Part 2

739 27 0
                                    

Sepulang sekolah Saga segera menuju tempat kerjanya ia akan mulai bekerja pada pukul 01.00 siang dan akan pulang saat cafe tutup pukul 10.00 malam melelahkan memang, namun demi uang dan kakaknya ia akan melakukan apapun.

Saga memasuki cafe dan pemandangan nikmat bagi para pelanggan wanita barista yang mereka tunggu akhirnya tiba.

"Dateng juga lo."Asgar teman dimana ia bekerja, Asgar lebih tua dua tahun darinya tapi dia tidak mau di panggil 'bang' dia bilang emng gue abang baso.

Disini Saga barista paling muda rata-rata barista disini berumur 20 tahun ke atas, tak heran para pengunjung menamainya Bunny. Asgar yang mendengar akan tertawa dan mengejeknya dia bilang "tampang lo kaga pantes di panggil bunny pantesnya jaguarr"mendengar ejekan itu Saga hanya memutar bola matanya malas.

"Gue masi perlu uang, cari kerja susah. "Jawaban itu yang selalu terlontar dari bibir Saga.

"Yain ga, lain  jam segini baru dateng pengunjung banyak hari ini gue cape. "Memang hari ini pengunjung tak seperti biasanya.

"Bacot. "Asgar menurunkan ujung bibirnya songong memang tapi Andra tahu itu bawahan lahir.

Saat Asgar beradu cekcok dengan Saga pelanggan datang sekarang giliran Saga untuk melayani wanita ini hanya senyum-senyum tidak jelas.

"Mau pesan apa?. "Saga gemas sedari tadi wanita ini tak kunjung membuka suara.

"Pesan masnya aja gimana. "Wanita itu berbicara semanis mungkin.

'Kaga beres nih cewe'

"Jadi mau pesan apa mba?. "Saga masi mempunya stok kesabaran menghadapi makhluk seperti ini.

"Saya pesan vanilla latte satu. "Saga mengangguk.

"Ok, vanilla latte satu silakan di tunggu meja nomor berapa.? "Wanita itu menunjuk meja bernomor 6.

Saga berjalan membawa pesanan tadi wanita itu melihat Saga seperti ingin menerkamnya.

"Vanilla latte silakan dinikmati. "Saga berjalan meninggalkan meja itu dan berdiri di balik meja bar.

Liam datang dan menepuk pundak Saga. Di sini Saga merasa dunianya tenang harum kopi yang membuat tenang. Asgar, Liam, Valdo adalah teman-teman sesama barista disini.

"Dateng juga lo, gimana sekolah lo. "Liam yang selalu menanyai tentang sekolahnya Liam menganggap Saga seperti adiknya.

"Biasalah."Saga tahu Liam anak yatim piatu seperti dirinya.

"Ntar, malem cafe bakal tutup cepet. "Ucap Liam.

"Kenapa?. "Tanya Saga.

"Kaga tau yang punya cafe bilang, orang kelebihan duit gitu takut kaga muat. "Saga tertawa memang orang kaya seperti itu ya? .

"Gimana kabar kakak lo?. "Tanya Liam.

"Masi gitu cuma mendingan lah. "Liam hanya mengangguk.

"Weyyyyyy.... Lo bedua ngobrolin bokep ya lu."Valdo datang bersama Asgar.

"Mata lu bokep, kaga bener tuh otak benerin gih. "Sahut Liam sewot.

"Santai dong babwangggg. "Saga yang melihat ketiga temannya hanya tertawa.

---

Waktu sudah menujukkan pukul 09.00 malam Saga bersiap-siap untuk pulang cafe memang tutup lebih awal sekarang. Saga, Asgar, Valdo, dan Liam berjalan ke arah parkiran.

"Hati-hati lo pasa gue duluan."pamit Valdo.

Deru motor bersahutan Saga membelah jalanan ibu kota yang sudah lenggang. Ia ingin segera sampai di rumah badannya sudah lengket dan pegal-pegal.Motor Saga memasuki garasi ia membawa kunci cadangan ia tahu kakaknya pasti sudah tidur.

Saga memasuki kamarnya dan berjalan menuju kamar mandi memulai ritual mandinya. Sepuluh menit ia di dalam kamar mandi dan berjalan keluar menuju lemarinya dan mengambil kaos putih menutupi tubuh atletisnya.

Ia merebahkan tubuhnya yang pegal betapa nikmatnya seharian ini ia bekerja dan baru bisa merebahkan tubuhnya. Lama kelamaan kantuk mengerangnya dan tertidur.








Haloo aku back...
Jangan lupa vomment ya kakak...

Terimakasih :)

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang