Aga tengah bermain di halaman depan rumah dia asik bermain dengan mainan yang di belikan Saga untuknya.
Suara deruman motor bersahutan Aga menoleh dia melihat motor masuk ke dalam perkarangan rumah.
Jari telunjuk Aga tertuju pada motor dan mulai menghitung.
"Atu,Ua, Iga, empat, ima, enam, tujuh."Aga menghitung dengan muka yang lucu.
Andra yang turun dari motornya heran melihat bocah laki-laki yang sedang bermain di halaman rumah sahabatnya.
"Anak sapa tuh?."Tanya Andra.
"Mana gue tau."Jawab Arion.
"Eh, si bos punya anak?."Tanya Ucup.
Pletakk!!
"Sakit anjir."Umpat Ucup.
"Kalo si bos tau mati lo."Sambung Satria.
Mereka bertujuh berjalan ke arah pintu rumah dan melewati Aga.
"Bosssss."Panggil Andra.
"Heh,rumah orang anjir kaga tau malu lu."Omel Tito.
"Si Andra mana punya malu."Celetuk Damar.
"Ada apa?."Tanya Saga.
"Biasa mau numpang makan kita."Cengir Ucup.
"Bukan temen gue asli."Ucap Saka.
"Belom ada yang masak."Jelas Saga.
"Bos bocah di luar anak sapa, lu culik anak orang bos?."Saga mendelik ke arah Andra.
"Sembarangan dia anak ka Nara."Jawab Saga.
"APAAAA!!!!."Teriak mereka kompak.
"Kuping gue budek anjir."Sewot Saga.
"Yang bener lu bos."Tanya Andra penasaran.
"Lah bener gue."Jawab Saga santai.
Mereka duduk menghadap Saga, Saga seperti ingin di telan oleh mereka bertujuh.
"Stop liatin gue ke mau perkosa gue lo."Celetuk Saga.
"Ka Nara kapan gitu-gitu dah."Tanya Ucup polos.
"Gitu-gitu apa cup maksud lo."Sambung Satria.
"Mengolah."Jawab Ucup Polos.
"Ka Nara ngadopsi namanya Aga dia kaga punya orang tua ke gue ama Ka Nara."Jelas Saga.
Mereka menggangguk-angguk mengerti.
Aga masuk dengan membawa keranjang mainannya dia bingung melihat tujuh pria berpenampilan aneh.
"Aga, udah mainnya?."Tanya Saga.
Aga menganggukan kepalanya.
"Disimpen terus makan ya."Aga pergi menyimpan mainannya.
"Anjir lucu banget tuh bocah."Celetuk Arion.
"Iya macem gue bayi."Sambung Andra.
Krikkkk... Krikkkkk.... Krikkkkk
"Lu bayi macem bayi bajang."Mereka tertawa dengan puas.
"Tawa lu semua tawaa."Sewot Andra.
"Ga, lu harus cepet-cepet cari pendonor mata buat Ka Nara."Ucap Saka.
"Gue lagi usaha."Jawab Saga.
Aga berjalan ke arah Saga dia ingin duduk di atas sofa namun kaki kecilnya tak kunjung sampai. Satria yang melihat itu langsung mengangkat tubuh kecil Aga.
"Aga kenalin ini temen-temen Ka Saga."Aga melihat mereka satu persatu.
"Itu namanya ka Andra, Ka Tito, Ka Ucup, Ka Satria Ka Damar, Ka Saka, Sama Ka Arion."Aga hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Bos, bonyok ni bocah pasti turunan Cina."Celetuk Andra.
"Mungkin."Jawab Saga.
"Mamah agi tidul Aga au main ma mamah."Aga berbicara dengan nada khas cedalnya.
"Nanti Aga main sama mamah ya sekarang main ama Ka Saga dulu."Jawab Saga.
"Anjirrtt... Lucu banget."Heboh Ucup.
"Moncong lu oen gue tonjok, ni bocah."Sewot Satria.
"Sekarang Aga main ama kita-kita aja."Aga hanya mengangguk.
Satu jam berlalu mereka bermain dengan seru Andra dan Ucup yang tepar di atas karpet mereka berdua menjadi sasaran kuda-kudaan Aga.
Suara gelak tawa Aga menyita perhatian Nara, Nara keluar dari kamarnya dan menuju di mana asal suara.
Aga yang melihat Nara langsung berlari ke arahnya.
"Mamah dah angun."Ucap Aga.
"Iya sayang, Aga main sama siapa?."Tanya Nara.
"Ain ama om Taga."Jawab Aga.
"Hai ka."Sapa Andra.
Nara hanya tersenyum dan kembali mengusap kepala Aga.
"Kalian baru nyampe?."Tanya Nara.
"Udah dari tadi Ka."Jawab Satria.
HALO... HALOOO... SAGA BACK...
JANGAN LUPA BINTANGNYA YA KAKAK...
TERIMAKASIH :)

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGA [COMPLETED]
Teen Fiction---- " Rasa ini akan selalu sama, yang membedakan hanya tempatnya, Lo di bumi gue di langit sar. " - Saga ---- kehidupan kakak beradik yang penuh cobaan dan lika-liku hidup. akankah kehidupan mereka berakhir bahagia? #start : 27 Desember 2019 #finis...