Benci. semua orang berhak memiliki rasa benci, karena sebaik apapun orang, pasti merasakan kebencian pada seseorang.
____
06 : 30 Wib.
Regan melangkahkan kakinya kearah ruang BK, menghampiri pak Wandi untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman tersebut.
"Permisi pak,"
"Iya Regan ada apa?" tanya pak Wandi yang tengah berkutat dengan buku-buku kasus.
"Mari duduk." perintahnya.
"Pak, kedatangan saya kesini, akan menjelaskan semua masalah kejadian yang terjadi kemarin. Bahwa itu hanya kesalahpahaman besar pak."
"Yang foto kamu sama si Gaila bertubrukan di lapang upacara?" Wandi memastikan.
Regan mengangguk. "Iya pak."
"Coba kamu ceritakan sama saya kenapa tiba-tiba kalian bisa bertubrukan begitu?"
Regan mulai menceritakan semuanya dari A-Z. Setelah menceritakan semuanya, pak Wandi seperti masih menimang-nimang penjelasan tersebut. Namun, sungguh tak disangka penjelasan yang keluar dari mulut Regan benar-benar masuk akal di mata pak Wandi. Dan finalnya, pak Wandi sudah percaya jelas bahwa itu hanya fitnah, dan kesalahpahaman besar.
"Iya bapak percaya sama kamu Gan, kamu orang yang disiplin dan penuh kejujuran. Dan saya harap hal yang menjadi kesalahpahaman kamu dan Gaila itu tidak benar-benar terjadi ya."
"Gak akan lah pak. Terimakasih, saya permisi." kemudian Regan menyalami punggung tangan pak Wandi.
"Iya Regan sama-sama."
Regan keluar dari ruang BK penuh kemenangan. Akhirnya, masalah kesalahpahaman itu tidak akan tersebar luas lagi. Namun, Regan berpikir kira-kira siapa orang yang sudah berani meng-upload foto itu di sosmed, sehingga foto tersebut tersebar ke sekolah lain. Sungguh kurang kerjaan.
"Regaann," teriak seorang gadis dari kejauhan.
Sontak Regan menoleh kearah sumber suara yang berasal dari belakang. Dan itu suara Winda. Winda menghampiri Regan.
"Ada apa?"
"Loh, gue kangen banget sama lo. Gue pikir lo jarang sekolah." Winda memanyunkan bibirnya.
"Gue gak sekolah? gak ada kerjaan banget."
"Oh iya Gan, ada kabar gembira. Melyn baru pulang dari jerman. Kalo bisa, ntar pulang sekolah lo ajak Rio dan Rexa kesana kita ngumpul bareng kayak dulu."
"Hmm, gimana ya?" Regan menanggapi.
"Plis deh, Gan kapan lagi kita ketemu Melyn?"
"Yaudah ntar gue kesana bareng Rio dan Rexa."
"Btw, lo kok makin hari makin ganteng aja Gan." tutur Winda terang-terangan.
"Udah dari lahir." sahut Regan dengan senyum khasnya.
"Bulshit itu, tapi gue gak salah lihat kan kalo ini lo?"
"Ckk," Regan mencebik. "Kalo bukan gue, sekarang lo ngomong sama siapa?"
"Heem, Gan ini lo. Abisnya lo tuh selalu buat para cewek klepek-klepek sama pesona lo." Winda nyengir kuda.
"Termasuk lo?"
Winda menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Gimana ya gue ngomong nya? Intinya gitu deh."
"Awas lo suja sama gue." ceplos Regan dengan PD nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gai and Gan ✔ (ENDING)
Teen FictionUPDATE : Setiap Hari!! High rank : #3. Nyesek (7 April 2020) #6. Favorit (9 Juni 2020) #5. Tabah (9 Juni 2020) #4. Sesak (9 Juni 2020) Gaila menemukan sosok Regan. Kakak kelasnya yang terlihat cuek, tapi baik berhati malaikat. Disekolah barunya. W...
