"Sea?"
Sean memakai kacamatanya buru-buru, ia tak ingin matanya terlihat merah oleh orang yang baru dikenalnya. Sebelum Sea berdiri, Sea membisikkan bahwa senja sudah berlalu.
"Bang Rey? Oh my God? Makin ganteng buset ini dokter. Seriusan? Ini bang Rey yang mukanya gak bisa kontrol pas di khianati, arghh, sakit bego,"ketus Sea memukul lengan Rey.
Rey mendengus kesal, masih saja Sea membahas hal itu bahkan dirinya yang mengalami sudah melupakan sejak bertahun-tahun lalu.
"Lu kok makin buluk sih?"
"Hiww, bilang aja lu pangling liat gue kan? Secara selama di indo gue lebih rutin ke SPA."
"Iya'in."
Sean bangkit dari duduknya dan ia berdehem, memberikan kode pada dua manusia di depannya ini untuk segera merasakan kehadirannya.
"Eh sampai lupa. Kenalin--"
"Pacar lu?"tanya Rey memotong ucapan Sean.
"Bukan dodol, ini abang kandung gue."
"Whoo,"
"Serius lu?"tanya Rey.
"Sean."
"Rey." Mereka berjabat tangan dan saling melempar senyum.
"Lu beneran abang dari nih botcha?"tanya Rey menyakinkan. Mereka sembari berjalan. Sean terkekeh saat menatap wajah kesal Sea. Selalu saja begitu, Sea seperti upik abu jika disandingkan dengan Sean.
"Kalau bisa milih sih gue bakal milih perempuan lain jadi adek gue dan bukan Ara,"ujar Sean berbanyol.
Rey tertawa berbahak, wajar Sea merah padam. Beginilah say hello pertemuan mereka setelah sekian lama terpisah.
"Iya deh, Sea mah apa atuh. Upik abu."
"Hahaha nyadar,"kekeh Rey.
Sean mengacak rambut Sea asal.
"Bang Rey bawa cewek tadi yang di telpon kan?"
"Bawa, tuh dia lagi makan jagung bakar."
"Kita pisah tempat aja,Rey. Gak enak ganggu waktu berdua kalian,"ujar Sean tak enak hati.
"Santai aja haha, tadi gue udah kasih tau dia dan dia oke-oke aja kok."
Mereka berjalan mengitari pantai Siloso Sentosa Island Singapore. Pantai Siloso berada di kawasan Pulau Sentosa Singapura. Tempat ini sangat dekat dengan pelabuhan yang menghubungkan antara Batam dan Singapura. Pantai yang sangat bersih dan nyaman ini biasa dikunjungi para wisatawan untuk berjemur ria, selain itu banyak juga yang main bersepeda, bermain volley pantai dan canoeing. Menyenangkan sekali. Apalagi sore hari, suasana pantai ramai di kunjungi. Pantai ini suka membuat festival musik di malam hari atau atraksi pertunjukan lainnya.
Pantai Siloso ini semuanya Pasir putih membentang di sepanjang pantai. Air pantai kebiru-biruan. Cuma ada ombak kecil yang menyejukan suasana hati.
Pantai Siloso adalah pantai buatan, tapi memiliki keindahan yang tidak kalah cantik dari pantai alami lainnya.
Mereka berjalan ke tepi pantai. Melihat suasana pantai dengan orang yang duduk-duduk di tempat yang disediakan di pinggir pantai. Banyak bar yang menjual makanan untuk di santap di pinggir pantai yang ditemani oleh angin sepoi-sepoi.
Sepanjang perjalanan menunju bar makan Sean memilih diam dan membiarkan Sea berbincang panjang dengan Rey.
"Bentar gue angkat telpon dulu,"pamit Sean menepi sedangkan Sea dan Rey melanjutkan jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ara dan Sean
Romance(END) Bertemu dengan Sean yang notabenenya jutek, aneh, tidak bisa di tebak, kadang manis buat diabetes tapi tetap datar dan kalau bicara pedas--ngalahin sambalado masakan emak. Ara si wanita pecicilan, petakilan dengan suara toa-nya tidak pernah me...