Part 6

446 18 0
                                    

Di salah satu tempat terdapat segerombolan orang yang sedang menikmati rokok yang di iringi dengan gelak tawa,ya...Dari sekian banyak orang di sana salah satu lelaki yang menarik perhatian para wanita.

Rahang tegas, hidung mancung, bibir tipis merah muda, kulit putih bersih dan tubuh tinggi dan badan atletisnya.. Ya.. Dia Gatta Vernando Abraham sang ketua geng Vebra yang di takuti karena kekejamannya.

"Bos, gue dapet informasi tentang kelurga Saga."Ucap salah satu anak buah Gatta.

"Bagus."Saut sang ketua singkat.

"Saga punya satu kakak perempuan dia satu-satunya keluarga Saga, orang tuanya meninggal karna kecelakaan."Jelas sang anak buah.

"Gua bakal balas dendam atas kematian Ade gua Bangsattt..."Gatta mempunyai dendam yang harus dia balaskan atas kematian adik perempuan satu-satunya yang terbunuh saat dirinya dan Saga berduel.

"Kakak lo bakal gua jadi alat buat membalaskan dendam Ade gua."Sorot mata tajam bak Elang.

---

Bel sekolah berdering sorak-sorai para murid menggema di penjuru sekolah. Mereka melepaskan beban yang sedari pagi mereka timbun materi-materi yang berdesakkan di dalam otak.

Saga menggendong tasnya di salah satu bahu dan berjalan meninggalkan kelas menuju parkiran, ia harus pergi ke tempat kerjanya.

"Gue cabut."Saga berpamitan kepada ketiga sahabatnya dan menstater motor sportnya.

"Sip... Hati-hati lu."Saut Arion.

Saga menjalankan motornya menuju tempat kerja sudah menjadi rutinitasnya setiap pulang sekolah tidak seperti kebanyakan temannya jika mereka bisa pulang dan bersantai di rumah tidak dengan dirinya ia harus segera bekerja untuk menafkahi dirinya dan Nara.

Motor sport nya berhenti di parkiran khusus pegawai dan berjalan dari pintu samping dan mengganti seragamnya dengan baju kerjanya.

Saga berjalan ke arah meja barista dan mulai melayani pelanggan yang sudah datang.

"Uy..."Asgar menepuk pundak Saga.

"Ngagetin lu tai."Umpat Saga.

"Wess... Dateng-dateng dah sensi ae lu."Asgar tertawa dan Saga hanya menanggapi dengan dengusan.

Terkadang Saga berfikir humor Asgar kelewat rendah menurut orang tidaklah lucu justru menurutnya sangat lucu.

"Dari tadi pelanggan pada nanyain lu, berasa ke selebriti lu."Ucap Asgar.

"Baru tau lu kalo gue selebriti."Jawab Saga.

"Pede lu tingkat dewa Ga."Saut Asgar malas.

Hari ini cafe lumayan ramai Saga melayani para pelanggan dengan ramah walau terkadang menjengkelkan baginya.

Seorang wanita datang memesan dan tiba-tiba meminta nomor ponselnya. Saga berfikir "ni cewe kaga malu apa ye" memang sudah tak asing baginya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 malam Saga dan semua pegawai cafe membereskan cafe dan segera pulang untuk mengistirahatkan badan.

Saat sampai rumah Saga membuka pintu dengan kunci cadangan yang selalu ia bawa. Tapi saat ingin membuka pintu Saga melihat seseorang dengan jaket hitamnya sedang mengintai rumahnya.

Saga segera berlari untuk melihat siapa yang sedang mengitainya, namun orang tersebut segera menyalakan motornya dan melaju pergi. Saga tau bahwa orang tadi adalah suruhan Gatta ia tidak takut melainkan yang ia takutkan jika mereka melukai kakaknya.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang