31. Orangtua Lesti

548 27 0
                                    

"Le-le-lesti ..."

"Anak papih kenapa si? Jangan gitu dong, biasanya juga kan anak Papih sama Mamih suka ceriaa," bujuk Argan, ayahnya.

"Iya little princess Mamih sama Papih jangan gitu, kita kan jadi penasaran bercampur curiga." sambung Alodi, Ibunya.

Sudah hampir 30 menit, Lesti diminta untuk jujur perihal alasan pihak sekolah memanggil kedua orangtuanya, Lesti hanya bungkam. Gadis itu sepertinya sudah bisu. Tak mampu memberikan penjelasan sedikitpun.

Gadis itu sangat takut jika kedua orangtuanya tahu bahwa dirinya sudah menjadi seorang pembunuh.

"Yasudah kalo kamu tak mau jujur sama Papih dan Mamih besok kami akan ke sekolahmu," Argan menghela nafas pasrah.

Sementara Alodi hanya manggut-manggut menyetujui rencana suaminya.

Lesti sudah tidak bisa apa-apa lagi selain pasrah. Jika saja hari ini malaikat izrail akan mencabut nyawanya dadakan, maka ia pun rela. Sangat rela. Daripada harus merasakan hari besok yang menurutnya akan menjadi hari paling buruk di seumur hidupnya.

***

Arman memainkan gitarnya ditaman bunga yang tak jauh dari makam ibu-nya. Jika cowok itu sedang ada disana, itu artinya dia sedang merindukan sosok ibunya. Senyuman manis bundanya kembali memenuhi otaknya. Semenjak cowok itu ditinggal Levi, ibunya. Cowok itu menjadi brandalan dan sikapnya menjadi bejad.

Arman memainkan gitarnya dengan pikiran melayang pada sosok ibunya. Dia sangat ingin budanya kembali dikehidupannya. Namun mustahil. Sampai kapanpun orang sudah meninggal tidak akan pernah hidup lagi.

"Ma, seandainya mama masih ada dikehidupan Arman, percayalah. Arman akan menjadi cowok baik-baik seperti yang mama mau. Bukan malah menjadi cowok brandalan kayak gini. Asal mama tau, Arman kayak gini karena papa juga. Saat mama meninggalkan Arman, dia malah nikah lagi sama bule Australia dan menetap disana. Dia juga ninggalin Arman sendiri ma. Selain Arman sudah merasakan ditinggal mama, Arman juga harus menerima kenyataan ditinggal papa." Arman berceloteh sendiri seakan ia sedang berbicara pada ibunya.

"Apa sebegitunya dunia tidak menginginkan keberadaan Arman didunia ini?"

"Sampai kapan Arman harus merasakan kehilangan?"

"Apa kalo Arman sudah punya pacar, dia juga harus ninggalin Arman?"

"Arman juga cape hidup sendiri ma, Arman rindu sama kehangatan dirumah kita. Sekarang hanyalah sunyi. Sunyi ma,"

Arman menumpahkan segala rasa sakit dihatinya. Tanpa terasa cowok itu mengeluarkan airmatanya. Jangan ngira cowok tidak suka menangis, mungkin mereka sengaja tidak pernah meninjukan kelemahannya didepan cewek. Sehingga cewek mengira, cowok itu tidak suka nangis.

Percaya atau tidak, sebrabdal apapun, senakal apapun cowok, mereka punya titik lemah. Seperti Arman.


***

Incess Lestii♥


Woy Les lo hari ini sekolah nggak?

Gue nggak ikut-ikutan pokoknya!!

Itu semua kan rencana lo, gue cuma
Setuju. Oh iya, sebenernya selama ini
Gue cuma pura-pura berteman sama
Lo karena gue nggak punya temen. Dan
Sekarang gue mau pamit sama lo, gue
Mau ke belanda. Pindah kewarganegaraan.

______________________________


Mita berkacak pinggang. Sedari pagi ia menge-chatt Lesti tapi, Lesti tak kunjung online hingga detik ini.

Gai and Gan ✔ (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang