50.

798 97 16
                                    

Gak nyangka bisa sampe chapter segini, Ya Tuhan ini mah ngelewatin 60 chapter...

Setelah pulang check kehamilan, Jia membuatkan Minhee teh. Besok itu Minhee bakal ada ujian praktek spreadsheet. Dan itu sangat amat teramat bikin mumet, apalagi Minhee kurang bisa pake Excel.

Ada yang bisa ajarin?

Sedangkan Jia sedang liat grup OSIS, yang lagi ramai buat natalan nanti. "gue denger lu, muntah pas rapat" kata Minhee yang masih membaca buku.

"a—ah, iya" kata Jia sambil ngengguk lemah, didepannya ada berbagai makanan yang dia minta beliin sama Minhee.

Walaupun Minhee sempet marah sama dia waktu itu, "baby Kang nya minta apa hm?" Tanya Minhee menutup bukunya lalu menatap Jia.

"apasih, Hee" Jia menoleh ke arah lain, "jijik deh manggil anak lu kayak gitu" kata Jia menyembunyikan rona merahnya.

"abis gue belum ngasih nama yang tepat" kata Minhee.

Tolong bilang ke ayah Muda ini, betapa bodohnya dia saking fokus ke pelajaran sampai lupa sama nama buat anaknya sendiri. Hms..

Buk!

Buku tebal Minhee mendarat ke kepalanya, "apasih?!" Tanya Minhee heran kenapa kepalanya jadi pelampiasan kekerasan Jia setiap saat.

Gak setiap saat juga sih.

"oh God, Thanks udah ciptain manusia sesabar gue" kata Jia pede, lalu menatap Minhee sarkas. "yaudah gue yang kasih nama"

"a—apa apaan?"

"abis lu bego sih!"

"eh gue gini gini ranking 5 ya dikelas"

"gue juga, terus apa yang harus dibanggain?" Tanya Jia buat Minhee menciut ditempat.

Minhee merotasikan matanya bosan. "gue benci orang hamil sekarang" kata Minhee tanpa sadar buat emosi orang Hamil didepannya terpancing.

"oh! Jadi lu mau ninggalin gue yang lagi hamil anak lu gitu? How dare you, Kang Minhee! Demi apapun gue benci sama lu, demi celana dalem pak Chanyeol sekalipun!" seru Jia dengan mata yang berkaca kaca.

Walaupun dia dengan reflek nyebut guru fisikanya yang tampan walau sedikit ngeselin itu, dan guru yang sering dia sanjung sanjung itu.

Bodohnya Minhee dia lupa kalau orang hamil sangat sensitif emosinya.  "sorry oke?" Minhee menghampiri Jia memegang kedua bahu wanita itu.

"basi"

Minhee memeluk Jia, "anak gajah gak boleh nangis oke?" Minhee mengelus kepala Jia menenangkan emosi wanita itu.

"huhu.."

"makasih anak monyet udah nenangin anak gajah" kata Jia sambil membalas pelukan Minhee.

"gue kayaknya dateng selalu di moment dimana nyamuk berada ya?"

Keduanya melepaskan pelukannya lalu menatap siapa yang datang, "uuuuuu~ anak gajah gak boleh nangis oke?"

"makasih anak monyet udah nenangin anak gajah"

Yujin dan Nayoung meniru adegan kedua pasangan itu dengan terampil, "ulang donk! Biar viral" kata Nayoung sambil terkekeh geli.

Atmosfer berubah jadi canggung sekarang, "sebenernya gue sih denger pas Jia teriak teriak! Demi apa Ji, lu Sumpah demi celana dalem pak Chanyeo?" Tanya Yujin sambil nahan tawa.

"hormon orang hamil kadang nyeremin ya?" perkataan Yujin langsung diterpa angin keheningan. "—ups"

"Hamil?"  Nayoung bingung lalu memandang orang didepannya dengan orang disampingnya bergantian. "siapa yang hamil?" Tanya Nayoung polos.

Jia nunduk, "gue" seketika rahang Nayoung jatuh dengan dramatis, dengan efek efek film seperti burung berkicau saking heningnya.

"kenapa—kenapa lu rahasiain ke keluarga..

"kalian akhir akhir ini anggep gue gak? Enggak kan? Kalian gak tau betapa butuh curhatnya gue ke kalian Dan cuman di read doank? Sedangkan kalian semua vicall hampir 2 jam tanpa ajak gue, buat grup sendiri ninggalin gue sama Chaerin" Jia menarik oksigen disekitarnya.

"kalian lebih banyak ngerahasiain hal yang gak penting dibanding gue, kalian ngomongin gue dibelakang, kalian.. Kalian.."

Air mata Jia turun lagi, rasanya Minhee sia sia ngeberhentiin Jia nangis. Bahkan, rasanya Minhee gak Guna janji ke Jia buat meluk dia pas lagi rapuh.

"lu bilang gue lebay, Queen drama, kalian pikir gue gak tau. Kalian berubah, tapi yang kalian bilang gue yang gak anggap kalian lagi. Bodoh banget ya?"

Nayoung membeku ditempat, dia gak tau mau berbuat apa. Yujin juga diem, dia gak paham apa apa, dan terakhir Minhee yang buat cara bagaimana Jia gak nangis.

"bahkan lu Nay, walaupun lu ngikut mereka dan lu berusaha gak berubah. Lu salah, lu berubah walau sendikit"

"jadi apa lu atau yang lain juga berhak tau tentang semua ini? Gue pikir kalian tau gue nikah itu udah cukup, kalian ngehilangin tempat gue cuman buat kehadiran Yuna. Right?" Jia menghapus jejak air matanya.

"gak salah gue main sama Yujin? Atau main sama Jiheon, Uchae, sama temen sebangku gue si Olive" tapi air matanya masih mengalir.

"APA LU GAK SADAR BETAPA KESEPIANNYA GUE PAS SAHABAT SAHABAT GUE GAK—

Minhee memeluk Jia erat didepan Yujin dan Nayoung, "gue salah Jia, gue tau.. Gue ngerasa bersalah. tapi, gue minta maaf Jia. Gue minta maaf soal sikap gue, apalagi—

"gue muak saat lu dan yang lain nolongin gue tadi pas rapat OSIS, kalau mau muna jangan gitu caranya"

Rasanya Nayoung merasa bener bener bersalah sekarang, "bakal ada pengkhianatan. Dan kayaknya tanpa harus dicari gue udah tau siapa" kata Jia yang masih dipeluk Minhee.

Jia mencoba menyudutkan Nayoung sekarang, seakan Jia lupa bagaimana Nayoung sikapnya ke dia.

"bahkan Chaer—

"gue gak paham apa yang lu maksud, Ji"

"si kembar itukan?" Tanya Jia.

"si kembar itukan yang udah— salah maksud gue si Chaeyeon yang udah buat lu ngejauh dari gue?"

"itu Chaerin! Gue liat tadi dihalaman belakang dia sama Womyoung, dan Donghyun lagi rencanain sesuatu" seru Nayoung dengan wajah yang memerah, matanya berkaca kaca.

"gue tau gue kecewa gak sebesar kekecewaan lu ke gue ataupun ke yang lain" kata Nayoung.

"try to trust me in second time, Jia. Gue gak bohong, Gue gak khianatin lu"

"Nay, Jia perlu waktu"

Pandangan Nayoung beralih ke Minhee, tersenyum tipis. "kayaknya lu udah dapatin orang yang lu sayang dari awal masuk sekolah ya, Ji? Maaf sekali lagi" kata Nayoung menghapus jejak air matanya lalu pergi keluar.

***

"Wonyoung? Ngapain lu disini? Lu juga Rin"

"kesel ya sama Jia? Mau gabung gak ke koloni kita"

"koloni?"

"iya, ngehancurin hubungan mereka sekaligus ngerendahin harga diri Jia"

"dasar gak waras! Ya enggak lha" manik Mata Nayoung ke Chaerin, "lu ikut koloni dia? Gue bisa bayangin bagaimana Jia tau kalau ini kelakuan sahabat TK nya" kata Nayoung lalu mengendarai motornya pergi.





























Apa rasanya kalian kalau di posisi Jia yang di jauhin sama sahabat sahabatnya secara halus? :v

Udah nih buat hari ini.
Aku abis pulang kunjungan perusahaan dari 2 jam yang laku. Wkwkwkkw

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang