Part 53

170 17 3
                                    

Hari ini, hari pengumuman kelulusan semua siswa dan siswi kelas Xll memenuhi area mading sekolah dan mencari nama mereka di sana. Begitu juga dengan Saga, Raya dan teman-temannya mata mereka berjelalatan mencari nama dan ketemu mereka semua lulus 100% .

Saga memeluk semua temannya karena bahagia mereka bisa merayakan kelulusan bersama-sama tanpa hilang satupun. Semua siswa berlarian kesana kemari memberikan tanda tangan mereka di seragam putih abunya yang sudah tidak akan mereka kenakan lagi.

Satria memberikan tanda tangannya diikuti keenam teman lainnya. Hari ini dikhususkan untuk semua siswa kelas 3 untuk merayakan hari kelulusannya.

Besok adalah acara pelepasan mereka secara resmi dengan mengundang para orang tua murid.

"Bro... Kuy cari baju buat besok."Ajak Saka.

"Kuy lah."Sahut mereka kompak.

Saga dan sohib-sohibnya berjalan menuju parkiran sesekali berhenti untuk memberikan tanda tangan dan sebaliknya. Sepanjang jalan mereka tidak melakukan hal aneh yang mengganggu orang lain.

Mereka memutuskan memakai jas berwarna senada yaitu hitam. Setelah selesai dengan acara baju Saga memilih pulang untuk memberi tahu kakaknya soal ini.

Dia masuk ke dalam rumah dan mencari Nara.

"Ka, gue lulus."Ucapnya dengan semangat.

"Selamat ya.. "Nara memeluk adiknya dengan sayang.

"Besok lo sama bang Gatta harus dateng."Nara mengangguk.

Raya tengah sibuk mencari kebaya yang akan dia kenakan esok hari dia bingung mana yang cocok untuknya. Raya melihat pintu kamarnya terbuka dan melihat sang ibu berdiri disana.

"Kamu lagi ngapain ray?."Tanyanya.

"Aku lagi bingung cari baju buat besok bu."Jawabnya.

"Ibu punya baju kebaya khusus buat kamu, sebentar."Raya mengangguk.

Setelah menunggu Raya melihat ibunya membawa sebuah kebaya berwarna violet dengan aksen kristal di ujung lengannya dan kain yang melilit pinggang.

"Ini Bagus banget bu."Riang Raya.

"Pokoknya besok kamu pasti cantik. "Raya tersenyum.

Waktu menunjukkan pukul 09.00 malam Saga tengah duduk sendiri di teras rumah pikirannya berfantasi memikirkan setelah ini dia akan kemana. Kakaknya akan pusing memikirkan biayanya kuliah nanti apa dirinya bekerja saja?.

Gatta melihat pintu rumahnya terbuka berjalan menuju depan dan melihat Saga tengah duduk disana. Dia duduk tepat di sebelah Saga.

"Ngapain lo malem-malem duduk disini? Mau liat si lilis?."Candanya.

"Apaansi lo, ngarang ngapain gue liat si lilis."Jawabnya malas.

"Terus? Ngapain lo?."Saga mengehela napas.

"Gue bingung abis ini gue ngapain kuliah? Biayanya kaga sedikit. Gue takut ngebebanin lo sama kak Nara."Ucapnya.

Gatta menghela napas dan menepuk bahu adik iparnya.

"Lo adik Nara adik gue juga berarti lo jadi tanggung jawab gue sekarang. Lo bisa masuk kuliah di tempat gue. "Saga diam.

"Ini urusan gue buat biaya in lo buat kuliah, tenang aja gue pasti jamin lo bisa sarjana."Saga tersenyum.

"Thanks bang."Saga memeluk Gatta senang.

Gatta tersenyum membalas pelukan Saga.

Pagi hari Saga tengah sibuk dengan pakaiannya dia bingung menggunakan kemeja warna putih atau merah darah. Dia berdiri dengan tangan menempel di bawah dagunya dan diam sambil memperhatikan dua kemeja yang tergantung di pegangan lemarinya.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang