54.

782 87 13
                                    

Jia sedikit terkejut melihat mertuanya datang ke sekolah dengan pakaian rapih, bahkan sekarang Jia, Minhee, dan kedua pasangan Kang menjadi sorotan koridor sekolah pagi ini.

"Ada apa?" Tanya Nayoung menatap polos ke arah ruang wakil kepala sekolah. Kenapa wakil? Karena kepala sekolahnya lagi refreshing ke luar kota, sekalian ngurus pembangunan sekolah.

"kok orang tuanya Minhee dateng?" Tanya Yujin polos.

"dek!"

Jia menoleh kearah Minkyu yang ada Somi disebelahnya, "kamu di bully kemaren?" Tanya Minkyu,  anak kelas XII akhir akhir ini sedang ada pelatihan diluar sekolah.

Jia mengangguk lemah, Somi memasang wajah garang. "ta— tapi Jia baik baik aja kok, Kak" ujar Jia membela diri.

"apanya baik baik aja, kaki lu diperban" celetuk Somi gak terima calon adik iparnya di bully sama orang yang gak bertanggung jawab.

"kak, gue kan udah kasih tau—

"gue maunya Jia yang langsung sebutin namanya ke gue" ujar Somi.

Ryunjin memainkan kakinya menimbulkan suara, sama gak gunanya dia sama Olive. "kayaknya kita harus beli popcorn deh, Liv" ujar Ryunjin.

"Wonyoung, Chaerin."

"Dan bodohnya Donghyun juga ambil andil buat nyebarin berita ini" sambung Jia

Tangan Somi benar benar terkepal, wajahnya merah menahan marah. "si lonte itu emang kurang waras ya?" geram Somi.

"Ji, masuk dalem juga" kata Minhee menarik Jia masuk kedalam ruangan, sedangkan Somi buru buru mencari Wonyoung, disusul sama Ryunjin dan Minkyu.

Minkyu cuman sedikit khawatir aja sama Wonyoung, kasian kalau kena pukul Somi yang udah pemegang sabuk hitam Bela diri.

Sedangkan Yujin, Nayoung, Olive duduk didepan ruang wakil kepala sekolah. Enggan ikut pelajaran kelas hari ini, sebenernya Nayoung juga mau ikutan labrak Chaerin juga sama kayak kakak kelas. Tapi, Chaerin kan orangnya hiperbola bisa bisa dia diaduin enggak enggak ke Chaeyeon dan yang lainnya.

"lu gak belajar? Gak takut peringkat lu diambil sama Chaerin?" Tanya Yujin remeh.

"lu disini juga gak takut emak lu itu narik lu?"

Emak disini itu disudutkan ke Chaeyeon, Olive emang gak suka sama Chayeon. Apalagi sikap sok disiplinnya, sok pinter, sok tenar, dan terakhir sok— ya akuin aja Chaeyeon kalau gak ada Nayoung, gak ada apa apanya.

"gue lebih gak terima peringkat Jia diambil sama cewek modelan Wonyoung" sahut Nayoung.

"Sok ngebela sekarang?"

"whats wrong? Apa salah gue? Gue cuman bersikap netral, tapi— yang penting gue udah berusaha kan? Lu masih benci sama gue?"

"cuman aja lu emang bener bener beda Nay, apalagi pas Jia gak masuk waktu soal Seonho. Gue denger Yuna ngejelekin Jia terang terangan, dan kalian ngeiyain sambil ngejelekin juga.

Padahal Jia gak pernah ngejelekin lu, dia malah sanjung kalian semua. Ini balasan kalian? Bahkan, kalian ngecap Jia queen drama karena beberapa hari lalu Jia gak masuk dan lupa bawain ikat pinggang Yuna yang dia pinjem.

Dia sakit tapi kalian drama, emang lu pikir Jia gak sakit hati?" kata Olive panjang lebar.

Yujin menghela nafasnya kasar, "wajar aja gue gak terlalu percaya lagi Nay. Walau saat ini lu berusaha ngeyakinin kalau lu sama sekali gak berubah" kata Yujin.

"lu emang gak berubah, tapi tindakan lu sekarang seolah ngeyakinin Jia sikap yang lain juga sama kayak lu. Padahal, mereka susah buat terima Jia lagi" jelas Yujin.

"sekarang kita lagi nunggu hasil sekolah soal berita itu, tentang salah satu dari mereka yang bertahan disekolah" jelas Olive.

"gue harap Chaeyeon, Chaeryeong, Yuri, Yuna seneng dapet hasil kalau Jia bakal didepak dari sekolah. Kalau misalnya itu terjadi"

"stop nyudutin gue— apa gue seburuk itu dimata kalian? Kalau kalian gak marah sama gue, seharusnya kalian langsung ngomong ke Chaeyeon, Chaeryeong, Yuri."

Gak Lama pintu ruangan terbuka, mereka berempat keluar dari ruangan itu. Nayoung, Olive, Yujin berdiri.

"gimana hasilnya? Sekolah ngasih keringanan?" Tanya Nayoung cepat.

Minhee memeluk Jia yang sedari tadi menunduk, dan keluarga Kang mengusap pundak Jia. Buat tanda tanya besar didepan tiga gadis yang menunggu jawaban itu.

"sekolah ngasih keringanankan?"

"atau enggak?"

"siapa yang di drop out"

"lu harus bilang ini ke mereka Jia" bisik Minhee yang masih menenangkan Jia.

"I cant"

"I now you can"

Jia menarik nafasnya, menatap teman temannya seolah gak terjadi apa apa. "semuanya baik baik aja kok!" seru Jia menghapus air matanya.

"you lying mis Kim" sangkal Nayoung.

"semuanya bakal baik baik aja kok walau gue gyak disini, ya kan? Ini gak sesuai ekspetasi gue memang. Tapi gue percaya Ini jalan terbaik buat gue"

"gue gak paham, Ji"

"gue di drop out, dan itu sama sekali gak masalahkan? Kalian juga terbiasa gak ngerasain keberadaa—

"lu salah besar"  Nayoung memeluk Jia erat, sebenarnya Nayoung sedikit membungkuk karena Jia lebih pendek dari pada dia. "gue— jia gue gak tau ngucapin maaf kayak gimana" Nayoung terisak.

Yujin dan Olive juga ikut memeluk Jia, "terima kasih buat waktunya. Gue seneng bisa ketemu kalian, kapan kapan main ke rumah ya? Rumah gue terbuka lebar buat kalian" kata Jia memeluk sahabatnya satu persatu.

"kapan gak sekolahnya?" Tanya Nnayoung menghapus jejak air matanya.

"now"

Raut wajah ketiga gadis itu berubah lagi, "kan kalian bisa main ke rumah gue?! Lagian juga, gue gak sekolah formal gue masih pinter kok!

Keluarga Minhee bakal bbuat gue home schooling, dan gurunya itu kak Jaemin. Jadi, gue gak bakal suram suram amat masa depannya" kata Jia sambil terkekeh.

***

Jia membereskan barang barangnya yang di loker, memasukannya kedalam kardus. Tiba tiba ada sebuah tangan menepuk pundaknya.

Si kembar dengan wajah bersalahnya menatap Jia.  "maafin gue" kata Chaeyeon.

"beneran, maafin gue walau udah telat"

Jia tersenyum, "gak ada kata telat buat minta maaf. Karena, semua manusia pasti punya kesalahan"

"gue udah maafin kalian, walau sikap gue gak Akan kayak dulu lagi. Dan gue harap lu seneng ngedenger kabar gue hari ini" sambung Jia mengangkat kardusnya meninggalkan si kembar itu.










Tbc

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang