Part 36

201 9 2
                                    

Bel pulang berbunyi dengan nyaring semua siswa berhamburan pulang. Raya sibuk membereskan buku-bukunya dan bergegas pulang di dalam kelas tersisa dirinya dan Nada.

Dari jam pelajaran terakhir dia tidak melihat Saga dan teman-temannya mereka sudah pergi semenjak pergantian jam. Dengan cepat Raya berjalan menuju halte bersama Nada untuk mengusir kebosanan mereka mengobrol dan sesekali tertawa.

Nada memang tidak naik angkot melainkan di jemput oleh supirnya dia hanya menemani Raya dan pergi jika Raya sudah menaiki angkot memang sahabat sejatiii.

Raya melihat angkot datang dan berpamitan dan segera naik takut angkot akan penuh dan sangat lama jika menunggu lagi. Dirinya sibuk melihat ke arah jendela besar angkot rasa pegal mulai datang di barengi dengan rasa kantuk di perjalanan memang sangat bosan.

Tiba-tiba angkot berhenti mendadak Raya penasaran ada apa di depan sana apa ada kecelakaan atau apa.

"Di depan ada geng motor."Ucap sang sopir.

Semua penumpang mulai panik suara riuh terdengar Raya mulai merasa panik dan memeluk tasnya dengan erat. Beberap dari mereka menggedor-gedor jendela dan bagian samping angkot.

"KELUARRRR!!."Teriak mereka.

"Cepett!!."Satu persatu dari penumpang mulai turun begitu dengan Raya.

"Buka tas kalian CEPETTT!."Mereka semua membuka tas dan mengambil semua barang-barang berharga di sana.

"Lo! Buka tas lo."Raya kaget bukan main.

Dia tidak memiliki banyak uang rasanya ingin menangis. Air mata mulai turun dari kedua matanya apa tidak ada yang ingin membantunya sekarang.

"Lumayan juga lo."Salah satu dari mereka mulai mendekati Raya.

Raya panik dan berjalan mundur punggungnya mengenai badan angkot dia tidak bisa lari kemana-mana.

"Ya tuhan tolong aku."Ucapnya dengan pelan.

Matanya tertutup rapat namun tidak terjadi apa-apa dia memberanikan diri membuka mata dan melihat mereka tengah berkelahi.

Gatta mengendarai motornya menuju basecamp mata elangnya melihat segerombolan geng yang dirinya tahu mereka anak-anak Trigas. Dia memberhentikan motornya dan menendang punggung lawan dengan keras satu persatu mereka telah dia kalahkan namun tetap saja dia kalah banding dengan mereka yang amat banyak sedangkan dirinya hanya seorang diri.

Dengan cepat dia meraih pergelangan tangan gadis itu dan membawanya berlari aksi kejar-kejaran tak terelakan. Dia sering melihat Saga memboncengi gadis ini,pasti gadis ini spesial menurut Saga.

Gatta membawa Raya berlari menuju gang-gang sempit dan bersembunyi di balik tembok bangunan rumah kosong. Di rasa aman Gatta menghela napasnya dia melihat ke arah gadis tersebut.

"Ayo, udah aman."Ucap Gatta.

Raya mendongak melihat wajah lelaki itu.

"Gue anter pulang."Raya menggeleng.

"Lo mau di kejar orang-orang itu lagi."Dengan terpaksa Raya menerima.

"Tenang gue bukan orang jahat."Gatta berjalan mendahului Raya.

Di sepanjang perjalanan Raya hanya diam kejadian tadi belum bisa dia lupakan untung ada lelaki ini jika tidak apa yang terjadi dengannya nanti.

Raya mengarahkan alamat rumahnya dan benar dia memberhentikan di depan gang. Raya turun dan berterimakasih.

Gatta menjalankan motornya menuju basecamp,tidak butuh waktu lama dirinya sudah tiba dan sudah banyak anak buahnya di sana. Dirinya memang sudah lama tidak beroperasi hanya sekedar berkumpul dan membahas hal yang tidak berguna.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang