25.

990 121 3
                                    

Jia sedang belajar di kelas dengan serius, walaupun tempat duduknya didekat pintu kelas. Yang berisik gara gara anak kelas sebelah pada ganti baju buat olahraga.

Sebenernya free class, tapi persetan dengan gurunya yang ngasih tugas 75 soal dan dikelasnya salah satu orang yang disebut 'kunci jawaban berjalan' setelah Nayoung.

"wah parah ya Minhee jadi diem diem ngechat sama anu.."

"ckckck, tak ku sangka"

"kasih tau Yujin ya?"

Jia menoleh keasal pintu, suara Jiheon terdengar di indera pendengarannya.

Deg...

Jia takut, dia takut yang dimaksud Jiheon adalah chatan nya dengan Minhee.

"eh"

"EH BANGSUL" Jia terkejut karena ada seseorang yang menyenggol lengannya.

"gue padahal cuman nyenggol deh, gak usah pake umpatan juga kali"

Yuna duduk dengan santainya disebelah Jia, membawa buku tulis dan pulpennya.

"mau minta jawaban?" tebak Jia, dibalas kekehan dan anggukan dari Yuna.

"Yun, astaga.. Kapan lurusnya otak lu"

"btw, gue takut tuh yang dibilang Jiheon sebenernya lu.." kata Yuna sedikit berbisik ketelinga Jia.

Jia langsung noleh kearah Yuna, entah sejak kapan dia bisa dekat dengan Yuna.

"seriusan? Lu tau sendirikan Yun, gue waktu itu cuman chat apa.. Itu dia sendiri yang minta save back gue Yun"

"gak usah panik. gue dipihak lu, santai aja" Yuna mengelus punggung Jia yang panik, "karena gue tau faktanya"

Deg..

Apa Yuna tau hubungan minhee sama gue?batin Jia.

"lu sukanya sama Jeon Doyum kan? Gak mungkin kali lu mau nikung Yujin kalau sebenernya lu pacaran sama orang yang udah jelas lu sayang" jelas Yuna sambil mengambil buku tulis Jia, menyalin beberapa jawaban disana.

"untung lu temen ya Yun, nyalin seenak jidat" decak Jia

"ehe.."

Yuna hanya tekekeh, lalu menatap temannya lagi. "lu tau temen nya Jiheon gak?" Tanya Yuna.

"Olivia Hye, Lee Nakyung"

"Nakyung"

"Ada apa sama dia? Nakyung anak yang pendiam itukan?" Tanya Jia

"iya" Yuna mengangguk antusias, "tapi tukang PHP ke banyak cowok" sambung Yuna.

"maksud lu?" Jia terhenyit heran dengan perkataan Yuna, "ya gitu"

"soal Nakyung ya? Nimbrung donk" Chaerin mengambil kursinya lalu duduk ditengah mereka. "mulai cerita dibagian mana nih?"

"Ji, masa otak lu belum peka juga sih!" seru Yuna gemas dengan ke lamaan berpikir Jia.

"mending ngomongin tugas kelompok praktik kewirausahaan aja, yuk" ajak Chaerin, diangguki oleh Yuna.

"Chaer, Nayoung sini" panggil Yuna buat kedua orang itu ikut ke meja Jia.

"kapan nih mau ngerjain nya?"

"minggu depan kan mulainya?" Tanya Chaeryeong

"buat meja yang ada palang namanya? Auah gue lupa sebutannya, menu nya? Minumannya? Harganya? Gelas plastik? Paper plate nya?"

Yuri udah cocok kayaknya jadi ibu ibu tukang catering.

"dirumah Jia aja, rumah barunya lumayan gede. Udah mana ngebohonginnya pake rumah saudara dia" usul Nayoung.

"ah, iya"

"a—apa apaan? Rumah gue berantakan, ada keponakan gue"

"ah yang bohong?"

"se—serius deh"

"Kim Mingyu belom nikah Jia, mana mungkin lu punya keponakan" kata Chaerin.

"bohongnya gak kreatif" decak Yuna, sedangkan yang lain tertawa.

"eh, omong omong Minhee ketauan ya?" Tanya Chaeryeong.

"maksudnya?"

"chattan sama si 'anu', gak nyangka gue" kata Chaerin, sedangkan Nayoung ikut Yuna nyalin tugas Jia.

Untung temen.

"gue liatin aja ya, orang dateng kesini mainannya rahasia rahasiaan. Abis itu nyalin tugas, hadeh"

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang