Part 21

234 8 0
                                    

Seorang pemuda tengah melihat ke arah salah satu rumah tatapannya tak pernah luput pemuda tersebut adalah Gatta. Dia sedari tadi memperhatikan rumah Saga seketika hatinya mengantarkannya ke rumah itu.

Pandangan Saga melihat sesosok bocah kecil laki-laki tengah bermain di pelataran.Pertanyaan bertengger di kepalanya siapa anak itu apa keponakan Saga tapi yang dia tahu Saga hanya memiliki kakak.

Dan tak lama seorang wanita keluar dengan kursi rodanya yang dia tahu adalah Nara kakak Saga. Bocah itu berlari memeluknya Maya Gatta menajam sebenarnya siapa bocah itu.

"Mamahhhh!."Satu kata yang membuat Gatta terkejut.

Bocah itu memanggil kakak Saga dengan sebutan 'mamah' hati Gatta seketika mencelos apa yang baruasan dia dengar seperti petir dia siang bolong. Dia menyalakan motornya dan pergi dari rumah Saga.

Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya apa dia jatuh Cinta tidak, tidak mungkin dia tidak akan jatuh Cinta pada wanita manapun terlebih wanita itu adalah kakak dari musuh bebuyutannya.

Disini lain Saga dan yang lainnya tengah bersantai di dalam basecampnya mereka meninggalkan sekolah dan menuju ke sini untuk bersantai.

"Cewekku ada lima rupa-rupa bentuknya bohay, sexy, dan tepos~~~"Andra bernyanyi sambil memainkan kunci motornya.

"Sakit dah si Andra."Celetuk Satria.

"Gue tebak pasti ditolak ama tante-tante noh."Sambung Arion.

"Wah parah.. Parah.. "Mereka tertawa melihat salah satu dari temannya galau tingkat dewa.

"Bos.. Bos..."Bima datang dengan tergesa-gesa.

"Apaan dah lu abis di kejar bencong pengkolan ya lu."Sungut Ucup.

"Gue punya kabar Bagus."Ucapnya lagi.

"Lu dapet lotre?."Tebak Tito.

Bima menggeleng.

"Bokap gue bilang kalo di rumah sakit tempat bokap gue kerja ada yang mau donorin mata buat kakak lu."Sontak Saga terkejut.

"Serius lu."Saga belum yakin.

"Serius kali bisa lu cepet-cepet kasih tau kakak lu."Jelas Bima.

"Lo ikut gue."Saga menyambar kunci motor dan jaketnya.

"Yang lain tetep disini."Semua mengangguk.

Saga dan Bima meluncur ke rumah untuk memberitahu kabar ini kepada kakaknya.

"Kakakk!!!."Teriak Saga.

"Iyaaaa."Sahut Nara.

"Gue ada kabar bahagia buat lu."Nara bingung.

"Kabar apa?."Tanya Nara.

"Ada pendonor yang mau donorin matanya buat lu."Nara tertegun rasa bahagia muncul seketika.

"Iya ka,lusa udah bisa."Jelas Bima.

Nara mengangguk dengan cepat Saga dan Bima tersenyum senang.

"Sebentar lagi lu bisa liat ka."Saga mengusap kepala Nara dengan sayang.

Malam menjelang Aga yang sedari tadi merengek dan enggan turun dari pangkuam Nara. Nara yang bingung dengan kelakuan Aga hanya bisa mengusap-usap lembut kepala Aga.

"Aga... Mau apa sayang?."Tanya Nara.

Aga hanya diam dan masih dengan posisinya memeluk Nara dan menyenderkan kepalanya di dada Nara.

"Mamah ngga tau dong Aga mau apa kalo diem aja."Aga masih tetap diam.

Aga semakin merepatkan pelukannya.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang