52. UWC-USA?

447 30 2
                                    

"Ehem, gue curiga nih Gan. Jangan-jangan..."

"Winda mau nyari kesempatan dalam kesempitan?" tebak Bram ngasal. Regan hapal betul tabiat Winda. Begitulah, kalau sudah suka sama apapun gadis itu akan memperjuangkannya.

"Yap!" Rexa mengangguk mantap.

"Gausah ghibah, yok lah mulai." mereka semua terhenti saat Regan mengucapkan itu.

Latihan band pun dimulai. Semua berjalan dengan semestinya. Mereka sudah latihan sekitar 1 jam. Setelah latihan selesai mereka keluar dari baleni. Termasuk Regan.

Di rumahnya, Arman seperti orang depresi yang kehabisan akal sehat. Bayangkan saja 2 minggu belakangan ini dirinya mengunci kamar. Tanpa makan dan minum. Tapi ko kuat si? Kan di kamar Arman ada lemari khusus makanan. Mulai dari roti hingga cemilan. Kalau ia terancam lapar suka makan roti.

"Arman.. Dad mau kamu ikut ke Amerika. Sekolah di sana." ujar Gani---papanya.

"Ogah! Arman gak ngerti bahasa inggris." tolak Arman mentah-mentah.

"You jangan gitu, you harus nurut sama Dad!" tegas Gani.

"Atuda mbung!" kekeuh Arman. Ia tak mau kalah.

Artinya = Pokoknya nggak mau.

"Percuma you nolak dengan  cara apapun. You sudah Dad daftarkan di UWC-USA!"

UWC-USA? Gilaa, apa papahnya itu tidak tahu kalau USA sekolah elit yang mengandalkan kepintaran? Sedangkan Arman kan tidak begitu pintar.

"Dad pokoknya Arman gamau. Kan tanggung bentar lagi UN. Dad gimana si?"

"Gak masalah, my little boy!"

"Dad tau you itu pintar. Hanya saja malas. Kan dari SD sampe SMP juga you rangking satu terus. Hanya pas SMA pergaulan you jadi bebas dan malas untuk brlajar "

Memang, ucapan papanya Arman itu benar. Arman itu pintar, tapi semenjak mamanya meninggal pergaulannya jadi bebas dan malas belajar.

"Masalah lah Dad!" Arman protes.

"Masalahnya you gak bisa lihat doi di sana? Kalo aja kemarin Dad nggak nyogok pihak sekolah biar nggak ngeluarin kamu dari sekolah, mungkin sekarang you udah dikeluarin dari sana."

"Kalo gitu ngapain Dad nyogok mereka biar Arman gak dikeluarin, kalo pada akhirnya Dad nyuruh Arman pindah juga. Buang-buang diut aja." ketus Arman.

"Waah ko my little boy-nya Dad kayak perawan si? Bawel banget." Gani menggoda.

"Gak lucu ah Dad," Arman mendengus sebal. Candaan papanya itu tidak lucu sama sekali.

"Udahlah, Dad mau nyiapin barang-barang dulu!" Gani beranjak pergi dari hadapan Arman.

***

"Mell sayang, kamu mau papa jodohin sama Regan. Kalau emang kamu cuma sayang sama dia." ucap Mr Varrel.

"Mell cuma cinta sama Regan, pa. Mell nggak mau nikah sama yang lain." Mellyn merengek manja pada papanya.

Gai and Gan ✔ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang