11. Insiden Di Lapang Basket

654 45 0
                                    

Kita tidak perlu ingin menjadi oranglain yang menurut kita lebih. Kita perlu menjadi sendiri karena bisa jadi oranglain ingin menjadi diri kita.
 
____

Setelah keluar dari ruang uks 1, Regan melangkahkan kakinya menuju koperasi yang kebetulan bersampingan dengan ruang uks 1.

"Gan, tangan lo kenapa diperban gitu?" tanya Winda yang kebetulan sedang jajan di koperasi.

"Luka." balasnya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Terus itu baju lo kotor gitu, lo kayak yang abis tawuran tau gak?" celetukan Winda berhasil membuat Regan tersenyum simpel.

"Bu, beli ini satu." Regan membayar baju yang sekarang ada di ditangannya.

"Seratus ribu."

Regan memberikan uang Rp. 100.000. Kepada bu Sisi yang merupakan penjaga koperasi.

"Gan, bareng dong." ajak Winda yang barusaja keluar dari koperasi.

Winda mensejajarkan langkahnya dengan Regan. Keduanya berjalan bersamaan.

"Gan, coba gue lihat tangan lo!"

"Ya ampun sakit ya? sorry-sorry."

"Santai aja, kali ahh." balas Regan dengan senyumnya.

'Gan, gue suka sama lo.' batin Winda saat menatap wajah Regan.

"Win, lo kemaren gak ikut ke smakar?"

"Nggak Gan, gue nyesel sumpah! kemaren mama gue masuk rumah sakit. Maaf ya jadi gak dukung lo,Rexa, dan yang lainnya."

"Nggak masalah, mama lo sakit apa?"

"Mama gue hipertensinya kambuh Gan."

"Hmm, kapan ya gue bisa tengokin mama lo?"

"Sebisa lo aja Gan, kalo gak bisa ya nggak apa-apa."

"Gini deh, ntar pulang sekolah gue kesana."

"Makasih ya, lo emang sahabat tersolid Gan."

"Btw, gue duluan ya."

"Iya gan, gue tunggu pulang sekolah."

***

"Aduhh gue bodoh amat sih jadi cewek."  teriak Gaila yang sedang mengunci diri dikamar mandi.

"Ahh sial!! Gue benci diri gue, gue benciiii,"

"Kenapa rasanya begitu menyakitkan?"

"Kenapa tadi gue gak ditabrak aja sekalian sama kak Arman?"

"Benci! Benci! Bencii!!"

"Lo udah buat masalah yang kedua kalinya sama kak Regan, Gaila mampus deh gue!!

Gaila kembali terigat dengan insiden tubrukan waktu pagi dengan Regan.

" Gue bencii diri guee!"

Teriakan Gaila meggema keseluruh area toilet putri. Dirinya sendiri tidak menyadari, kenapa bisa ia menyumpah serapahi dirinya sendiri. Tak terasa airmatanya mulai mengalir dari pipinya. Tiba-tiba saja dirinya teringat sosok bundanya yang berada di rumah sakit jiwa.

"Bun, Gaila rindu bunda. Gaila ingin ketemu bunda, bunda sedang apa disana? Sudah makan apa belum? sekarang Gaila udah besar bun. Gaila selalu berdo'a kepada Allah, agar bunda cepat sembuh. Gaila ingin seperti mereka bun, disaat banyak masalah, bunda bisa menenangkan Gaila, disaat Gaila mengeluh, bunda ada disisi Gaila, disaat Gaila menangis, bunda ada disamping Gaila. untuk menenangkan Gaila. Rasanya Gaila ingin seperti mereka bun."

Gai and Gan ✔ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang