27.

959 123 14
                                    

Tiga hari berlalu, Minhee sedang Ada dilapangan basket bersama sahabat sahabatnya Geum Dongyun.

Biasa mereka by one tanding basket, suka banget mereka tuh bikin anak perawan disekolahnya jerit jerit. Apalagi kalau liat keduanya lagi keringetan.

Kayak sekarang, Minhee dan Dongyun pikir sekolah udah sisa guru guru, sama satpam. Gak taunya salah.

"WHOA, MINHEE AYO THREE POINT"

"GANTENG BANGET SIH, LAMAR GUE HEE.."

"SUMPAH INI MAH SUAMI IDAMAN BANGET"

"DONGYUN GUE RELA DEH DINIKAHIN LU WALAUPUN HARUS KENA DROP OUT"

Liat kenapa mereka jengkel kalau main basket sebelum menusia manusia seperti mereka pulang, berisik.

Dongyun menatap seorang gadis melewati lapangan basket tanpa menoleh ke arah lapangan yang kurang lebih ada 26 gadis.

"anak ekskul hari ini udah pada balik?" Tanya Dongyun.

"masa sih? Setau gue masih ada dua jam lagi, emang kenapa?" Tanya Minhee.

"ke lapangan club eskul aja yuk. Bacot disini, gak suka gue" jawab Dongyun mengambil bola basket yang ada dibawah kakinya, mengambil tas ranselnya lalu pergi.

"eh sialan ninggalin!" seru Minhee menyusul sahabatnya.

"bacot deh, gue kasih pelangi biar indah"

"yeuu..." Minhee memukul belakang kepala Dongyun.

"Eh nanti gue bego gimana!"

"ya gak gimana gimana, gak rugi juga. Malah gue bersyukur gak ada saingan buat ranking 1 dikelas" kata Minhee dengan bangga.

"nanti doi gue dikelas sebelah gak suka sama gue, gimana?"

"derita lu" ledek Minhee

"Hee, capek nih ke rumah lu aja yuk! Katanya gede" kata Dongyun.

"dih, gak mau ngapain lu? Gue tinggal sendiri, terus kalau lu ngajak gue buat belok. Maaf nih ya Gyun gue—

"lu dulu minum susu sapi atau susu kucing sih? Bego banget!" seru Dongyun ancang ancang melempar bola basket yang dia pegang kearah Minhee.

Sebenarnya mereka berdua gak menuju ke gedung club ekskul. Keduanya menuju cafè milik kakak kelasnya dulu yang berada disebrang jalan, tempat dimana bukan hanya murid saja yang membeli. Tetapi, publik umum.

"Min, menurut lu Jia tuh gimana?" Tanya Dongyun membuat Minhee menoleh.

"kenapa nanyain Jia tiba tiba?" Tanya Minhee balik menatap curiga sahabatnya.

"gak apa apa, nanya aja" Dongyun menggeser kursi lalu duduk, "emang ada larangan gue nanya tentang dia?" Tanya Dongyun.

"mana gue tau sih, gue kan gak terlalu deket" kata Minhee lalu beralih objek ke buku menu.

Hwang Yunseong, pelayan sekaligus pemilik cafè itu menunggu mereka menyebutkan kemauan isi perutnya.

"kak beef steak nya 1, potato chips salad 1, moccachino ice 1" pesan Dongyun.

"chiken wing 1, fruit salad 1, nasi kepal 1, capucino ice 1" pesan Minhee.

"tunggu bentar ya"

Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang, dengan Yunseong yang ikut duduk ditengah mereka.

"sekolah bukannya udah gak ada pelajaran lagi?" Tanya Yunseong

"Ada anak ekskul jurusan, biasa yang ikut anak anak pinter semua" kata Dongyun lanjut mengunyah beef steak yang ada dimulutnya.

Sedangkan Minhee makan dengan penuh ketenangan.

"tadi kurang lebih ada orang dateng, tepatnya sih cewek ya dari sekolah. Nyebut nyebut nama lu, kalau gak salah namanya Kim... Kim.. Apasih" Yunseong berusaha keras mengingat namanya.

"Yunseong sekarang pelupa gais" kata Minhee tertawa lalu menyeruput minumannya.

"ini sisanya bungkus aja, kuy kerumah gue" lanjut Minhee, sedangkan orang didepannya menatap makanannya gak rela.

***

Jia sedang duduk dilantai rumahnya, menggunting gunting kertas krep, origami, dan lain lain. Untung Minhee read chat dia tadi pagi, waktu Minhee sakit juga udah diomongin sih..

Padahal mereka cuman mau buat hias kelas besok.

Sisanya mereka ngobrol.

"lu tinggal sendiri doank disini?" Tanya Yuna menatap sekeliling.

"iya"

"masa?"

Kriet..

Mereka semua menoleh ke arah pintu masuk, matanya membulat bahkan yang datang seakan terkejut dengan apa yang dia lihat.







Holla.
Apa kabar kalian? Tinggalkan jejak ya^^

Tbc..

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang