Part 49

207 18 2
                                    

Suara peringatan kematian terdengar di speaker masjid.

"Assalamualaikum wr. wb. Innalillahi wainnailaihi rojiun telah meninggal dunia adik kita anak kita saudara kita ananda Steven Naga Abraham bin Gatta vernando Abraham meninggal pada pukul 11.30.Wassalamu'alaikum wr. wb. "

Jasad Aga di bawa kerumah para tetangga dan para anggota Jaguar dan Vebra datang untuk melayat. Raya menemani Nara yang duduk di samping jasad Aga .

Gatta duduk dengan tatapan kosong Aksa yang melihat itu memeluk sahabatnya dia tahu ini berat buatnya. Acara pemakan akan di mulai jasad Aga berada di dalam gendongan Gatta dan semua pelayad mengikuti dari belakang.

Gatta mengadzani makan Aga dia melihat anaknya telah tertutupi tanah. Saga menaburi bunga di atas gundukan tersebut, Gatta mengelus nisan yang bertulis Steven Naga Abraham anaknya kini sudah tengah disana.

Saga menepuk bahu Gatta dan para pelayat mulai pergi satu persatu. Semua anak Jaguar dan Vebra tengah berkumpul di depan rumah mempersiapkan acara tahlilan nanti malam.

Nara terus menagis sambil memeluk baju Aga di perlukannya dan mencium bau bedak bayi disana. Dia merasa Aga seperti masih berada di sini bersamanya. Nara merasa kehilangan sekali rasanya baru kemarin Aga belajar membaca bersamanya dan belajar menaiki sepeda.

Dan sekarang Aga sudah pergi darinya,hari itu dimana Aga terakhir memeluknya. Sekarang sudah tidak ada lagi yang merengek meminta jajan dan memintanya membelikan susu kotak dan tidak ada lagi yang memintanya membuatkan telor dadar.

Itu semua hanya kenangan sekarang bocah itu sudah pergi hanya tersisa kenangannya saja. Suasana rumah terasa berbeda angin sepoi-sepoi menyapanya. Bisanya saat ini Aga merengek meminta jajan padanya.

Para guru Aga datang dan mengucapkan bela sungkawa padanya dan Gatta. Sandra pun datang bersama Kevin dan memeluknya. Para tamu sudah pulang Nara memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya.

Baru saja matanya terpejam dia merasa Aga berada di sebelahnya dan bermimpi Aga tengah berlarian sambil membawa mainan robotnya. Nara terbangun dan menangis dia melihat sebuah foto Aga, Gatta dan dirinya tengah tersenyum bahagia.

Dia memeluk figura tersebut dan menangis sejadi-jadinya. Waktu sudah sore Nara keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah luar. Disana banyak teman-teman Gatta dan Saga tengah mengobrol dia melihat Gatta tengah duduk termenung.

Nara berjalan mendekatinya dan menggenggam tangannya. Memang ini berat untuk mereka berdua namun ini sudah takdir tuhan.

Acara tahlilan di mulai Raya menemani Nara di dalam kamar dan menyiapkan makanan untuk para warga. Semua orang satu persatu pergi tersisa Teman-teman Gatta dan Saga yang tertidur di pelataran rumah.

Raya tidur bersama dengan Nara di dalam kamar rasa bergabung masih menyelimuti. Adam memutuskan untuk menginap, Gatta duduk di kursi ruang tamu dengan Saga yang sudah tertidur di sebelahnya dia melihat foto-foto Aga hatinya kembali terenyuh.

Bocah cengeng itu sekarang sudah tidak ada yang setiap hari merengek meminta jajan dan menangis jika di ganggu oleh Saga. Dia memejamkan matanya rasanya seperti mimpi cepat sekali.

Semua barang-barang Aga masih tertata rapih di tempatnya Nara yang menyimpan itu semua. Ingin sekali waktu diputar kembali dan memperbaiki semuanya namun mustahil semuanya sudah terjadi.

Gatta tertidur badannya lelah seharian ini tenaganya terkuras habis menyaksikan anaknya meninggal di hadapannya.

Suara burung bersahutan matahari bersinar, Nara sudah bangun dan sedang membereskan gelas-gelas di bantu oleh Raya. Dia melihat semua orang masih tertidur di luar dirinya masih merasa hal aneh biasanya pagi-pagi dia sedang membuat sarapan dan menyiapkan seragam sekolah Aga.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang