Suara deru motor bersahutan diikuti suara riuh penonton melihat sang Raja jalanan kembali sudah sekian lama mereka menanti dan hari ini di mana orang yang mereka tunggu tengah duduk di atas motornya.
Saga dengan santai melihat ke arah depan di sana sudah berdiri wanita berpakaian minim merentangkan sapu tangan pertanda pertandingan akan di mulai. Saat sapu tangan itu terjatuh di atas aspal Saga menancapkan gasnya.
Sudah tidak di ragukan bakat seorang Saga jika sudah turun di jalan bagaikan Jaguar yang siap memangsa dan memeng dia seorang ketua dari geng terkenal Jaguar.
Motornya nelesat mencapai garis finish hari ini di hari pertama dia mengikuti balapan dan yapp... Menang.
"Udah gue duga lo bakal menang."Saga menerima amplop coklat tersebut.
"Lo main licik anjing."Maki Sang lawan.
"Lo kalah kaga tau diri bangsat."Andra mulai tersulut emosi.
Perkelahian tak terelakan mereka saling memukul satu sama lain. Terdengar suara sirene polisi dan mereka bergegas pergi, Saga dan teman-temannya pergi dan sial polisi itu mengejarnya dengan keterampilan mengendarai motor mereka menyelip mobil-mobil dan berbelok ke arah gang sempit. di saat seperti ini mereka masih sempat-sempatnya tertawa lepas bukannya takut tertangkap.
Mereka tidak takut melainkan mereka menunggu saat-saat seperti ini di kejar-kejar menjadi sensasi tersendiri memang dasar anak-anak aneh.
Mereka selamat dari kejaran polisi dan Saga memutuskan untuk pulang. Di depan gerbang rumahnya Saga mematikan mesin motornya dan mendorong hingga garasi. Lampu rumahnya sudah gelap pasti kakak dan keponakannya sudah tidur.
Saat ingin membuka pintu ternyata terkunci dan sialnya dia lupa membawa kunci cadangan dengan berat hati dia memanjat pohon mangga yang dekat dengan balkon kamarnya.
"Anjingg... Semut lo berani-berani gigit gue ha."Makinya dengan suara pelan.
Dengan susah payah dia menggapai pagar balkon dan mendarat dengan mulus. Mulutnya sedari tadi komat-kamit kesal bagaimana tidak untuk masuk ke dalam rumah sendiri sangat susah dan harus beratraksi seperti maling.
Dia membaringkan dirinya di atas kasur empuk kesayangannya dia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan amplop coklat itu dan membukanya. Cukup banyak untuk membayar bulanan sekolahnya, dia memang membayar sendiri uanh sekolahnya dan membeli kebutuhan rumah.
Rasa kantuk mulai menyerang dia memejamkan mata dan pergi ke alam barzah... Ralatt alam mimpi maksudnya.
Suara kicauan burung terdengar Nara sedang menyiapkan sarapan bersama bi Minah. Aga tengah tiduran di atas karpet berbulu dan menonton kartun kotak berwarna kuning.
Saga turun dengan penampilan biasanya kurang rapih dan duduk. Nara yang melihat itu aneh kapan dia pulang setaunya pintu rumah semalam dia kunci lalu dari mana anak ini masuk.
"Kamu masuk dari mana?."Tanya Nara.
Saga yang sedang sibuk mengunyah nasi gorengnya melirik malas dia masih kesal.
"Tadi malem gue berubah jadi maling."Jawabnya malas.
"Makannya kalo main jangan malem-malem."Saga hanya berdehem.
Dia meraih tas ranselnya dan berpamitan saat melewati Aga di kepalanya muncul lampu pertanda anugrah ide datang dia meraih remot yang berada di atas sofa dan menekan tombol power layar TV seketika hitam.
Aga pun menoleh dan melihat Saga yang sudah tertawa terbahak-bahak.
"Mamahhhh!."Teriak Aga.
"Sagaaa... Ini masih pagi."Adiknya memang suka sekali menjahili Aga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGA [COMPLETED]
Teen Fiction---- " Rasa ini akan selalu sama, yang membedakan hanya tempatnya, Lo di bumi gue di langit sar. " - Saga ---- kehidupan kakak beradik yang penuh cobaan dan lika-liku hidup. akankah kehidupan mereka berakhir bahagia? #start : 27 Desember 2019 #finis...