Selamat pagi gaess.. Aku update niih. Ada yang nunggu cerita ini update nggak? Ada yang kangen sama cerita ini nggak? Nggak ada ya? Iya koo aku tau. Emang nggak ada😌
Jangan lupa vote, dan komentar disetiap paragraf yaa.. Karena komen itu gratis. Apa gaes? KOMEN ITU GRATIS. hehe😄
Aku kadang suka mikir.. Ko cerita aku kalo update yang nge-votenya yang itu" ajaa😂 apa pembacaku juga yang itu" aja? Gatau dah. Jadi jangan lupa SHARE juga cerita ini ke teman, sahabat, dan kerabat kalian untuk baca cerita ini yaa.^^ duh maafin ya, authornya lagi pengen banyak cing cong🤗 abisnya suka kezeeel banget hehe.. Jangan lupa apa tadi? Vote dan komentar di setiap paragraf yaa.. Happy reading and love you gaes..💕💕
=======
Gaila mengambil ponselnya saat listrik rumah tiba-tiba mati. Sudah malam begini gadis itu belum juga tidur. Tadi sore ia diperbolehkan pulang dari rumahsakit oleh dokter. Gaila membuka gorden rumahnya, lalu membukakan jendela kamarnya. Menyinarinya dengan baterai, sampai cahayanya menembus kamar tetangga sebelah.
Gaila melangkah menuju balkon kamarnya. Sehingga kamar tetangga sebelah terasa tinggal beberapa centi dengan balkon kamarnya.
"Regaaan.. Lo udah tidur apa belum?" Gaila sengaja bertanya dengan suara pelan. Sengaja. Agar Regan tidak mendengarnya.
Entah kenapa mood gadis itu sangat mudah berubah. Tadi siang Gaila kecewa dan tak mau lihat wajah Regan. Tapi malam ini ia tiba-tiba rindu. Padahal Gaila tahu sendiri, Regan sudah menjadi milik cewek lain. Ah sialan. Fuck.
Di kamarnya, Regan membuka gordennya. Dan terlihat seorang gadis yang berdiri di tembok pembatas balkon kamarnya. Kamar Gaila itu ada pintu keluar khusus menuju balkon. Jadi tak usah ribet muter ke ruang tamu segala.
Langsung saja Regan membuka jendela kamar dan cowok itu keluar lewat jendela kamar. Entah ada angin dari mana yang membuat hatinya gerak dan menyuruhnya untuk keluar.
"Gai.. Selamat malam."
Apaan ini? Sumpah.. Gaila merasa bahagia. Ini adalah ucapan selamat malam pertama kalinya yang ia dapatkan dari sosoknya. Dipandangnya cowok itu yang sudah berdiri di tembok pembatas balkon.
Ditatapnya wajah Regan yang terlihat khas seperti orang baru bangun tidur. Kemudian beralih pada pakaiannya. Lucu? Yap. Regan memakai piyama warna hitam. Namun celana piyamanya pendek.
Lamunan Gaila tersadar saat dirasa Regan kembali memasuki kamarnya. Kok Regan gitu si? Ia marahkah karena ucapannya diabaikan? Aah demi apapun Gaila menyesal. Gadis itu cemberut sambil menghentakkan kakinya berkali-kali. Gaila sangat menyesaal.
Beberapa detik kemudia Regan keluar kembali. Membuat senyum Gaila mengembang. Yes akhirnya Regan balik lagi. Pikir Gaila. Namun ada yang beda dengan penampilannya. Apa?
Regan memakai kacamata. Jadi tadi Regan masuk ke kamarnya itu mau ngambil kacamata, agar bisa ia pakai.
"Jangan tanya alasan gue pake kacamata." ucap Regan. Oke, Gaila juga sudah paham..
"Paham ko. Kalo malam-malam gini kan pemilik mata minus gak bisa lihat." ucapan Gaila membuat Regan tersindir.
Shitt!
"Ngeblur gitu.. Kalo buta sih nggak, hehe."
Ya salah satu alasan Regan pakai kacamata juga agar ia bisa melihat wajah cantik Gaila dengan jelas. Yakali malam-malam gini pake softlens kan ribet.
"Sini deh." Regan memberi isyarat pada Gaila agar gadis itu memegang tangannya.
"Mau apa?"
"Pegang tangan gue." Gaila sangat gugup. Mau tak mau Gaila menurutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gai and Gan ✔ (ENDING)
Novela JuvenilUPDATE : Setiap Hari!! High rank : #3. Nyesek (7 April 2020) #6. Favorit (9 Juni 2020) #5. Tabah (9 Juni 2020) #4. Sesak (9 Juni 2020) Gaila menemukan sosok Regan. Kakak kelasnya yang terlihat cuek, tapi baik berhati malaikat. Disekolah barunya. W...