25. Ritual Jahat Itu Terjadi

566 33 0
                                        


Bel pulang barusaja berbunyi 2 menit yang lalu. Saat Gaila hendak keluar kelas, tanganya dicekal oleh Lesti membuatnya terpaksa menghentikan langkah.

"Gaila, gue ada kejutan sama lo, tapi ambilnya di kamar mandi. Sekarang." ucap Lesti meyakinkan.

"Maksud lo kejutan apaan Les?" Gaila bingung.

"Yok ikutin gue, dijamin nggak bakal nyesel kok." lagi dan lagi Lesti meyakinkan.

Dikamar mandi, Mita tengah menunggu kedatangan Lesti dan Gaila. Tadi, Lesti menyuruh Mita untuk menunggunya disana.

Gaila membunti Lesti dibelakang.

"Lo nggak akan lakuin hal yang macem-macem kan?" Gaila mulai was-was.

"Enggak lah, kan gue bilang ada kejutan."

Beberapa menit kemudian keduanya sampai dikamar mandi. Gaila disuruh masuk kedalam toilet nomor 3. Bodohnya, Gaila langsung menurut.

"Lihat deh kejutannya ada didalam toilet," ucap Gaila dengan semangat.

Gaila masuk kedalam, dan gadis itu dibuatnya terkejut, saat mendapati seorang cowok yang pingsan disana.

Mita mulai mengeluarkan ponselnya dan menjepret Gaila dengan cowok itu. Keduanya tersenyum kemenangan.

"Allahuakbar Rial, kenapa lo pingsan disini sih?" Gaila mendadak kaget mendapati Rial yang tergeletak diatas jamban.

"Yal, bangun, Rial!" Gaila menggerakan pipi Rial. Namun tidak ada reaksi apapun dari cowok itu.

Lesti dan Mita menutup pintu umum kamar mandi, lalu keduanya beranjak dari sana. Keduanya sengaja membiarkan Gaila dan Rial terjebak disana.

Gaila mendecak prustasi. Dia bingung harus dengan cara bagaimana membawa cowok itu keluar dari sana. Masalahnya Gaila itu cewek.

"LESTI, MITA TOLONGIN GUE ANGK--" ucapannya terpotong saat dirinya keluar kamar mandi nomor 3, sudah tak mendapati kedua orang itu.

Terlebih lagi, Gaila kaget mendapati pintu umum kamar mandi yang sudah digembok. Itu artinya dia tak bisa keluar.

"LESTI! MITA! AHH SIAL, MEREKA NGEJEBAK GUE." Gaila berteriak sekeras mungkin, walau dirinya tau, tak akan ada yang mendengarnya.

***

Rio mondar-mandir tak jelas diruang tamu rumahnya sembari berkacak pinggang. Cowok itu mendecak prustasi karena sudah mau magrib, Gaila tak kunjung pulang. Biasanya saat Rio datang dari sekolah, gadis itu sudah ada dikamarnya. Tapi sekarang berbeda.


"BI NIK!" Rio memanggil pembantunya.

Dari arah dapur terlihat Bik Nik buru-buru menghampiri Rio.

"Iya Den Rio, ada apa manggil si bibi?" tanya Bik Nik dengan sopan.

"Bik, Gaila beneran belum pulang sama sekali?"

"Aduh, maaf Den, bibi teh nggak tau. Dikira bibi mah udah pulang." Bik Nik menundukan kepalanya.

"Duh kemana ya kira-kira tuh bocah?" Rio sedari tadi merasa tidak tenang.

"Aduh Den, gimana atuh kalo sudah seperti ini? Aden mau nyari Non Gaila kemana?" Bi Nik menggaruk gatal kepalanya.

"Kira-kira dimana ya Bi?" Wajah Rio semakin cemas.

Detik berikutnya, satu ideu terlintas dipikirannya. Dia teringat dengan Regan. Barangkali gadis itu ada dirumah Regan.

"Ahh Bi, Rio mau coba nyari ke rumah temen."

Gai and Gan ✔ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang