Part 3

580 22 0
                                    

Adzan subuh berkumandang Saga menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim ia sudah terbangun satu jam lalu untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Nara.

Selesai beribadah Saga berjalan menuju kamar Nara tak lupa nampan berisi sarapan untukmu. Saga membuka pintu dan melihat kakaknya sudah terbangun.

"Ka, ini gue bawa sarapan."Saga duduk di tepi kasur dan mulai menyuapi Nara.

"Kamu ngga sarapan."Tanya Nara.

"Iya nanti gue sarapan."Nara menggeleng dan meraba-raba piring yang ada di depannya Saga meraih tangan Nara dan meletakkan di atas piring.
Nara menyendok nasi ingin menyuapi adiknya Saga menangkap tangan Nara dan mengarahkan ke arah mulutnya.

"Kakak tahu itu hanya alasan kamu pasti ngga sarapan."Nara tahu adiknya akan melupakan sarapan.

"Sarapan itu penting Saga, jika kamu tidak sarapan energi kamu bakal berkurang."Saga sudah terbiasa dengan kecerewetan kakaknya.

"Hmm."Nara sudah terbiasa dibalas seperti itu.

Sebelum berangkat sekolah Saga membereskan rumah dan keperluan kakaknya, ia tahu pulang sekolah ia akan bekerja hingga malam hari.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 bel sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu, Saga melajukan motornya menuju gerbang samping sekolah ia sudah menebak jika satpam tidak akan membukakan gerbang untuknya.

"Beh, saya titip motor."Babeh pemilik warung yang menjadi tempat berkumpul dirinya and the geng.

Saga melihat gerbang dan ternyata nasib baik tidak memihak padanya Saga menghelah nafas mau tidak mau ia harus melompat pagar yang menjulang tinggi, Saga melempar tas sekolah yang hanya berisi satu buku tulis, jaket, dan charger.

Saga mengambil ancang-ancang dan hupp... Mendarat dengan mulus, Saga berjalan menuju kelasnya XII IPS 2 ia mengintip dan memanggil Asgar teman sekaligus sahabatnya sedari SMP.

"Pssstttt... Andra."Sang empunya menoleh dan mendapati Saga di luar, dia mengerti apa yang harus dia lakukan.

"Aduh.. Bu."Semua pasang mata menuju padanya.

"Ada apa kamu?."Tanya bu Budi.

"Galak amat bu, jangan galak-galak ntar cantiknya ilang."Ucap Andra dengan cengiran Khasnya.

"Gembel kamu."Ketus Bu Budi.

"Sini deh bu, saya belum ngerti pelajaran ibu."Kibulnya.

Saga memulai aksinya dia merangkak menuju mejanya yang berada di barisan paling belakang semua murid di kelas sudah hafal tingkah laku Saga dan teman-temannya.

"Mana yang belum kamu mengerti?."Tanya bu Budi.

"Gajadi deh bu, tiba-tiba Ilham tuhan dateng terus ngerti deh saya."Bu Budi kembali ke tempat duduknya dan kaget melihat Saga sudah duduk manis disana.

"Loh.. Sejak kapan kamu disitu?."Bu Budi heran perasaan Arion duduk sendiri tadi mengapa tiba-tiba Saga bisa ada di sampingnya.

"Ibu baru tahu saya turunan pak Tarno, masa orang ganteng dan kece badai ke saya ibu ngga keliatan."Mulailah penyakit kepedean Saga kambuh.

"Awas kamu berulah lagi, saya akan pantau kamu."Tegas Bu Budi.

"Cieeee... Ibu perhatian banget sama saya, terharu nih."Ekspresi Saga dibuat-buat sesedih mungkin dan membuat seisi kelas tertawa.





Haloo.. Halooo... Semua kembali lagi di lapak akuu..

Jangan lupa Vomment  ya kakak....

Terimakasih :)

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang