6.

1.2K 164 6
                                    

Jia melihat sekeliling, dia menatap kertas HVS nya. Dia melihat tulisan Minhee terpampang disana, ditambah si pembuat ulah sudah menikmati alam indahnya yang gak tau udah sampai season berapa dengan Yujin.

Mereka sedang berjalan jalan.

"sejuta juta cowok, janji dulu baru ketauan bullshit nya. Dan gue baru nemuin cowok bego kayak Minhee dengan tulisan konyol nya" dengus Jia.

"nulis sebuah hal bullshit yang sama sekali gak akan terjadi" sambung Jia sambil menggelengkan kepalanya.

Dirinya fokus dengan pelajaran yang akan menjadi ujian besok.

Kriet..

Jia menolehkan kepalanya kearah pemuda yang sedang menutup pintu kamar, wajah pria itu menyiratkan sebuah kelelahan walau tampak senyum kearah Jia.

Jia fokus lagi ke ringkasan materinya.

"Jia..." Minhee memanggil Jia, dia sedeang duduk di kasur sebelah meja belajar Jia. "Jia, sahutin kenapa, gue mau cerita" kata Minhee dengan antusias.

Jia jengah, dia menutup ringkasan materinya. "apa?" tanyanya.

"jia, lu kenapa sih?"

"..."

"soal izin? Maaf deh"

"hm"

Jia berdiri lalu pergi kearah kasur, membaringkan dirinya.

"lu gak mau denger cerita gue?" Tanya Minhee.

"cerita aja, gue dengerin" kata Jia menoleh ke Minhee yang disebelahnya, keduanya saling bertatapan.

Jia menatap Minhee dengan datar, sedangkan Minhee dengan senyum yang lebar. Jarak mereka gak terlalu dekat, gak terlalu jauh juga.

Iyain author aja please.

Jia takut, dia takut terlalu jauh jatuh cinta kepada Kang Minhee. Dia takut resiko sakit hatinya bertambah.

Dia takut, karena kisah patah hatinya lebih parah dari jutaan kisah patah hatinya dulu.

"gue kan rayain aniversery sama Yujin tadi, lu tau gak sih.. Dia kasih first kiss nya ke gue" kata Minhee sambil tersenyum, wajahnya memerah.

Minhee gak punya hati! Jerit Jia dalam hati.

Sebelumnya Jia memang gak terlalu dekat dengan Minhee, kalau bukan Minhee dekat dengan Nayoung.

Dulu dia pikir Minhee akan berakhir dengan Nayoung, short mindset nya sungguh sempit hingga dia mengalami kisah yang rumit.

"lu kok gak nunjukin ekspresi sih Ji, gak seru banget" decak Minhee membuyarkan lamunan Jia.

"o—oh iya, happy aniversery Kang Minhee Dan Ahn Yujin yang ke satu tahun satu bulan" kata Jia sambil tersenyum.

Air matanya mengalir.

"lu kenapa? Kok nangis?" Minhee memandang panik netra Jia yang mengeluarkan cairan bening dengan perlahan.

"hiks.. Jahat banget sih.." isak Jia

"lu kenapa? Siapa yang jahat?"

"bego... Bodoh"

Tangan Minhee terangkat, tangannya menghapus setiap butir air mata Jia, "Jia lu kenapa?" Tanya Minhee lagi dengan nada yang lembut.

Membuat Jia menenangkan dirinya, menarik nafasnya panjang lalu ia hembuskan.

"gue.. Perlu waktu sendiri, happy anniv ya Hee" kata Jia sambil mengambil bantal dan gulingnya, lalu beranjak keluar.

Seharusnya Jia sadar, Minhee mungkin hanya menganggapnya seorang teman walau secara hukum dan Tuhan mereka menikah.

Jia meletakan semua barangnya di ruang keluarga, dirinya pergi menuju kamar mandi.

Tangan kecilnya menyalakan Shower air hangat, membuat dirinya basah oleh air hangat itu menyingkirkan semua lukanya atau mungkin memperparah lukanya dengan kebenaran realita yang menimpa dirinya.

Gadis dengan tinggi 155cm itu mulai merasakan menggigil, membuat dirinya merosot meringkuk diruangan yang tidak terlalu luas itu.

Tubuh kurusnya menjadi tumpuan dia untuk menangis, menyerukan tangisnya.

Menjijikan memang untuk seorang tangguh seperti Jia, yang baru merasakan beban yang luar biasa dipundaknya.

Menangisi hal kompleks yang rumit, seakan bingung ingin memilih yang mana.

Pertemanan

Atau

Cinta

Sebuah senyuman atau Sebuah kemarahan?

Diskriminasi apalagi yang Akan dia terima di jenjang abu-abu?

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang