20.

1.1K 147 5
                                    

Minhee membawa Jia masuk kedalam rumah, pemuda itu mengulurkan sebuah gelas berisi air mineral ke Jia.

"gue udah bilang dia cuman seonggok benda yang ngelanggar hukum, tetapi masih aja di bebasin" decak Minhee.

"bagaimanapun robot adalah benda yang paling rendah di muka bumi, apalagi kayak Doyum yang gak hormat dengan keluarga penciptanya"

"seberapa pengaruh humanic itu ke lu sampai lu nangisin dia kayak gini?"

"Doyum itu cuman robot yang hampir sempurna sampai gak diterima dimana mana, siapa yang mau dengan rongsokan kayak dia"

"oh ya? Apa lu tau kisah tentang Frankestain dengan monsternya? Dia menciptakan sebuah makhluk monster atas nama keluarganya kan?" kini suara parau Jia membalas perkataan Minhee.

"hampir sempurna, hanya tidak mempunyai emosi. Apa itu produk gagal nya Frankestain? Atau sebuah master peace?" Tanya Jia.

"Keluarga lu sama dengan Frankestain, dia mau dianggap walau menerima penolakan. Sama kayak keluarga lu kan? Keluarga lu di tolak sama mahkamah Hukum bahkan Mahkamah agama karena Doyum yang dia ciptakan 15 tahun yang lalu?" timpal Jia

"tau akhir hidup Frankestain? Dia meninggal karena monsternya sendiri, apa lu mau nasibnya Frankestain sama kayak keluarga lu? Atau keluarga kita? Keluarga orang tua kita? Atau keluarga Jeon yang pasti sedang memohon dengan keluarga lu biar Doyum di lepasin?"

"Minhee, Doyum bukan sebuah humanic lagi dia 99% seorang manusia dan 1% dia robot, walau mesin mesinnya dilapisi jaringan kulit yang tebal layaknya manusia" jelas Jia.

"Dan gue mohon" Jia menurunkan tubuhnya hingga sujud di kaki Minhee, "lepasin Doyum.. Atau buat gue ketemu dia terakhir kali" kata Jia

"mohon.."

"mohon.."

Minhee memaku ditempatnya.

"gue nyerah dengan taruhan yang gue buat, gue janji bakal jadi pihak yang selalu dirugikan disini" Jia menyerahkan dirinya.

"mohon"

"bangun Jia" kata Minhee, nada bicaranya dingin.

"Mohon.."

"Jia"

"please Minhee gue mohon"

"bangun, buat apa lu nangisin seonggok benda yang diciptain oleh manusia?"

"dia bukan benda Minhee, gue mohon.. Hujat gue jangan dia. Apa yang pernah dia lakuin ke lu sampai lu kayak gini?"

"Jia bangun"

"gak mau"

"JIA BANGUN!" Minhee membentak Jia, membuat Jia bangun dengan kepala yang tertunduk, wajahnya tertutupi poni nya yang panjang.

"dia buat pertahanan militer dan ini satu satunya kesempatan yang papa gue ambil buat diakui oleh khalayak umum" kata Minhee melembut.

"Hee.."

"gue bakal lakuin sebisa gue" final Minhee membuat Jia mengangkat kepalanya.

Jia memeluk Minhee erat.

***

Minhee memandang wajah polos Jia yang sedang tertidur didepan wajahnya. Terpaan nafas hangat Jia mengenai wajah Minhee.

Tangan Minhee terangkat, mengelus pipi Jia yang masih terlelap.

"Drama banget ya kita?" Tanya Minhee kepada Jia yang masih di alam bawah sadarnya.

"siapa yang jadi antagonisnya? Protagonisnya? Dan tritagonisnya?"

"ngelunakin hati papa tuh udah kayak bikin batu direbus sampe empuk"

"tapi, entah kenapa ngeliat lu mohon sama gue. Nyadarin gue tentang hal yang Doyum lakuin ke gue, gue lunak"

"Dan gue takut suatu saat lu tanya tentang hal yang gak bisa gue jawab




































































Tentang pertanyaan pilih lu atau Yujin"

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang