44. Momo

531 33 3
                                    

Budayakan Vote sebelum dan Komen setelah membaca^^ Selamat membacaa..💟

°°°

Winda sudah merancang ritual jahat yang akan ia lakukan untuk Gaila. Bagaimanapun juga Gaila harus menerima ini semua. Karenanya kebahagiaannya hilang.

Kebetulan sekali, Gaila berjalan di depannya. Winda tersenyum puas sambil manggut-manggut kecil memandang punggung Gaila.

"Eh... Emang lo masih betah sekolah di sini?" Winda menarik tas punggung Gaila. Membuatnya terpaksa terhenti.

"Kenapa emang?" sahut Gaila. Ia menghilangkan semua sifat polosnya jauh-jauh. Menampilkan sikap beraninya.

"Owh... Jadi sekarang lo berani ngelawan gue?" Winda memutari badan Gaila dengan senyuman kecut.

"Lo nggak ngerasa bersalah sama gue?"

"Nggak!"

"Bego sekali anda," hina Winda. Gaila menetralkan desiran nafasnya yang hendak menggebu.

"Gue nggak bego." sahut Gaila sedikit emosi.

"EH.. JELAS-JELAS LO BEGO. INGET KEJADIAN MINGGU LALU KAN? KALO AJA MALAM ITU REGAN DANSA SAMA GUE.. DIA NGGAK AKAN KAYAK GINI, GAILAA!!" Winda terang-terangan menyentak Gaila. Membuat para warga sekolah diam-diam menyaksikan pertengkaran itu.

Ya, keduanya tengah berdiri di depan kolam ikan kelas 10. Banyak siswa dan siswi yang menyaksikan pertengkaran itu dari lantai atas.

"Karena lo anak pembawa sial.. Jadi lo harus nerima balasan ini." Winda menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengumpulkan niatnya.

Winda menjeburkan badan Gaila ke kolam ikan yang tak cukup dalam itu. Sebagian siswi ada yang tertawa, dan kebanyakan mereka merasa iba.

"RASAIN TUH..!" Winda tertawa bahagia. Rencananya berhasil seratus persen.

"Mau lo apa sih? Gak suka sama gue? Lo pikir gue suka sama lo? Nggak!" teriak Gaila yang berusaha naik ke bibir kolam.

"Ups.. Hebat, sekarang lo bisa ngelawan ya.. Siapa yang ngajarin lo?"

"Bukan urusan lo!" Gaila membantingkan sepatu basah miliknya, melemparkannya ke tengah lapangan basket.

"Denger ya... Jangan pernah ganggu hidup gue lagi." pinta Gaila.

Gaila tidak peduli walau bajunya basah kuyup dan kotor. Bahkan nasib sial pun menimpa dirinya. Handhponenya pun basah kuyup.

"Ups.. Lo nantangin gue?" Winda semakin tak terima dengan tingkah Gaila yang menurutnya melunjak. Emosinya semakin memuncak.

"Setan!" desis Winda dengan wajah garangnya.

Saat pertengkaran itu masih berlangsung, seseorang menarik tangan Gaila. Geila dibuatnya kaget karena itu ulah Regan. Ya, Regan menariknya agar sedikit menjauh dari Winda.

"Regan?" Gaila kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba. Ia pikir Regan tidak akan sekolah.

"Gan, Regan.. Ini gue. Winda, sahabat lo. Lo inget gue kan?" Winda mengejar Regan dan meraih tangan kanan Regan. Namun Regan segera menepisnya bahkan mendorong badannya hingga tersungkur ke bawah.

"Regan, ko lo tega sih sama gue. Ini gue sahabat lo," Winda meringis sekaligus kesal.

"Gue gak kenal lo," sahut Regan.

Gaila menganga. Bukan karena sahutan Regan pada Winda, tapi karena perlakuan yang barusan ia lakukan pada Winda.

"Key, lo gak papa?" Seolah Regan khawatir pada Gaila. Karena terlihat jelas dari raut wajahnya.

Gai and Gan ✔ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang