36.

1K 108 22
                                    

Udah berapa Lama aku gak up?
/Ditimpukin
/Dinistain

"untung sayang, sama lu Ji. Kalau enggak udah gue kardusin bawa ke planet Pluto"  Minhee kembali menemui alam mimpinya yang sempat tertunda.

"yaudah gue lanjut tidur aja" kata Jia meringkuk lalu tidur, sedangkan Minhee diam diam memeluk Jia.

"nah, mending lu tidur aja"

Belum sempat mata Minhee terpejam, ponselnya bergetar. Padahal hari ini dia mau berhibernasi seharian sama Jia.

Terpampang nama disana 'Ahn Yujin😘' membuat Minhee segera mengangkat teleponnya.

"Minhee"

"apa?"

"ayo jemput di cafè snapshoot, gue kehujanan nih"

Dengan cepat Minhee berubah posisi menjadi duduk, "seriusan? Emang lu gak bawa payung?" 

"tadikan cuacanya baik baik aja, malahan cerah"

"Tunggu disana ya? Gue jemput lu"

Bib

Minhee menoleh ke arah Jia yang sudah melihatnya dengan tatapan tanya. "telepon siapa? Kok muka lu panik kayak gitu? Abis nyolong sempak Dongpyo lu ya?" Tanya Jia dengan penuh curiga.

"h—hah?"

"apa lu—

"Jia gue nganterin Yujin dulu ya? Dia kehujanan" kata Minhee, mau gak mau Jia mengangguk mengiyakan.

Jia memang istrinya Minhee, tapi Minhee gak sadar kalau Jia gak memilikinya sama sekali. Kadang laki laki Memang seserakah itu.

"iya,  gapapa. Sekalian nanti gue buatin sarapan pas lu pulang" kata Jia sambil tersenyum hangat.

Minhee mengecup kening Jia sekilas lalu tersenyum
"lu gak apa apakan ya?" Tanya Minhee membuat Jia mengangguk.

"tenang aja, nanti gue suruh Donghyun ke sini deh" kata Jia.

"boleh, biar lu gak kesepian" 

Jia mengangguk walau dalam hati dia udah berteriak kalau dia ingin Minhee di sisinya beberapa jam lagi. Apa dia tetap gak bisa dapat itu, setelah kejadian tadi malam yang seakan akan Minhee itu miliknya?

***

Minhee memberhentikan motornya ke depan cafè,  memandang seluruh sudut cafè. Lalu menangkap objek yang dia cari.

"Hee, orang tua gue gak ada dirumah.. Dirumah lu dulu boleh?" Tanya Yujin membuat Minhee menimbanh nimbang apa yang bakal dia lakuin.

"a—ah, itu ya.. Gue aja dari kemarin nginep di rumahnya Yunseong, orang tua gue lagi ngomongin tentang kerja sama perusahaan di Itali.

Yujin mendengus nafasnya kasar,"yaudah deh asal gue balik, gak kedinginan Dan..." Yujin tampak menggantungkan kata katanya

"Dan?"

"Dan asal sama Kang Minhee, gue gak apa apa" kata Yujin sambil tersenyum membuat Minhee membalas senyumannya itu sambil memeluk gadis didepannya.

Percayalah, otak dan hatinya udah ngehujat dia dari tadi.

"yaudah Hee, gue bayar dulu ya? Baru jalan" Minhee mengangguk mengiyakan Yujin, sedangkan gadis itu pergi menuju ke arah kasir.

Keduanya beranjak ke rumah milik Yunseong, walau Minhee udah ngode ke Yunseong biar dia nerima Yujin sementara di rumahnya sampe orang tuanya Yujin balik.

"mau minum apaan Jin? Sirup? Minuman soda? Teh? Kopi? Air putih?cocktail?" tawar Yunseong.

"Te—

"tapi gue adanya air putih doank" lanjut Yunseong membuat Minhee rasanya mau nyemplungin kakak kelas dulunya itu ke empang milik  pamannya Jia, Kim Jaehwan.

"Seong, Kalo nawarin gak Guna kayak gitu sekali lagi ikut gue ke empang yuk" ajak Minhee

"ngapain? Mancing? Pangeran gak level mancing di empang, biasanya gue mancingnya di Seaworld"

"iyain aja deh buat lu, bang" seru Minhee mengambil kunci motornya membuat Yujin terhenyit heran

"mau kemana Hee? Gak nemenin gue?" Tanya Yujin.

"Ada urusan, sepupu jauh gue dateng" alibi Minhee, "gue duluan ya" pamit Minhee meninggalkan Yujin dan Yunseong.

"kak, gue mau Tanya"

"apa?"

"Minhee emang udah nikah sama Jia?"

Yunseong panas dingin ditempat, akhirnya dia menghela nafasnya. Merapalkan kata maaf berkali kali.

"iya"




















Haiiiiiiiiii
Apakabar nih? Aku lagi sibuk, untung aja gak lupa sama alur cerita :')

Kadang kalau udah lupa aku unpub :V. Maaf ya kalau kurang, apalagi garing.

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang