Part 56

219 18 4
                                    

Sepanjang perjalanan Sarah diam dan menikmati pemandangan di luar jendela dia merasa sangat canggung di dalam.Matanya melihat foto yang tergantung di spion tengah mobil disana terlihat wanita cantik tengah menggendong seorang bayi dan disisi kanan dan kirinya lelaki yang berada di depannya saat ini.

Dia menembak jika wanita di dalam foto itu adalah istri dari kakak lelaki mabuk itu tapi dia heran ada satu foto lagi di depan dasbord foto bocah laki-laki yang terlihat tampan.

"Dimana rumah lo?."Sarah tersadar dari lamunannya.

"Ohh.. Saya tinggal di pemukiman tak jauh di depan sana tuan."Jawabnya.

Mobil Gatta berhenti di salah satu rumah kecil yang lingkungannya terlihat kumuh Gatta berpikir apa benar wanita ini tinggal disini?.

"Terimakasih tuan."Gatta tersadar.

"Ah.. Iya gue permisi."Sarah mengangguk.

Sarah melihat mobil itu berlalu dan berjalan lesu ke arah dalam rumahnya. Lampu rumahnya masih sangat gelap dia membuka saklar lampu dan mulai membersihkan diri, dia tinggal seorang diri dan bekerja paruh waktu untuk mencukupi kehidupannya.

Orang tuanya telah tiada dan dia hidup sebatang kara dulu dia bekerja sebagai pegawai laundry dan harus berhenti karena usaha laundry tempat dia bekerja terpaksa tutup.

Gatta memapah tubuh Saga yang tidak kuat berjalan dan mengetuk pintu. Nara terkejut melihat keadaan Saga yang mabuk berat, Gatta membawanya ke dalam kamar.

"Engga biasanya Saga mabuk."Ucap Nara.

"Mungkin dia punya masalah."Sahut Gatta.

Mereka berdua meninggalkan Saga untuk beristirahat.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi Saga masih terlelap dalam mimpinya. Secercah cahaya masuk ke dalam kamarnya membuat lelaki yang tertidur itu mengucek matanya dan merasakan kepalanya sangat pusing.

Dengan pelan Saga berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan badannya. Dia menuruni tangga dan duduk di kursi makan dia melihat Nara yang sedang menyuapi Bima.

"Kamu udah bangung, ini kakak buatkan teh hangat buat rendahin pusing kamu."Saga meraih gelas itu dan meminumnya.

"Kamu ada masalah apa sebenarnya?."Tanya Nara.

Saga menggeleng dan memakan nasi goreng di depannya dengan malas.

Sarah sudah siap dengan celana jeans biru dan kaos putih berlengan panjang dia mengunci pintu rumahnya dan berjalan menuju tempat kerjanya.

Dia membuka pintu toko dan mengganti pakaiannya disana sudah ada Jean dan Radit tengah menyapu dan mengelap meja.

"Pagi Sar."Sapa Jean.

"Pagi kalian."Jawab Sarah dengan tersenyum.

Sarah sudah mengganti pakaian dengan seragam kerjanya dan tengah menata kue-kue di dalam etalase. Jean berdiri di sampingnya dan menumpu dagunya dengan tangan.

"Ada apa?."Tanya Sarah.

"Gue bingung, hari ini cewek gue ultah gue kasih kado apa ya."Jelasnya.

"Hmmm... Boneka."Usul Sarah.

"Hahhh.. Bagus-bagus."Girangnya.

"Tunggu sejak kapan kamu punya pacar?."Potong Sarah.

Sarah memang tahu seluk beluk rekan kerjanya itu dan setahunya Jean memang tidak memiliki kekasih.

"Baru gebetan sih."Ucapnya dengam cengiran.

Sarah memukul lengan Jean dengam serbet di tangannya.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang