Part 40

192 14 0
                                    

Di perjalanan pulang Aga tidak pernah lepas dari pelukan Nara. Gatta memutuskan untuk ikut menggunakan mobil dan motornya di bawa oleh Aksa. Aga merebahkan kepalanya di dada Nara matanya masih sembab dan sesenggukannya pun belum hilang.

"Mah.. Aga ngantuk."Ucapnya dengan pelan.

"Yaudah Aga tidur ya."Nara mengusap-usap rambut Aga.

Sudah seminggu kejadian itu berlalu semuanya berjalan dengan normal kembali.Hari ini libur Saga sedang bermalas-malasan dengan kasur dan gulingnya padahal waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi.

"Ehmm... Anjir napa lo enak banget si gue peluk."Gumamnya dengan mata masih terpejam.

Saga memang susah jika sudah bertemu pacarnya yang satu ini jika sudah nempel lengket bagai perangko. Lain dengan Gatta dirinya sudah berkeringat di pagi ini karena Aga mengajaknya bermain bola di halaman belakang.

"Aga... Udah ya mainnya ayo masuk."Mereka berdua menengok dengan kompak membuat Nara tersenyum geli.

Nara mengusap-usap keringat yang berada di kenaing aga. Gatta sudah tepar di atas karpet bulu dia merebahkan badannya di sana.

"Ra, umur Aga berapa?."Tanya Gatta.

"5 tahun. Emang kenapa?."Gatta mendudukkan badannya dan menghadap Nara.

"Udah waktunya Aga sekolah."Ucap Gatta.

"Sekolah?."Gatta mengangguk.

"Dia udah lewat masuk TK ra."Jelas Gatta.

"Aku bingung pendaftaran sekolah itu ribet."Jawan Nara.

"Tenang Aga bakal gue masukin sekolah punya bokap gue. Jadi ngga usah ribet-ribet. Aga langsung gue masukin SD,minggu depan Aga udah bisa masuk."Nara mengangguk mengerti.

Di dalam kamar Saga masih enggan bangkit dari kasur nya dan suara deringan hp terdengar.

"Apaan."Ucapnya dengan malas.

"Lo belum bangun?."Tanya orang di seberang sana.

"Kalo nanya pake otak kalo gue belom bangun lo kaga bakal denger suara gue ini."Jawab Saga dengan kesal.

"Iya juga hehe"Sialan sebenernya siapa yang mengganggunya.

"Siapa si lo?."Tanya Saga.

"Anjirrr lo berapa tahun temenan ama gue Ga astagfirullah."Jawab orang di sana dengan heboh.

"Lo Andra goblok itu kan? Oh iya gue kenal waktu kecil gue yang cebokin dia."Efek bangun tidur.

"Wah... Bener-bener ni bocah."Ucap Andra geram.

"Ada apaan anjir ganggu mulu lo heran gue kaga tau apa gue lagi ndusel-ndusel manja."Andra menaikkan satu alisnya.

"ANJIRR... lo tidur ama siapa woy sadar Ga, bisa-bisa pala lo ilang kalo ka Nara tau."Heboh Andra.

"Babi... Otak lo kotor bersihin sono."Kesal Saga.

"Terus maksud lo ndusel-ndusel apaan?."Tanya Andra gemas.

"Guling gue malihhh, udah ada apa lo ganggu gue ah."Memang Andra selalu bertele-tele.

"Sini lo."Suruh Andra.

"Kemana?."Andra sungguh malas jika harus berbicara dengan Saga pagi-pagi begini.

"Akherat."Jawab Andra ketus.

"Lo nyumpahin gue mati ndra, tega bener lo."Ucap Saga dengan dramatis.

"Stop masih pagi, basecamp gc."Sambungan terputus.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang