Part 41

182 16 0
                                    

Semua warga telah pergi hanya tersisa Saga dan keluarganya.

"Kalian tunggu sini gue cari kontrakan."Ucap Gatta.

Nara sedari tadi menangis melihat rumahnya sudah habis terbakar di sana kenangan masa kecilnya berasama almarhum papah dan mamahnya.

Hampir satu jam Gatta mengelilingi Jakarta mencari kontrakan yang murah karena uangnya yang tidak cukup jika mencari yang mahal.

Pilihannya jatuh di salah rumah yang sedang di pinggiran kota di sana hanya terdapat dua kamar satu ruang tamu, satu dapur dan satu kamar mandi.

Menurutnya sudah lumayan cukup dia pergi ke toko furniture untuk membeli satu buah ranjang dan dua kipas angin. Setelah selesai dia kembali ke rumah Nara.

"Gimana?."Tanya Saga.

"Dapet ayo."Gatta memesan taxi online untuk membawa barang-barangnya.

Nara melihat rumah kontrakan yang lumayan tidak besar dan tidak kecil. Dirinya sudah sangat lelah dan memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Disini cuma ada dua kamar jadi gue satu kamar sama lo."Saga mengangguk.

Saga dan Gatta tengah berada di dalam kamar yang hanya terdapat satu tikar dan kipas angin saja.

"Gue bakal cari kerja."Saga memandang Gatta.

"Gue juga."Balas Saga.

"Sekolah lo gimana?."Tanya Gatta.

"Gue bisa kerja waktu pulang sekolah."Ya mereka lah tumpuannya.

"Gue pindahin sekolah Aga di sana sekolah punya bokap gue."Jelas Gatta.

"Kita pindahin ke sekolah biasa di sana biayanya kaga tinggi."Gatta mengangguk paham.

Malam tiba Nara tengah memasak ya walaupun hanya ada telur dia harus memasak untuk suamu adik dan anaknya.

"Masakannya udah matang."Mereka makan lesehan di ruang tamu.

Nara sibuk menyuapi Aga dan sesekali Saga melontarkan kata-kata lucu untuk mencairkan suasana.

Malam semakin larut Aga tidur dengan posisi memeluk Nara. Gatta memang sengaja membeli kasur untuk Nara dan Aga biar dirinya dan Saga tidur beralaskan tikar. Saga sesekali menggerutu sebal karena banyak sekali nyamuk karena dirinya hanya memakai satu kain sarung untuk menupi kakinya dari serangan nyamuk tapi tetap saja.

Pagi hari Nara tengah menyiapkan sarapan hanya nasi goreng yang bisa buat. Saga sudah siap dengan seragam sekolahnya dan Gatta dengan baju khas mahasiswa.

"Gue berangkat."Nara mencium punggung tangan Gatta.

Saat keluar gang rumahnya Saga melepas seragamnya dan di gantikan dengan baju biasa dan jaket denimnya.

"Hari ini gue kaga sekolah. Ayo cepet."Mereka berdua mencari pekerjaan.

Sudah setengah hari mereka mencari pekerjaan namun nihil keringat sudah bercucuran dan harapan satu-satunya adalah Kafe yang tengah mereka lihat sekarang.

"Mba apa di sini ada lowongan pekerjaan?."Tanya Saga.

"Ada mas mari saya antarkan ke manager saya."Saga mengikuti pelayan wanita tersebut.

"Kalian berdua ingin bekerja disini?."Tanya pemilik Kafe.

"Iya bu."Jawab Saga.

"Baik hari ini kalian bisa mulai bekerja sebagai pelayan dan jadwal kerja kalian dari pukul delapan pagi sampai sebelas malam."Jelas ibu Mirna.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang