Minhee dan Doyum bertatapan, membuat Minhee berdecak. Terganggu dengan si Doyum yang ada di depannya.
"apa ngelihatin gue? Baca pikiran gue? Baca aja, isinya kosong gak ada apa apa" ketus Minhee sedangkan Doyum merotasikan bola matanya.
"ck, mauan seperti biasanya, ambisius, egois, gak peka, apa lagi sikap lu Kang Minhee?" Tanya Doyum menekan nama lengkap Minhee.
"Sok baik, budak cinta, setia, sedang bergulat dengan hati dan pikiran" lanjut Doyum yang langsung di tatap gak suka oleh Minhee, sedangkan yang ditatap mengangkat bahunya gak peduli.
"apalagi? Sedang membenci kedua orang yang bakal jadi orang penting dihidup?"
"berisik lu"
"cih, Jia juga lagi membenci kedua orang secara gak langsung. Bahkan tiga, dengan dirinya sendiri" kata Doyum sambil minum vanilla latte nya.
"oh, ternyata sadar juga dia" gumam Minhee, dia menarik sebelah sudut bibirnya.
"Dan dua orang lagi kayaknya orang yang gak akan lu duga selama ini, apalagi dengan orang yang dia suka" sambung Doyum.
"kadang sebuah egotistic bisa berakhir buruk lho" lanjut Doyum.
"bisa berhenti bicara gak?" Tanya Minhee, menatap lekat Doyum yang memperhatikan cincin kecil yang tersemat di jari manisnya.
"cincin nya sama kayak punya Jia ya?"
"wahai 'manusia' seperti Jeon Doyum, yang telah direbut oleh keluarga Jeon. Gue rasa modelan lu itu udah tau deh, bukan baru tau" kata Minhee sedikit mengintimidasi pemuda di depannya.
"lho, kenapa emang? Takut?"
Minhee terdiam.
"gue gak mungkin sejahat itu" Minhee mengehela nafas lega, "karena gue kayaknya suka sama pihak yang di rugikan di situasi ini" kata Doyum sambil tersenyum.
"seharusnya lu tau kalau dia mem—
"sejak kapan lu punya emosi? Apa Tuhan lu ciptain lu istimewa dibanding lainnya? Dan satu lagi, derajat lu jauh lebih rendah dari gue bahkan hewan atau tumbuhan" jelas Minhee.
"masalah hidup lu complex banget ya Hee? Padahal cuman ngomong santai" kata Doyum memotong tiramizu yang ada didepannya.
"well, lu kayak gini karena lagi terancam kan? Emang gue ngancam lu apa Hee? Padahal lu deh yang intimidasi gue dari tadi"
Doyum menyenderkan tubuhnya ke kursi.
"tolong, jangan buat keributan sekaligus buat perpecahan antara keluarga Jeon, keluarga Kang, dan Kim"
"setau gue Kang dan Kim rela menjual anaknya demi kerja sama kan?" Doyum memutar masalahnya ke awal lagi.
"bukannya gue di buang dengan keluarga lu buat keluarga Kim? Yang jelas jelas cuman jadi temen anaknya yang pernah amnesia jangka pendek? Apa salahnya keluarga Jeon yang hanya punya anak cacat itu ngerawat gue? Baik kok mereka, lu bisa apa?" jelas Doyum, matanya menyiratkan kemarahan.
"gue bukan seonggok benda yang lu anggap atau yang lu sebut" lanjut Doyum.
"gimana kalau emang itu ke benarannya? Apa gue kasih tau yang sebenarnya sama Jia?" Tanya Minhee yang menimbang nimbang.
"Maka Jia bakal anggap lu manusia paling gila yang pernah dia temuin, Minhee" jawab Doyum lalu berdiri, tersenyum kemenangan karena membuat Minhee tidak bisa berkata kata.
"gue pulang, sebelumnya gue minta ijin ke Kang Minhee tuan muda terhormat, untuk mengantar istrinya pulang dengan selamat." ijin Doyum langsung meninggalkan Minhee yang belum Minhee jawab.
Shit. Umpat Minhee.
Manusia ahli debat seperti Minhee kalah dengan Doyum? Bisa dipastikan kalau Dongyun, Jaemin kakaknya, dan Yunseong teman kakaknya mendengar Minhee kalah bicara dengan 'Manusia' seperti Doyum.
Minhee di tertawakan 14 hari 14 malam.
Tinggalkan jejak kalian^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Love Me • Kang Minhee
Randomsemakin aku melangkah, percayalah aku Akan membuat kamu lebih sakit hati. -Dont Love Me- Jia (you) suka dengan Minhee yang jelas jelas sudah menjalin hubungan dengan teman sejak SMP nya, Ahn Yujin. Keluarga Jia dan Keluarga Minhee menikahkan kedua a...