29.

1K 125 25
                                    

Minhee menatap Dongyun dikelas yang sedang duduk manis dengan buku pelajarannya. Membuat Minhee melangkah kearah Dongyun, duduk disebelah pria itu.

"Hee, maaf ya kemaren tuh gue—

"kenapa lu gak bilang gue kalau lu tau semuanya?" Tanya Minhee

"lu kenapa gak bilang juga kalau lu itu udah ngelanggar peraturan sekolah? Hee, lu tuh sama aja nyembunyiin bangkai tikus di dalem lemari" kata Dongyun disertai decakan.

"terus lu mau gitu si Jia gak punya pendidikan? Cuman ijazah SMP doank? Think Dongyun, gue gak—

"sekarang pilih yang mau lu korbanin, Yujin atau Jia?" sela Dongyun membuat Minhee benar benar terdiam.

"sama aja gini ya, lu tuh pelihara kucing tapi simpan anak tikus"

"maksud lu?"

"Yujin, dan Wonyoung itu musuh dalam selimutnya Jia waktu SMP. Otak lu kemana sih!" decak Dongyun gak habis pikir dengan Minhee.

"tapi—

"lu gak sadar Yujin dateng cuman ada maunya ke Jia? Otak Jia tuh pintar tapi, dia bodoh soal teman"

"makasih informasinya" Minhee menepuk pundak Dongyun, "kalau gitu bantu gue jaga Jia dan bantu gue nutupin ini semua ke Yujin" kata Minhee sambil tersenyum, lalu pergi.

'minhee sejenis manusia gak kesadaran diri,emang' kata Dongyun dalam hati.

"Welcome Geum Dongyun, sekarang kamu menjadi satpam pribadi dari seorang perempuan bernama Kim Jia." kata Dongyun untuk dirinya sendiri.

***

Wonyoung dan Yujin berjalan menyusuri lorong sekolah, banyak yang nyapa mereka. Apalagi seorang Jang Wonyoung putri kelas XI-B.

"pacar lu mana Jin?" Tanya Wonyoung mencari ke beradaan Minhee.

"ngapain sih, palingan juga sama Jia" decak Yujin dengan nada sebal.

"lu cemburu? Labrak aja sih manusia gak guna kayak dia" kata Wonyoung.

"haduh, pagi pagi kompor euy" Yuna berdiri dari tempat duduk didepan kelasnya, menatap kedua orang didepannya.

"hah?" Tanya Wonyoung pura pura lupa dengan apa yang dia omongin.

"gak usah pura pura deh, lu pikir telinga gue terbuat dari batu bata yang gak bisa denger suara lu" decak Yuna melipat tangannya didepan dada.

"bos besar dari mana lu, yun?" Tanya Yujin

"dari SMK IDOL 101, masalah?" Tanya Yuna.

"apasih gak jelas banget lu Yun"

"gue mau tanya"

"Tanya aja" kata Wonyoung acuh

"lu lonte darimana?" Tanya Yuna membuat keduanya terdiam.

"kayaknya bingung ya lu berasal darimana? Eum, gue tagih deh jawaban lu besok dilapangan sekolah" kata Yuna menyeringai lalu pergi.

"ngomong apasih bangsat!" seru Wonyoung kearah Yuna yang dibelakangnya yang hampir jauh.

"udah udah udah, lagian Minhee sama Jia itu kayaknya sahabatan doank kok Won. Percaya sama gue dia gak pacaran" kata Yujin

"seriously? Lu yakin gitu aja sama dia? Cih, cowok tuh gak bakal deket cewek lain Kalo misalnya dia gak di goda!" jelas Wonyoung.

Yujin merotasikan matanya.

"apa jangan jangan, yang di chat Minhee waktu itu..."

"jia? HADUH SEBAR RUMOR BANGET DEH, SAMPAH BANGET GOSIP LU" suara tinggi Nayoung keluar tepat di tengah mereka.

"ngatain Yuna bangsat, komporin orang. Idup lu gak guna banget sih Won"

"lu kali, murid biasiswa aja belagu anjay" balas Yujin.

"kang nyontek aja belagu hilih, anak gue nih!" Chaeryeong datang masih dengan tas ranselnya.

"ngapasih anak gue Jia dibawa bawa,hm?"

"sekolah disini pake dana bantuan, yang satu pake biasiswa, terus lu ngebela dua anak itu?" Tanya Yujin biat Chaeryeong geram, tangannya gatal mau nampar pipi Yujin.

"gak mau sekalian ngelonte aja?" Tanya Yujin

"bilangin anak lu biar gak rebut pacar temen gue" kata Wonyoung.

Kedua wanita itu pergi menuju kelas, sambil tertawa penuh kemenangan.

"dibayar om om berapa sih mereka?"

"100ribu rupiah juga mereka mau" kata Nayoung mendelik kesal.

"bukan karena lu tau status gue sana Jia, lu bisa mencela Yujin seenaknya ya" Minhee datang dibelakang mereka sambil melipat tangannya ke depan dada.


Ada yang Mau buat grup chat WA? Gabungan sama pembaca cerita aku lainnya, mau?

Kalau mau dm aku aja langsung kasih nomor kalian.

Tq

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang