SAGA [COMPLETED]

Part 58

Tiga bulan berlalu Saga dan Sarah semakin dekat. Dan sekarang mereka sudah resmi dan sudah berpacaran.

Saga tengah berkumpul bersama teman-temannya sudah lama semenjak dia kuliah jarang bertemu dengan teman se gengnya.

"Btw kenapa tiba-tiba gue kepikiran si Jupri ya."Ucap Saka.

"Halah ngapain mikirin tuh anak, dia sekarang lagi seneng-seneng ama cewek bule."Sahut Arion.

"Iya juga. Mantep bener tuh bocah."Lanjut Ucup.

Mereka tengah duduk manis di bawah pohon mangga dan membeli kopi seharga dua ribu tapi berasa kopi ala-ala cafe elit.

Sesekali mereka menggoda anak SMA yang melintas di depan mereka, aktifitas yang sejak mereka masih SMA tidak mereka tinggalkan hingga sekarang.

Beda dengan Andra dia tengah duduk di dalam apartemennya dan meminum segelas kopi pikirannya kembali saat dia masih berada di Indonesia dan berkumpul dengan teman-temannya.

"Hadehh... Bete gila gue disini."Dumalnya.

Dia mirik kopi di hadapannya dan sepiring roti sandwich.

"Mending gue minum kopi di warkop bareng gorengan."Lanjutnya lagi.

"Bisa gila gue bicara sama diri sendiri."Dia mengacak-acak rambutnya.

Saga tengah asik merokok dan sesekali tertawa melihat tingkah laku sohib-sohibnya yang kelewat akut.

"Apa kabar ama bu bos baru?."Tanya Damar.

"Bae dia."Jawab Saga.

"Rencananya nanti malem gue mau ajak dia jalan."Ujar Saga.

"Bukannya dari kemaren-kemaren?."Tanya Satria.

"Hooh. Tapi sekarang beda ini pertama di status gue yang baru."Ucapnya.

Petang datang matahari berganti bulan Saga tengah bersiap-siap dengan penampilan karena malam ini dia kan berkencan untuk pertama kalinya di status barunya.

Nara yang melihat Saga menuruni tangga bertanya.

"Mau kemana kamu?."Tanya Nara.

"Biasaa."Jawabnya.

Saga berjalan mendekati Nara yang tengah menggendong Bima.

"Ponakan gue cepet gede biar nanti cakep kaya gue."Ujarnya.

"Ngaco bener."Sahut Nara.

Saga mencium kening Nara dengan pelan da merasa tidak akan bertemu dengan sang kakak untuk selamanya.

"Tumben banget kamu."Ucap Nara penasaran.

"Kaga papa takut ini yang terakhir kali."Jawabnya dengan tertawa.

"Ngomong apa sih kamu."Sewot Nara.

Gatta yang melihat itu hanya menggelengkan kepala.

"Gue pergii."Pamitnya.

Saga menyalakan mesin motornya dengan pelan dan melaju. Sepanjang jalan dia tersenyum di balik helmnya walaupun Sarah bukan wanita pertama tapi dia berbeda, dirinya berjanji akan menjaga Sarah.

Sarah tengah duduk di depan meja riasnya melihat wajahnya yang sudah di poles make up yang sederhana dan rambut yang dia gerai.Dia menunggu Saga yang tidak kunjung datang.

Lagi-lagi Sarah melihat jam tangannya sudah setengah jam dia menunggu tapi Saga masih belum juga datang apa dia kejebak macet?.

Saga melihat Raya tengah bermesraan di depan umum dengan lelaki berbeda hatinya masih hancur melihat pemandangan itu. Walaupun dia sudah berpacaran dengan Sarah bayang-bayang Raya masih berputar di memorinya.