52.

753 90 9
                                    

Jia yang bau amis, dicampur tepung, dan bau air pel. Hanya berdiri sambil mengepalkan tangannya. Perkataan Wonyoung, Chaerin, dan yang lainnya terngiang dikepalanya.

Apalagi Perkataan Wonyoung terkahir, diundang gelak tawa Chaerin.

"tunggu besok, gimana guru guru tau"

Jia menutup matanya rapat, lalu sebuah tangan menepuk pundaknya. Membuat dia berbalik berharap Minhee menghampirinya, sambil memeluknya.

"Jia"

Salah, yang datang adalah orang yang bener bener buat Jia benci saat Nayoung menceritakan semuanya ke dia yang lain.

"Jia, lu gak apa apa kan?"

Jia masih gak menjawab, dia mengalihkan pandangnya ke arah lain. "Jia, lu gak tuli kan?" Tanya pemuda itu lagi, tangannya menepuk pundak Jia.

Plak!

Tamparan keras mendarat ke pipi pemuda itu, "gue tau akal busuk lu setelah ini Donghyun" kata Jia.

"Jia gue suka sama lu, ini karena gue gak mau liat lu sakit hati karena Minhee.  Jia sadar, gue orang baik"

Plak!

"udah sadar? Udah sadar bagaimana gue sempet percaya sama lu, terus runtuh begitu aja karena lu ikut dalam rencana ini? Bener bener Hyun, otak lu kemana?"

"gue sayang sama lu, gue gak tau Wonyoung sampai ngelemparin lu telur kayak gini. Bayi lu baik baik aja kan?"

"stop perhatian ke gue, gue—" Jia menarik nafasnya dalam, memejamkan matanya. "pergi dari hadapan gue, Hyun. Lu monster"

"jangan kayak anak kecil, Jia"

"I hate you! Pergi!" usir Jia tetapi Donghyun sama sekali gak berpindah dari posisinya.

"PERGI!" Jia kini mendorong tubuh Donghyun, "PERGI BRENGSEK! Bajingan! Sana, gue gak mau ngeliat lu" Jia mendorong dorong tubuh pemuda itu, gak efek sama Donghyun yang tubuhnya lebih besar dibanding dia.

Dari kejauhan Yujin dan Olive berlari kecil, berhati hati dengan lantai yang licin. Lalu membawa Jia pergi dari Donghyun. Mereka gak mau sahabatnya dianggap orang stress oleh petugas kebersihan dan keamanan sekolah.

Sedangkan Donghyun pergi dari sana menemui seseorang.

***

"bisa liat gak tadi, Rin? Muka sok kuatnya kini berganti ke Muka rapuhnya yang dramatis" kata Wonyoung meniru wajah Jia.

"iya, hahahahhahaha" tawa Chaerin yang sama sekali gak bisa berhenti. "ngakak banget astaga"

"puas?  Gue minta perjanjian awal jangan buat Jia rapuh, dan sekarang bisa liat benefit gue gak ada sama sekali" kata Donghyun mendengus kesal.

"gue mau tau apa niat lu dibalik kata lu 'mau ngehancurin hubungan Yujin dan Minhee buat Jia bahagia' apasih? Mereka udah putus, seharusnya stop sampai situ" kata Donghyun.

"Dan lu juga Rin, motif lu apasih? Jadi Chaerin yang dulunya bertopeng seribu ini di SMP nya gak berubah?" Tanya Donghyun.

Bagai semilir angin, Wonyoung kini mengotak atik ponselnya. "gue mau tau respon sekolah tentang, hubungan mereka"

"lu mau Jia bahagia kan? Lepasin Jia biar keluar dari masalah sekolah, dengan cara didepak dari sekolah" kata Wonyoung.

"Won!"

"si ular ini lagi sok ngebela orang yang dia sakitin tadi, eh?"

Minhee menatap ketiga orang itu dengan tajam, "banci banget sih sampe gaul sama cewek buat ngehancurin hubungan orang?" Minhee menggeram.

Sedangkan tiga orang itu menciut seketika, "kita liat respon guru besok, Won" kata Minhee tajam.

"gue emang suka sama Jia, tapi lu aja yang buat dia—

"setidaknya gue berusaha sekarang! Dan lu dengan gobloknya ikut serta buat ngehancurin hubungan gue selanjutnya. Lu suka dia? Seharusnya lu bilang sama gue saat gue pacaran sama Yujin, saat dimana gue gak bisa pilih dia. Lu udah tau kabar gue sama kayak Doyum kan?" Tanya Minhee

"tuan Kang ini berusaha poligami sebelumnya?" Tanya Donghyun.

"gue mau Jia bahagia udah itu doank! Bahagia sama gue, awalnya"

Bugh!

Donghyun memegang pipinya yang membiru, dua kali ditampar dan sekarang dia ditinju. Oke bagus, kemajuan yang bagus.

"sesudahnya gue tau, cinta gak harus memiliki. Gue belajar dari Jia, dia gak harus milikin lu awalnya walau dia cinta sama lu Minhee. Dia cuman berusaha bahagia saat lu bahagia, walau dia sakit ngeliat kenyataannya.

Dan gue bakal berusaha kayak gitu, sekarang"

"terlambat, Jia udah benci sama lu. Dan gue gak Akan ngebiarin orang brengsek kayak lu nyakitin istri gue kedua kalinya"

"Dan lu" Minhee menunjuk wajah Wonyoung, "lu ternyata lebih kotor daripada perempuan kotor. Kita liat besok gimana respon guru tentang lu"

Wajah Wonyoung pucat pasi, "gue ngerekam semuanya. Bahkan, gue maksa adek kelas buat ngasih video pem- bully an lu" Minhee menyeringai, "Dan terakhir, lu juga Chaerin bakal tanggung jawab sama semuanya"

Minhee meninggalkan mereka bertiga. "untung aja dia gak bunuh perempuan perempuan kotor, dan bekas sahabatnya itu pakai tangan kosong, atau gak dia bisa masuk buku kasus"
















Double buat kalian..
Ehew

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang