43.

822 105 15
                                    

Disarankan play Stiches - Shawn Mendes acoustic ver ya..

Di lorong sekolah yang sepi, Minhee mengejar Yujin yang dari kemarin ngejauhin dia. "Yujin tunggu!" bentak Minhee yang udah hilamg kesabaran.

Yujin menoleh, pupil matanya memerah matanya tampak membengkak. "kamu kenapa?" Tanya Minhee.

"Ada juga kamu yang kenapa" kata Yujin, suara serak yang hampir hilang itu buat Minhee tambah kaget. Yujin menunduk, bahunya bergetar. "kenapa kamu ngerahasiain semuanya Minhee?" Tanya Yujin menatap Minhee tanpa menghindari kontak Mata lagi.

"kenapa kamu pertahanin hubungan kalau kamu udah punya janji sakral ke Tuhan buat selalu ada sama orang yang udah berstatus istri kamu?" Tanya Yujin kecewa.

"aku pikir saat kamu berantem sama Doyum, kejadian Nayoung, terus Seonho aku udah nepis pikiran negatif aku"

"kalau Doyum bilang aku musuh dalam selimut, iya dulu aku kayak gitu Minhee.. Tapi, sekarang aku sadar. Pertama kali aku dateng kesekolah ini aku cuman punya Wonyoung dan Jia, aku anggap dia temen deket"  jelas Yujin berusaha menahan air matanya.

"kamu gak pernah tau wajah dia saat aku cerita tentang kamu, dia nyembunyiin semuanya dengan baik Minhee. DENGAN BAIK" tekan Yujin.

"kenapa kamu pertahanin hubungan, kalau kamu udah punya masa depan yang ada disisi kamu di altar? Aku ngerasa pendosa lebih besar karena ngerebut suami orang dibanding jadi pendosa ngerebut pacar orang" jelas Yujin.

Minhee masih memaku ditempatnya, "ini bukan keinginan aku juga Yujin. Aku juga gak mau dijodohin kayak gini, aku gak bisa ngelepas—

"kalau kamu gak mau ngelepas, yaudah. Aku lepasin kamu Minhee, hubungan kita berakhir sampai sini aja" kata Yujin, langkahnya maju menyisakan jarak 1 cm.

Chup

Yujin mengecup bibir Minhee cukup lama, keduanya terhanyut.

Sedangkan orang lain disana, meremas rok merah kotak kotak sepaha itu. Air matanya jauh keluar dengan deras.

Yujin, Minhee gak tau tentang itu.

"anggap itu Salam perpisahan Minhee, lu-gue cuman sebatas Teman sekarang" kata Yujin lalu pergi.

***

Jia menuju toilet  perempuan, mencuci mukanya berkali kali. Dia nangis, menggigit bibir bawahnya biar gak kedengeran kalau dia lagi terisak.

"hiks.."

Isakannya lolos keluar begitu aja, untung aja sekarang pulang sekolah.

Tok.. Tok.. Tok..

"Ada orang? Lu orang kan? Jangan buat gue takut donk.. Kan Kalo gue ketemu tante girang gak lucu"

Jia membuka pintu kamar mandi, langsung memeluk orang yang bicara tadi. "Chaerin, hiks.."

Chaerin membalas pelukan sahabatnya itu, mengelus punggung sahabatnya lembut. "lu kenapa?"

"Minhee.. Hiks, ciuman sama Yujin"

Chaerin memberhentikan usapannya, "gue ngerasa bersalah disini Chaerin.. Gue harus gimana?"

"gue ngeliat jelas, Chaerin.. Jelas HD, kualitas 750 MpS" isak Jia.

Chaerin melepaskan pelukan Jia, "lu harus kuat ya Jia? Jangan putus Asa terus sama Minhee, lu harus sabar. Gue gak bisa bantu banyak, Gue pulang dulu ya?" Pamit Chaerin lalu pergi. Sedangkan Jia dengan cepat menuju wastafel, lalu mulai mengeluarkan isi perutnya lagi.

Kepalanya sakit.

"gue harus ke apotek kayaknya" kata Jia lalu oergi keluar mendapati Donghyun yang lagi mainin ponselnya di depan toilet.

"hampir aja gue jump scare" seru Donghyun, matanya menelisik wajah Jia.

"lu kenapa? Minhee nyuruh gue anterin lu pulang,  dia anterin Yujin pulamg dulu soalnya" jelas Donghyun, buat Jia mengangguk.

"mampir ke apotek bentar ya?"

Donghyun menatap Jia,  "lu sakit?" Tanya donghyun yang dianggukin oleh Jia.

"tapi, gue kurang yakin"





Ehe, hapsud semuanya.
Jangan lupa ibadah ya bagi yang menjalankan

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang