9. Hanya Mimpi

708 41 0
                                    


Bisa jadi kita terlalu berlebihan dalam mencintai seseorang hingga pada akhirnya kita lupa bagaimana cara mencintai diri kita sendiri.

____
                                      

Gaila bergulang-guling dikamar sembari memeluk bantal gulingnya, Ia merasa sangat bahagia. Rasanya Ia tak bisa lagi menahan rasa bahagia ini. Tadi sore, sepulang dari Smakar, Ia diantarkan pulang hingga depan rumah oleh Regan. Dia sempat bilang katanya tidak boleh tidur terlalu larut malam supaya besok Ia bisa menjalani hariku dengan semangat. 

Sekarang Ia memainkan ponsel dan membuka instagram. Betapa bahagianya saat  mendapatkan notifikasi bahwa Regan memfollback akun Instagramnya. Astaga, rasanya Gaila ingin meloncat setinggi-tingginya. Apalagi mengingat disaat Regan mengajaknya berfotbar diponselnya. Gaila menggerakan jarinya supaya kembali ke layar utama. Dan ia melihat hasil jepretan tadi. Sungguh, Gaila senyum sendiri melihat foto hasil fotbar tadi siang.

Rasa kantuk mulai mendatanginya Sepertinya Gaila begitu lelah dengan hari ini. Gaila mematikan ponselnya kemudian menaruhnya dibawah bantal. Perlahan namun pasti Gaila Memejamkan matanya mulai memasuki alam bawah sadar.

***

Gaila duduk bersandar dibangku taman dibawah rindangnya pohon cemara. dihalaman belakang sekolah. Gaila tengah membaca buku novel yang hampir menutupi wajahnya. Gaila memang sengaja membacanya dengan seperti itu karena Ia tidak ingin aktifitas bacanya terganggu oleh oranglain.

Tanpa dia sangka, dari belakang ada kedua tangan yang telah menutupi kedua matanya. Hingga sekarang Ia tidak dapat melihat sekitar.

"Siapa sih?" ketusnya dengan tak enak hati.

"Gue." balasnya.

Suara familiar itu berhasil membuat senyumnya mengembang. Ya, Gaila mengenali suara itu. Suara Regan.

Gaila menurunkan kedua tangan yang tadi memegang novel, novelnya diletakkan disamping kiri.

"Hmm kak Regan lepasin. Nanti mataku buram kalo kayak gini." Gaila merengek.

Dia melepaskan tangannya dari kedua mata Gaila. kemudian dia berdiri dihadapannya yang masih terduduk. Terlihat salah satu tangannya ia sembunyikan dibelakang badannya. Gaila menatapnya curiga.

"Gai  ada yang mau aku omongin sama kamu."

Gaila tercengang ketika mendengar Regan menyebut dengan kata 'Aku-Kamu.' biasanya dia selalu pake 'Gue-Lo."

"Apaansi kak? jangan buat jantung aku jadi berdebar gini deh." balasku dengan wajah yang sepertinya sudah merona merah.

Sungguh tak disangka, dia berlutut dibawah kakinya.

"Aku mencintaimu Arumi Gailanty Keyzhia, maukah kau menjadi pacarku?" ungkapnya.

Dia menyodorkan sebuah kotak yang yang berukuran sedang dengan tangan kanannya yang sedari tadi ia sembunyikan.

Gaila tertegun memdengar kalimat itu. Benarkah Regan menembaknya? Lalu Gaila harus menjawab iya atau tidak? aku berpikir senejak. Namun, aku sudah tidak kuat menahan rasa bahagiaku saat ini. Akhirnya dengan sejuta rasa bahagia aku menerimanya.

"Aku juga mencintaimu Regan. A-aku mau jadi pacar kamu." balasku dengan rasa bahagia menyelumuti sekujur tubuh.

"You love me?" ulangnya.

'Yes, i'm love you so much." balas Gaila sembari menerima kotak berukuran besar itu.

Aku berdiri dari posisi duduk. Begitupun Regan yang kini ikut berdiri dihadapannya. Dia mencium kening Gaila dengan tulus. Gaila dapat merasakan ada keanehan yang menempel dikeningnya. Astaga, sepertinya Gaila ingin terbang ke angkasa.

Gai and Gan ✔ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang