33. Happy Birthday Gaila!!

572 34 0
                                    


Pagi disambut dengan matahari cerah. Gaila mengedarkan pandangannya kesekeliling. Dilapang basket masih sepi seperti masih pagi. Padahal sudah siang.

"Happy Birthday Gaila!" ucap seseorang familiar dari belakang. Gaila langsung menoleh keasal suara.

Bahkan gadis itu sendiri hampir lupa jika ini adalah hari ulangtahunnya. Lalu mengapa bisa cowok itu mengingatnya?

"Regan?" Gaila terkejut dengan kedatangannya yang entah muncul darimana.

Gaila tersentak kaget saat menyadari Regan tak memakai seragam putih abu. Gadis itu memperhatikan penampilannnya dari atas hingga bawah. Perpect.

"Lah ko lo nggak pake baju seragam? Terus kenapa hari ini nggak ada yang olahraga?" Gaila terlihat cemas sendiri. Jangan-jangan dirinya kesiangan.

"Sekarang nggak inget tanggal berapa?"

Gaila hendak akan menggeleng. Namun akhirnya gadis itu menyadari sesuatu.

"Ahh iya, sekarangkan tanggal merah." Gaila menepuk keningnya sendiri.

"Masa abang lo nggak ngasih tau lo sih?" Regan tersenyum lucu.

"Abang gue tu nggak ada, kayaknya dia bawa mobil. Soalnya mobilnya nggak ada." sahut Gaila seadanya.

"Terus lo ngapain kesini?" Gaila mencari topik lain.

"Mau rapat osis," Regan mengambil sesuatu dari saku sweaternya. Menyerahkannya pada gadis itu.

"Dari gue, jaga baik-baik ya. Jangan sampe pecah.

Dan Gaila menerima sebuah hiasan dari kaca yang berukir nama Gaila. Lalu disisi-sisinya ada bunga kecil yang menghisi setiap hurufnya.

"Makasih banyak Gan, gue suka." Gaila mencium benda itu dengan sangat bahagia. Regan merasa legah dan ikut bahagia.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada seorang gadis yang menguping pembicaraan mereka. Akhirnya gadis itu keluar dari persembunyiannya, lalu mendekati mereka. Gadis itu akan beraksi pura-pura menabraknya.

Bukhh..kempreng..

Ya, gadis itu beraksi seperti orang yang sedang berlari, lalu tak sengaja menabrak Gaila. Hingga benda kaca itu hancur berantakan. Dalam hatinya, gadis itu sangat bahagia, karena aksinya berhasil.

"Aduuh big sorry gue gak sengaja." gadis itu beraksi dengan menundudukan kepalanya. Tentu saja agar mendapat perhatian Regan.

"Winda!" sentak Regan yang kaget dengan perlakuan sahabatnya itu.

"Upp! Sorry Gan, gak sengaja. Btw buruan ih tu diruang osis udah ditunggu pak Iman." Winda menarik pergelangan tangan Regan lalu membawanya berjalan.

Regan memutar bola matanya malas. Ada saja pengganggu disaat dirinya bersama Gaila.

Regan bersama Winda berjalan menuju ruang osis. Sedangkan Gaila menatap bubuk kaca itu dengan tatapan sendu.

***

Langit biru berubah menjadi kelabu. Gaila berlari menerobos hutan yang sangat sepi. Tujuannya hanya satu, dia akan ke danau, tempatnya membuang keluh kesah. 

Hujan pun mulai turun membasahi bumi. Gaila menangis sejadi-jadinya. Biarlah, tidak akan ada orang yang melihatnya. Hatinya sangat sakit.

Sesampainya dia ditepi danau, Gaila mendudukan badannya dan kedua matanya memandang air danau yang terlihat damai. Mungkinkah hidupnya juga bisa damai seperti danau itu?

"Apa gue bunuh diri aja?" entah kenapa, Gaila berpikir kesitu.

Ditempat lain, Arman tiba-tiba merasa hatinya risau. Entahlah apa yang membuatnya seperti itu. Tiba-tiba pikirannya tertuju pada Gaila. Ada apa dengan Gaila?

Gai and Gan ✔ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang