19.

1K 150 6
                                    

Baru aja Jia dan Doyum menapakan kaki di depan gerbang rumahnya, orang tua Jia dan Orangtua Minhee ternyata datang, di belakang sana Minhee dan Mingyu memandang Jia kosong.

"lho?"

"apa?" Tanya Jia memandang ibunya menatap Doyum.

"sekarang alasan giliran lu"

"JIA INI HUMANIC CIPTAAN TUAN KANG" seru ibunya tampak bahagia memandang humanic disebelah putri kesayangannya.

Jia meminta keterangan kepada Doyum yang menunduk, "give me something reason about that, and about we relationship Jeon Doyum" kata Jia.

"perhatikan ini Kim Jia— ralat, Kang Jia" Doyum mengulurkan tangannya memperlihatkan sesuatu.

Jia memperhatikan seksama.

Disana muncul bunga kosmos kesukaan Jia, "ingat? Gue teman robot lu" kata Doyum membuat Jia mengangkat kepalanya.

Matanya berkaca kaca.

Benar kata Doyum, dia akan memberikan alasannya saat dia mengantar Jia pulang.

"why?"

"TANGKAP DIA"

Asisten asisten milik keluarga Kang berhamburan keluar melewati Jia untuk mengejar humanic yang mereka cari selama ini.

"Jia"

Suara pria yang Jia rindukan terdengar menggema di gendang telinganya, membuat dia membalikan tubuhnya, memeluk tiba tiba tubuh pemuda itu sehingga pemuda itu mundur beberapa langkah karena hilang keseimbangan.

Kim Mingyu, kakak Jia.

"kenapa? Kenapa ini semua harus dialamin sama Jia kak? Kenapa gak kakak yang nanggung beban ini semua, seharusnya adil.." Jia menangis dipelukan kakaknya, tangannya memukul dada Mingyu.

"kenapa.. Hiks, mereka anggap Jia sebagai bahan taruhan mereka? Bahkan mereka gak tau betapa anaknya jadi pihak paling rugi disini, kakak juga gak sadarkan?" isak Jia membuat kakaknya menahan tangan Jia mengelusnya.

"ini drama, skenario nya udah Tuhan kasih ke kamu.. Alurnya diciptakan oleh orangtua kita Jia, kamu pemeran disini"

Nyonya Kim datang, memisahkan pelukan kakak beradik itu. Memandang anaknya dengan pandangan marah.

"LEPAS!" nyonya Kim mendorong anak bungsunya yang terisak.

"Ma, apa apaan sih—

"DIAM KAMU MINGYU" bentak nyonya Kim, matanya beralih kepada Jia.

"kamu bawa dia ke kita, lalu ngebiarin dia kabur gitu aja? Kamu tau gak betapa banyaknya benefit financial yang keluarga Kang kasih ke kita?" Tanya nyonya Kim.

"ma.."

"kamu gak taukan? Gimana kalau kita melarat lagi? Kita dari dulu di kasihanin sama mereka, lalu gini balasan kamu ke mereka?"

Jia menunduk, terlarut didalam isakannya.

"JAWAB JIA! Ini balas budi—

"STOP! Jia gak salah"

Plak!

Didepan mata Jia untuk pertama kalinya ibunya menampar kakaknya dengan keras.

"seharusnya Mingyu yang nanggung beban ini semuanya, capek jadi orang yang dibanggain mama ke orang orang lain dengan niatan ingin panjat sosial"

"apa mama pernah sekali ngeharumin nama Jia yang udah berusaha dianggap sampai dia menikah di usial 16 tahun?"  Tanya Mingyu.

"Jia?  Tunggu dia sadar betapa besar jasa keluarga Kang Minhee buat dia dari kecil"

"apa Minhee pernah minta sesuatu buat dia? Enggakan? Atau tuan Kang hanya meminta bantuan mendapat robotnya, selesaikan"

Jia maju isakannya hebat, "ma.. Jia mohon anggap Jia sekali aja,  Jia mau kayak teman teman Jia yang lain. Mama gak tau betapa sengsaranya Jia di sini, mama cuman tau bagaimana— mohon.. Biarin Jia ketemu Doyum, ambil dia lagi jadi temen Jia" isak Jia meraih tangan nyonya Kim.

Nyonya Kim menghempaskan tangan anaknya.

"baru aja mama bangga sama kamu karena bawa humanic itu kesini, tetapi saat dia pergi kamu diam doank! Cih, gak ada yang bisa mama banggain dari kamu Jia" decih nyonya Kim lalu pergi meninggalkan Mingyu yang masih memandang prihatin adiknya.

"MINGYU AYO"

Minhee datang dari kejauhan menghampiri Jia yang menunduk masih menangis.

"jaga adik gue ya?" pesan Mingyu lalu Minhee mengangguk sebagai jawaban.

Kim Mingyu seorang kakak perfect yang dipisahkan karena kegilaan keluarganya.

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang