54. Perihal Foto.

809 50 3
                                    

Ara kesal. Benar-benar kesal. Sean sama sekali tidak bergeming dengan foto yang Ara post. Padahal jelas-jelas di jumlah viewersnya ada nama Sean.

Ia benar-benar suntuk. Citra yang tidak tau berada dimana. Ingin bermain ke rumah Sean tapi Sherlly begitu.

Tiba-tiba nama Via muncul di kepalanya. Ia memukul kepalanya, jelas-jelas ini hari senin. Sudah pasti Via sedang sekolah.

Sea
Kak? Malam ini temenin Sea ke acara temen Sea ya.
Nanti Sea sharelokasi.

Ara 
Iya.

Sea
Mau di jemput atau datang sendiri?

Ara
Otw sndri aja

Sea
Mau shopping dulu ga?

Ara
Hehe :)
Gak perlu,Ya.
Trims

Sea
Udh makan blm?

Ara
Blm
Tp lg order

Sea
Oke.
See you kak :*

Ara memilih untuk tidak membalas lagi. Kenapa hari terasa berbeda. Selepas makanan Ara datang ia memilih untuk rebahan, apalagi yang bisa ia lakukan. Ia adalah seorang  pengangguran.

Ditengah tidur gelisahnya, bunyi bel apartemen berbunyi. Ara mengerang, siapa yang bertamu. Apakah Sean? Astaga. Kenapa Sean terus yang ada di otak Ara.

Dengan wajah khas baru bangun tidur, Ara mengintip diLCD yang Sean sediakan. Kurir. Ara tidak sedang memesan apa-apa.

Ceklek

"Dengan Bu Ara?"ujarnya.

"Saya sendiri."

"Ada pesanan atas nama Ara. Ini,Bu."

Pria dengan jaket hitam itu memberi goodie bag biru. Ara bingung dan coba mengingat kembali.

"Tapi saya sedang tidak order apa-apa,Pak."

"Pengirimannya atas nama Sea,Bu. Barangkali keluarga ibu."

"Sea,"beo Ara

"Oh iya, terimakasih ya,Pak."

Ara menatap jam dindingnya. Gila. Sudah jam 6 saja. Ia belum mempersiapkan dirinya. Belum lagi alamat itu cukup jauh dari apartemen ini.

"Boleh di cancel gak sih?"keluh Ara. Ia memutuskan untuk mandi bebek. Alias mandi lima menit sudah selesai.

Tak lupa ia membuka goodie bag biru yang tadi ia terima. Ara kagum dengan dress gold berkilau ini. Long dress tanpa lengan dengan belahan di belakangnya. Sangat-sangat glamour. Ara membuka kertas yang disisipkan di dress ini.

Harus di pake ya,Kak. Soalnya ini dresscodenya. Kakak gak mau tampil beda kan? Hehe

Sea ❣️

Tapi tunggu. Jika Sean tau ia memakai baju seperti ini bisa panas telinga Ara mendengar ceramahnya. Ya ampun. Kenapa Ara selalu mikirin perasaan Sean ditengah perasaannya yang tidak pernah Sean pikirkan. Ara menunduk sedih.

Ara dan SeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang