28.

916 118 9
                                    

"lu tinggal sendiri doank disini?" Tanya Yuna menatap sekeliling.

"iya"

"masa?"

Kriet..

Mereka semua menoleh ke arah pintu masuk, matanya membulat bahkan yang datang seakan terkejut dengan apa yang dia lihat.

"lho?"

"lho?"

Disana Jia melihat ada Minhee, sedangkan yang lainnya seakan minta penjelasan dari kedua orang itu.

"ngapain Minhee kerumah lu?" Tanya Chaerin

"Ada juga lu Rin, ngapain ke kerumah Minhee" timpal Dongyun

Keduanya orang itu menatap sinis sekarang.

"sebagai mami angkat lu disekolah, cepetan kasih alasan kenapa gue punya menantu bentukan kayak Minhee?" Tanya Chaeryeong yang masih menganggap didepannya hanya lelucon semata.

"Yeong.."

"kenapa coba lu gak peje" lanjut Chaeryeong sambil tersenyum.

"lu yakin serumah sama Minhee walau cuman pacar? Hee, lu juga kalau emang pacaran sama Jia. Terus Yujin mau dikemanain?" Tanya Nayoung.

"mending lu berdua duduk didepan gue, mau gue sidang" kata Dongyun masuk kedalam rumah Minhee disebelah Chaeryeong.

Dongyun melepaskan tas ranselnya, menatap ke arah tersangka didepannya. Minhee—Jia.

"kasih tau ke kita, atau semuanya bakal kebongkar lebih parah dari ini" ancam Dongyun.

Jia menatap Minhee yang menghela nafasnya, menarik tangan Jia paksa memperlihatkan jari manis mereka yang tersemat sebuah cincin.

"cih, bercanda dia" kata Yuna seraya tertawa hambar, gak percaya dengan apa yang didepannya.

"tunangan kok tinggal serumah" cibir Chaeryeong.

"gue udah nikah sama Jia"

"pffft— Minhee seriosly? Itu cuman karangan doank kali nikah di jenjang SMA, apa selanjutnya perusahaan? Di jodohin? Klasik benget" Nayoung menahan tawanya sambil memberikan tumpukan pertanyaan.

"terserah sih lu percaya atau enggak, gue udah bilang sebenarnya. Dan gue rasa pernyataan lu ada yang salah tentang perusahaan" sangkal Minhee.

Jia hanya membeku tidak bisa berkata kata sama sekali.

"karena Doyum, ciptaan keluarga gue dan sebagai teman kecil Jia serta bagian keluarga kak Somi" lanjut Minhee.

Nayoung, Chaerin, Chaeryeong, Yuna dan Dongyun terhenyak ditempat seakan kelu ingin menyampaikan amarahnya karena, sebuah rahasia besar yang disembunyikan oleh dua orang yang terpaksa disatukan dengan benang merah oleh orangtuanya.

"kalian puas?" Tanya Jia lirih, malu rasanya menerima kenyataan kalau dia sebagai orang yang bersalah di kesekian kalinya.

Bahkan, di depan teman temannya yang notabene nya orang yang sering membantu Yujin dalam mengerjakan tugas sekolah, Dalam apapun bentuk mata pelajaraannya itu.

Jia udah yakin beribu ribu persen semuanya akan di lampiaskan olehnya, sekarang ataupun nanti.

P A S T I.

"terus gimana sekarang?" Tanya Nayoung menatap Jia dan Minhee.

"g—gue mohon.. Sembunyiin ini semua" mohon Jia dengan setengah suara.

"Kenapa harus disembunyiin? Gimana kalau Yujin tau nanti, bukannya lebih sakit hati?" Tanya Yuna.

"karena gue gak mau ngelepas Ahn Yujin bagaimanapun caranya, dan gue bahkan Jia juga terpaksa ngelakuin ini demi keluarga" jelas Minhee.

"oke, gini aja." Chaeryeong menatap kedua orang di depannya, "kita bakal sembunyiin sebaik mungkin. Tapi, kita gak janji gak bakal ke bongkar"

"sayangnya gue gak janji dengan semua opini lu, Chaer" semuanya menoleh kearah Dongyun yang menatap intens ke arah objek di depannya.

"pertama, gue gak bakal sembunyiin ini, kedua gue juga gak bakal ngebongkar ini dengan mudahnya kalau gak ada sesuatu yang buat gue marah." Dongyun menggulirkan matanya sambil menatap semuanya.

"kalian paham kan maksud gue?" Tanya Dongyun

Semuanya mengangguk, "intinya lu gak janji kan?" Tanya Jia.

"seratus buat lu Kang Jia" kata Dongyun berdiri menggendong tas ranselnya kembali.

"Dan sebenernya, gue udah lebih tau dari kalian" Dongyun tersenyum lalu pergi dari rumah Jia dan Minhee.











Hayoo.. Aku double nih ^^

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang