Part 31

214 10 0
                                    

Saga membolos hari ini dan tengah berbaring di atas sofa basecamp. Dia sengaja tidak memberi tahu teman-temannya jika dia bolos pasti mereka akan ikut seperti anak ayam yang mengejar induknya.

Matanya menatap langit-langit yang mulai kusam bangunan ini sudah berdiri kurang lebih tujuh tahun. Awal pembangun didirikan oleh ketua pertama yang membangun Jaguar sedikit demi sedikit di perbaiki oleh ketua-ketua yang setiap dekadenya berganti dan sekarang dirinya lah yang memikul beban ini. Beban sebagai anak sekolah, ketua geng dan sebagai adik.

Dirinyalah sekarang tombak pendiri tegak dari Jaguar jika dirinya lemah tombak penopang akan rubuh dan menghancurkan semuanya. Anak-anak buahnya sekarang bergantung padanya dan ketua sebelumnya memberikan kepercayaan kepadanya.
Gelang dan slayer hitam bertuliskan 'leader Jaguar'yang selalu dia bawa kemana-mana jabatan yang sudah dia pegang selama 1 tahun ini membuatnya memiliki tanggung jawab atas anak buahnya.

"Anjir cape banget gue."Gumamnya.

Suara deruman motor bersahutan dia tahu pasti teman-temannya datang. Benar saja satu persatu mereka memasuki basecamp masih dengan seragamnya sekolah yang melekat di tubuh mereka, seragam yang berbeda-beda itu mencerminkan betapa tolerannya mereka walau berbeda sekolah dan mungkin keyakinan mereka tetaplah Jaguar.

"Eh, pak Bos baru dateng?."Sapa Joseph.

"Hooh."Sahut Saga.

Mereka semua langsung berkutat dengan kegiatannya masing-masing sudah lama mereka nganggur dan tidak mengecek kekuatan otot mereka karena akhir-akhir ini mereka tidak terlibat masalah dengan siapapun.

"Bosen banget dah."Celetuk Bima.

"Mau tau biar kaga bosen gimane?."Bima menoleh.

"Apa?."Tanyanya.

"Lo bersihin semua basecamp jadi kaga bosen kan."Sagar nyengir dengan lebar.

Bima menatapnya dengan datar.

"Enak aja lo, ini milik bersama ya bersihin juga sama-sama."Omelnya tidak terima.

Suara dering hp membuat orang yang tadi menyaksikan pertengkaran para ondel-ondel teralihkan.

"Ndra, hp lu!."Teriak Wira.

Andra yang sibuk dengan stik ps di genggamannya menoleh dan meraih benda pipih itu.

'Bang Juro'

Satu nama yang membuatnya langsung menelan ludah mantan ketua Jaguar yang di takuti dimana-mana keluar masuk penjara dan yang membuatnya kesal setengah mati juro pasti menghubunginya bukan Saga.

"Akhhhh... Anjir bang Juro nelpon gue."Hebohnya lompat-lompat.

"Serius lo ada apaan?."Tanya Sagar.

"Mana gue tau kan belom gue angkat malih."Benar juga.

"Angkat cepet curut."Andra mengangguk-angguk.

"Hallo bang."Jawabnya.

"Jam delapan gue ke basecamp."Tut, sambungan terputus.

Andra masih dengan posisinya belum sempat mulutnya bertanya sudahbdi putus dengan sepihak.

"Anjir... Kalo mau bilang gitu doang napa kaga lewat wea!!."Teriaknya frustasi.

Semua orang yang berada di sana melihat Andra dengan wajah bertanya-tanya.

"Napa lu hah?."Tanya Damar.

"Kata bang Juro jam delapan nanti di ke mari."Jelasnya.

"Pasti ada apa-apa ni."Duga Satria.

"Gue deg-degan masa."Saga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak-anak buahnya.

"Kasih tau yang lain suruh kumpul semua tanpa terkecuali."Perintah Saga.

Entah apa yang akan mantan ketua itu katakan nantinya.

Pukul delapan tepat deruman-deruman motor terdengar bersahutan di pelataran basecamp sudah berjejer motor berjenis sama namun berbeda warna itu. Anggota Jaguar tengah berkumpul anggota muda Jaguar dan Para alumni Jaguar pun datang.

Juro duduk dengan gagahnya di sana sudah satu tahun rasanya dia meninggalkan Geng yang sudah membesarkan namanya.

"Gue cuma ngasih tau bakal ada geng yang bakal hancurin Jaguar cepat atau lambat mereka bakal dateng."Semua anggota mendengarkan dengan serius begitupun dengan Saga.

"Buat lo, sekarang saatnya lo buat sejarah baru di Jaguar jangan malu-maluin janji yang udah lo ucap lantang waktu pelantikan."Saga mengangguk dengan tangan yang sudah terkepal.

"Dan buat kalian Saga tumpuan kalian bantu dia solidaritas kita harus dijunjung tinggi-tinggi kalo kalian ngerasa kaga betah bilang baik-baik jangan jadi pengecut dan jadi penghianat."Juro memanglah ketua yang paling di takuti.

Juro dan para alumni lainnya pergi meninggalkan markas dan tersisa anak-anak Jaguar yang masih belum tergeming dari tempatnya.

"Hahhh... Anjir gue dari tadi nahan napas."Celetuk Andra.

"Hebat bener lo kaga mati."Sahut Saka.

"Nyumpahin gue lo."Akhir-akhir ini Andra dalam mode senggol bacok.

"Baperan mulu lo perawan."Ejek Arion.

"Kalian bisa pulang."Semua anggota satu persatu keluar menyisakan para anggota inti Jaguar.

"Bakal ribet ini."Ucap Saga sambil merebahkan badannya.

"Tenang anak buah lo banyak."Sahut Ucup.

"Beliin gue bakso sono yang pedes."keenam orang tersebut menoleh.

"Lo dalam mode ngidam bos?."Tanya Andra.

"Beliin sono banyak ngemeng lo ah."Andra segera meluncur mencari sang penjual bakso.

Selama perjalanan mulutnya tak henti-hentinya berguman "abang tukang bakso mari-mari sini Andra mau beli enam bungkus aja sepuluh ribu perak yang banyak baksonya."

"Tukang bakso pada kemana dah elah dari tadi kaga nemu-nemu."Gerutunya.

Memang sedari tadi dia berputar-putar mencari tukang bakso namun tidak ketemu-temu biasanya para tukang bakso di setiap sudut kota Jakarta pasti ada namun lihat sekarang satupun tidak ada.
"Awas ae kalo ketemu gue beli baksonya."Emang itu niatnya mencari tukang bakso.

"Terus kalo lo kaga beli baksonya mau beli apaan malihh?abangnya."Author kesel gesss...

Di basecamp semuanya bergelimang di lantai menunggu Anda yang tak kunjung datang membeli bakso saja lama entah berantah dia pergi beli.

"Anjir si Andra lama bener."Dumel Satria.

"Beli di antartika mungkin ketemu ama sodara-sodaranya.

Panjang umur orang yang nanti-nantikan pun datang membawa dua kantung bakso dan minuman di tangan kanan dan kirinya.

"Grab food!!!!."Teriaknya.

"Lama bener lo ah."Gerutu Arion.

"Heh... Lo kaga tau perjuangan gue buat daper ni baso bulet ye."Omelnya.

"Halah... bacot."Saga segera mengambil sekantung bakso dan langsung menuangkannya ke dalam mangkok.

Mereka semua makan dengan khidmat tanpa ada suara hanya dentingan sendok beradu dengan mangkok.

"Anjir pedes bener macem mulut netijen."Ucap Saga sembari menyeka keringatnya.

"Hooh... Ini gue makan berasa lari maraton."Sahut Damar.

"Gue dah tambah dengan jempol para netijen."Jawan Andra.

Mereka menghabiskan makananya dalam beberapa menit dan tepar dengan keringat yang bercucuran.







Marii kita post lagi dan lagiii

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang