Satu bulan berlalu keluarga Saga kembali seperti semula walaupun Nara masih sering mengingat Aga. Semuanya berjalan normal kembali dengan Saga yang melanjutkan sekolahnya, Gatta yang melanjutkan kuliahnya juga karena dia sudah berdamai dengan sang ayah.
Saga tengah duduk termenung di bangku panjang warung yang biasa dia dan teman-teman gengnya berkumpul. Asap rokok keluar dari bibir dan hidung mancungnya pikiranya tertuju pada gadis yang selama ini menemaninya. Dari awal sampai sekarang dia sama sekali tidak pernah mengucapkan jika dirinya mencintai Raya.
"Dorrrrr!. "Saga melirik sadis ke arah Andra.
"Ahh... Gue kaget. "Ucap Saga dengan menye-menye.
"Jijik anjir."Maki Andra.
"Si bos bengong mulu mikir jorok ya lo."Tuduh Andra.
"Gue bukan lo ya panjul."Bela Saga.
"Terus?."Tanya Andra penasaran.
"Kok lo kepo si ke dora."Andra cemberut dan berlalu memasuki warung.
Mereka semua sedang menikmati segelas kopi dan berbincang-bincang sudah lama rasanya momen ini tidak dia rasakan setelah banyak sekali masalah. Saga berjalan mendekat ke arah Satria dia menepuk-nepuk pundaknya dengan pelan.
"Apaan?."Tanya Satria.
"Entar malem rencananya gue pengen nembak si Raya."Satria melongo.
"Nembak?."Saga mengangguk.
"Gila ya lo."Saga bingung.
"Gila apaan si anjir."Sahut Saga.
"Gara-gara lo kaga berani nyatain Cinta ke si Raya terus lo mau bunuh dia dengan cara nembak? Jahat si lo sumpah."Saga memicingkan matanya jengkel.
"Buka nembak itu malihh..."Ucap Saga gemas.
"Terus?."Saga memutar bola matanya malas.
"Emang ya otak lo kaga berubah dari dulu begoo. Maksud gue itu nembak nyatain Cinta."Satria ber oh ria.
"Bilang dong dari tadi."Saga memiting leher Satria dengan gemas.
"Anjir bangsat lepas woy."Teriak Satria.
Malam telah tiba Saga sudah siap dengan rencana yang sudah dia buat dengan matang. Malam ini dia dan teman-temannya akan berkumpul untuk membantu dirinya.
Semua anak Jaguar tengah sibuk menempatkan posisi dimana mereka harus sembunyi. Saga sudah membawa Raya ke salah satu gudanh tua yang sudah lama tidak terpakai. Kenapa tidak di kafe, rumah makan, atau taman menurutnya itu sudah sangat meanstrim dia ingin Raya tidak akan melupakan moment spesial ini.
Saga mengenggam tangan Raya dan mulai memasuki gedung itu. Jujur Raya sangat takut untuk apa Saga membawanya kemari malam-malam pula.
"Kita mau apa si ga di sini?."Tanya Raya.
"Lo liat nanti aja."Jawab Saga.
Mereka sampai di dalam gedung Raya tidak bisa melihat apa-apa disini hanya ada penerangan yang berasal daru hp Saga.
Saga bersiul semua anak Jaguar yang mendapat kode langsung menyalakan lampu yang sudah mereka siapkan disana tertulis nama Raya dan foto-foto dirinya tergantung disana. Raya terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa ini Indah sekali.
Saga menggengam kedua tangan Raya dan menatap lekat matanya.
"Ray, gue emang bukan cowok romantis yang ngasih lo bunga sama coklat karena gue kaga ada duit belinya lagian coklat bisa bikin lo gendut dan bunga lama-lama bakal layu, gue mau ngasih lo sesuatu yang bertahan lama ke hubungan kita ini. Jadi... Raya pacaran kuy. "Raya tersenyum geli mendengar perkataan Saga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGA [COMPLETED]
Teen Fiction---- " Rasa ini akan selalu sama, yang membedakan hanya tempatnya, Lo di bumi gue di langit sar. " - Saga ---- kehidupan kakak beradik yang penuh cobaan dan lika-liku hidup. akankah kehidupan mereka berakhir bahagia? #start : 27 Desember 2019 #finis...