13.

1.1K 154 11
                                    

Jia duduk disebelah Doyum yang sedang membuka ponselnya. Gak paham karena ponsel Doyum berisi bahasa pemograman yang jelas Jia gak ngerti.

Kata mamanya, Jia dulu punya humanic yang keluarga Kang kasih ke keluarga nya karena di anggap produk gagal.

Di tambah melanggar hukum negara, karena menciptakan robot jenis itu yang hampir mempunyai emosi dan bertingkah seperti manusia normal.

Punya darah, tetapi hanya sedikit Ada kantung darah di tubuhnya.

Hingga akhirnya di beri untuk menjadi teman Jia kecil, Jia dulu adalah orang minder. Sedangkan Minkyu selalu mengejar prestasi
sejak kelas 1 SD.

Humanic itu di buang ke keluarga Jeon, karena kecelakaan hingga Jia hampir gak ingat separuh ingatannya.

Dan sekarang keluarganya membutuhkan Humanic itu buat menemani Jia, dan keluaga Kang membutuhkan Humanic itu untuk pertahanan militer.

Merebut kembali robot dengan merelakan kerja sama dengan menikahkan kedua putra-putri mereka.

Dan sialnya Jia lupa gambaran teman kecil nya itu, yang di perebutkan oleh keluarga dan dua orang lagi.

Gila.

"masih mau melamun? Udah di halte rumah lho" kata Doyum menyenggol tubuh Jia pelan.

"e—eh? Yaudah ayo turun"

Keduanya turun dari bis tersebut, kaki mereka melangkah ke arah jalan yang lembab karena hujan yang mengguyur tadi.

"Yum"

"apa?"

"kalau misalnya lu punya temen seonggok benda yang dinyatakan hidup itu, lu malu gak? Atau takut dikatain gak waras gitu?" Tanya Jia yang menunduk, memperhatikan setiap aspal yang basah.

"kenapa?" Tanya Doyum menatap lurus kedepan, membuat kepala Jia terangkat.

"kenapa? Apa?"

"kenapa harus malu?"

"lu gak takut dikatain gak waras?"

"kalau lu main masak masakan sendiri sekarang, mungkin gue bakal bilang kalau lu bener bener harus masuk ke rumah sakit" jelas Doyum.

Jia menghela nafasnya.

"kalau misalnya lu nikah sama orang yang disuka, terus orangnya itu pacar temen SMP lu.. Lu bakal kayak gimana?" Tanya Jia.

"bilang kalau gue suka ke orang yang gue suka" jawab Doyum.

"bilangnya kayak gimana, kan susah"

"pake frasa, jangan kayak anak SD yang harus pakai kalimat Subjek, predikat, objek, keterangan"

Jia menghela nafasnya.

"jujur sama gue, lu udah nikah?" Tanya Doyum memberhentikan langkahnya memandang wajah Jia.

Jia menutupi jari manisnya.

"oh, mana mungkin ya? Kalau lu nikah pasti udah di drop out dari sekolah" kata Doyum sambil mengangkat bahunya.

Tersnyum hingga matanya seperti Bulan sabit.

"hahahaha.. Iya" tawa Jia dengan hambar.

Keduanya lanjut melangkah, "Lu tau Jung Jinsung?" Tanya Jia.

"temen. kenapa?"

"mukanya mirip pak Taehyung ya? Tapi masih tampanan guru matematika kita yang satu ini sih"

"bisa gak Ji, lu tersenyum tanpa menyembunyikan masalah" gumam Doyum, tetapi masih terdengar jelas di telinga Jia.

"hah? Emang gue punya masalah ya? Enggak kok, buktinya gue bisa senyum nih" kata Jia lalu tersenyum  tepat di depan wajah Doyum.

"Jia"

"apa?"

"bunga kosmos itu bagus ya?" Tanya Doyum menunjuk sebuah bunga kecil yang mekar ditengah rumput taman sekitar jalan.

"iya" jawab Jia memandang bunga kuning seperti kertas itu.

"dia tipis, tapi indah. Sama kayak lu, lu anggap masalah lu tipis agar terganti dengan senyum indah lu"

"Yum.."

"Jia, gue suka sama lu. Entah sejak kapan itu, dengan waktu dua minggu kita seperti ini dan perasaan itu hadir"

"Yum..."

"I love you" akhir kata Doyum membuat jantung Jia memompa lebih cepat.

"I love you too, Jeon Doyum" jawab Jia tersenyum, memeluk Doyum erat.

"be my girlfriend?"

Jia mengangguk.

Disebrang sana, ada Minhee yang mengepalkan tangannya tidak suka dengan objek yang dia lihat.

Unpub jangan?
Hwehwehwe

Tbc

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang