Part 43

205 13 0
                                    

Saga sudah mulai sekolah, Gatta yang menyuruhnya jika Nara tahu dia pasti kecewa cukup Gatta yang bekerja dan Saga tetap sekolah.

Dia mengendarai motornya menemui sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu. Motornya terparkir di salah satu rumah makan besar ya... Boris pemilik dari rumah makan ini.

Saat memasuki restoran yang tidak terlalu besar itu semua pasang mata tertuju padanya dia tetap acuh dan berjalan ke arah meja kasir.

"Gue mau ketemu bos lo."

"Ok silakan masuk."

Gatta memasuki ruangan di mana temannya berada. Dan terlihat lelaki berperawakan seram tengah duduk di kursi kebesarannya, lelaki dengan tato di sepanjang tangannya.

"Hai bro. "Mereka bersalaman ala-ala lelaki.

"Gimana ada kerjaan buat gue?."

"Hm... Gue cuma bisa kasi lo kerjaan ini. Lo yang awasin semua karyawan disini gimana?. "Tawarnya.

"Oke. Yang penting gue dapet duit."

"Bagus, mulai besok lo bisa langsung kerja."

Semua karyawan di kumpulkan di ruangan khusus karyawan di sana sudah berdiri Baron Dan Gatta. Pandangan para karyawan seperti bertanya ada apa siapa lelaki itu yang penampilannya tidak jauh dari bosnya.

"Ini Gatta temen gue. Hari ini dia bakal ngawasin kerja lo semua."

Semua mengangguk mengerti dan kembali bekerja. Gatta berpamitan pergi dan pergi menuju basecamp sudah lama rasanya dia tidak berkunjung.

Raya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Saga dan teman-temannya mereka mendapat hukuman dari Pa Budi karena ketahuan merokok di kantin. Mereka mendapat hukuman berjoget di tengah lapangan namanya juga Saga seperti tidak memiliki malu justru mereka bersemangat menggoyangkan pinggulnya kekanan dan kekiri.

"Aneh deh gue liat mereka dapet hukuman ko seneng."Ucap Raya dengan tertawa kecil.

"Udah ngga aneh kali kalo mereka gitu."Sahut Nada.

"KALIANNNNN JANGAN MAIN-MAIN YA SAMA BAPA! "Teriak Pa Budi dari pinggir lapangan.

"Apaansi pak kita lagi joget ni kan di suruh bapak gimana si."Dumal Andra.

"Sudah-sudah kepala sata pusing liat kalian joget."Ucap Pa Budi.

"Jadi udahan ni pak? Yah... Padahal lagi asik nih."Sahut Saga.

"Berisik kamu sana-sana kembali ke kelas."

Saga dan teman-temannya berjalan menuju kelas dengan sesekali berguarau. Raya menyeret tangan Nada menuju kantin dia membeli segelas air mineral.

"Saga ini."

Saga menoleh dan melihat Raya memberikannya sebotol air mineral.

"Thanks."

Dia menenggak hingga tersisa setengah rasanya tenggorokan menjadi sejuk seketika.

"Disini ada lima orang Ray."Ledek Arion.

"Oh iya aku lupa maaf."

"Apaan dah lu pada para kaum dhuafa."Ejek Saga.

"Sekat-sekat kalo ngomong mas."Timpal Ucup.

Raya dan Nada duduk di antara mereka sesekali tertawa mendengar celotehan mereka yang unfaedah.

"Gatta gimana bos?."Tanya Damar.

"Dia cari kerja kaga tau dimana. Dia larang gue buat kerja."Jawab Saga.

"Kita harus cari tau siapa pelaku yang berani bakar rumah lo."Ucap Satria.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang