35. Perpustakaan

515 26 0
                                    

Selamat hari selasa buat kalian yang sedang puasa semoga puasanya lancar. Aamiin. Akhirnya author update lagi. Jangan lupa kasih tau kalo ada typo ya. Selamat membaca..💕

°°°

"Bro, jangan lupa ya nanti malem dateng ke acara ulangtahun mommy gue. Wajib pokoknya!" seru Rexa.

"Sewajib itukah kita datang?" tanya Rio yang tengah fokus pada game.

"Wajiblah, kan kalian berdua besflen gue."

Mereka saat ini berada di tribun lapangan. Jam pertama kelas mereka adalah pelajaran olahraga. Seperti minggu kemarin, Regan tidak memakai pakaian olahrga. Tapi putih abu.

"Ada acara apa aja?" Regan menyahut.

"Ohya gue lupa, jangan lupa nanti kalian bawa pasangan masing-masing ya. Soalnya ada acara dansa bersama pasangan masing-masing, eeakks!" Rexa tersenyum dengan sorot mata menyindir pada Rio.

"Tai lo. Nyindir gue karena jomlo?" Rio menyulut.

Regan tertawa renyah melihat pertengkaran kedua temannya itu. Mereka emang selalu bisa buat dia tertawa walau kadang otaknya gesrek.

"Sekalian, nanti malem gue bakal ngenalin bebep Hasna ke mommy dan Daddy." ucap Rexa lagi dengan wajah semangat.

Tanpa mereka sadari, dari depan sana  Hasna tengah berjalan menuju tribun lapangan. Rexa mulai bangkit dan menghampiri Hasna.

"Hasna!" teriak Rexa yang sudah berdiri agak jauh dari teman sekelasnya.

Hasna menoleh keasal suara. Dilihatnya Rexa memandang wajahnya dengan tatapan teduh dan damai.

"I love u!" dilihatnya wajah Rexa yang damai walau agak terlihat kaku.

Sontak suara riuh mengisi lapangan. Percayalah, mereka adalah korban baper perlakuan Rexa pada Hasna.

Hasna tersipu malu. Lalu senyuman indahnya tercetak jelas diwajahnya.

"Too!" sahutnya sangat pelan, tapi masih bisa terdengar Rexa.

"Oiya, semangat olahraganya." Hasna tersenyum kemudian berbalik arah. Ia tahu mungkin Rexa memaklumi, karena Hasna sudah tak kuat menahan senyuman. Hatinya sangat bahagia dan terasa berbunga-bunga.

Rexa kembali berjalan kearah teman sekelasnya. Tentunya dengan senyuman mengembang dipipinya.

"Cie-cie yang abis mesra-mesraan sama bebepnya!" celetuk Winda dengan suara keras.

"Tau nggak, dibalik kata cie ada kecemburuan. Nah jangan-jangan lo cemburu sama Rexa?" tuding Rio.

"Teh Rio, lo ngomong apa sih. Mana bisa gue suka sama sahabat sendiri. Nggak keleus ah. Pokoknya kalian bertiga tetep sahabat gue." jelas Winda.

Tunggu... Apa yang barusan Winda katakan itu? Ia tidak mungkin suka sama sahabatnya? Bukankah ia menyukai Regan? Winda sendiri tak mengerti mengapa ia bisa bicara seperti itu.

"Gan, nanti malem gue sama lo kan?" tanya Winda sembari mengacak-ngacak rambut Regan.

"-_-"

"Gan jawab dong, nanti lo dansa sama gue pokoknya." rengek Winda.

"-_-"

"Gan, lo masih marah sama gue gara-gara kemarin gue meca--"

"Gue ke perpus." Regan memotong ucapan Winda. Cowok itu segera bangkit dari duduknya dan berjalan menjauhi mereka semua.

Gai and Gan ✔ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang