Kejutan ada di part ini.. Baca pelan-pelan, resapi. Kalau perlu sambil demus😄 jangan lupa vomen ya gais... Dahlah happy reading...💕
°°°
Satu bulan kemudian. Ini adalah acara perayaan ulang tahun Gaila. Ingat ya, cuma acara perayaannya saja. Karena hari ulangtahunnya sudah kelewat satu bulan yang lalu. Dimana saat ia di beri kejutan hiasan kaca oleh Regan, tapi pecah gara-gara senggolan Winda yang katanya 'nggak sengaja'.
Dekorasi kebun di belakang rumahnya sudah sangat mewah. Tulisan 'Happy Birthday', kue ulangtahun bentuk ulat bulu yang panjang dan besar, persis seperti kue pengantin. Dan manik-manik yang lainnya.
Para tamu undangan sudah menghadiri acara. Bahkan teman-teman sekelas dan se-angkatan pun sudah ada di sana. Termasuk Hasna yang datang paling awal. Hampir lupa, malam ini Gaila mengenakan gaun berwarna coklat yang tak terlalu mencolok selutut. Serta balutan make-up yang sedikit tebal. Dan sepatu high heels pun ia kenakan.
Tentu saja Gaila merasa bahagia malam ini. Ia berasa seperti ratu yang tengah di muliakan untuk malam ini. Tapi... Masih ada sesuatu yang kurang.
Pandangan Gaila menyapu ke sekeliling. Mencari keberadaan satu sosok. Tapi... Ia tak menemukannya. Siapa yang ia cari? Regan. Malah Arman yang tertangkap oleh pandangan Gaila. Cowok itu duduk di samping Rio dan Rexa. Seharusnya yang duduk di samping mereka berdua itu Regan, bukan Arman.
"SELAMAT ULANG TAHUN ARUMI GAILANTY KEYZHIA YANG KE 17 TAHUN. SEMOGA DI UMURMU YANG GANJIL INI MENJADI BERKAH. JADI ANAK YANG BERBAKTI PADA KEDUA ORANGTUA, BERGUNA UNTUK AGAMA, NUSA DAN BANGSA!!" ucap Justine di atas panggung dengan pengeras suara yang menjadi moderator. Catat, Justine memang tetanggaan dengan Gaila.
"AAMIIN," serempak semua orang yang ada di sana, termasuk Gaila sendiri.
Gaila sama sekali tidak merasa kecewa saat papanya tidak ada di acara ini, karena ia tahu bahwa papanya pasti sibuk kerja di Amerika sana. Ia memakluminya. Tapi, rasa kecewa terbesar pun ia rasakan malam ini. Saat ia hanya mengharapkan satu hal, tapi hal itu terasa mustahil baginya. senyuman Regan. Hanya itu yang ia harapkan saat pesta ini berlangsung. Tapi inilah kenyataannya. Senyuman itu benar-benar tidak ada. Jangankan senyumnya, orangnya saja tidak ada. Gaila tersenyum kecut, sembari kedua matanya berkaca-kaca. Apa cowok itu sakit kepalanya semakin parah? Pikir Gaila.
"Gai, gue tahu lo pasti ngarep-ngarep kedatang kak Regan kan? Lo pasti ngarep banget kalo kak Regan ada di sini kan?" Hasna sangat tahu apa yang tengah dirasakan temannya ini. Bukan teman lagi, tapi sahabat.
"Na, gue kangen sama Regan. Gue ngarep-ngarep senyumnya. Gue juga ngarep kalo dia datang ke acara ini. Gue mau kalo dia ada di sini, Na. Tapi..." Gaila tak mampu melanjutkan kalimatnya lagi. Dadanya keburu sesak. Hatinya kembali sakit.
"Jangan nangis, Gai. harusnya lo seneng. Ini kita semua dan para tamu undangan datang buat meriahin pesta lo tapi lo malah nangis. Ini waktunya kita bahagia. Lo harus senyum dan bahagia malam ini. Oke?"
"Tapi, Na..." Gaila menyeka airmatanya ngasal. Untung saja bedak yang ia pakai itu anti air. Jadi tidak luntur.
"Ingat ya, jangan nangis. Kita lagi pesta." Hasna kembali mengingatkan.
Acara selanjutnya adalah pemberian kado. Semua tamu undangan memberikan kado yang di bawanya masing-masing. Gaila dengan senang hati menerimanya. Setelah acara itu, dilanjut makan bersama. Saat orang-orang ribut untuk memilih menu makanan enak, Hasna juga ditarik sama Rexa untuk makan bareng.
"Beb, makan berdua yuk Biar mesra," Langsung saja Rexa menarik pergelangan tangan Hasna untuk mengikutinya.
Disana menyisakan Gaila. Tempat makanan tak jauh dari panggung. Ya, tepatnya para pengunjung berkumpul di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gai and Gan ✔ (ENDING)
Dla nastolatkówUPDATE : Setiap Hari!! High rank : #3. Nyesek (7 April 2020) #6. Favorit (9 Juni 2020) #5. Tabah (9 Juni 2020) #4. Sesak (9 Juni 2020) Gaila menemukan sosok Regan. Kakak kelasnya yang terlihat cuek, tapi baik berhati malaikat. Disekolah barunya. W...
