Part 34

193 13 0
                                    

Suasana sekolah riuh karena jam istirahat datang semua murid berlarian menuju kantin. Lain dengan Raya dia lebih memilih diam di dalam kelas sedangkan Nada sudah lari menuju kantin untuk membeli air meral dan roti.

Saga dan lainnya sedang berada di gudang belakang sekolah para anggota Jaguar juga berada di sana. Kabar jika ada salah satu geng yang akan menyerang sekolahnya mendadak memang Saga bingung harus berbuat apa.

"Ndra, lo hubungin anak Jaguar di luar sekolah buat bantuin kita bang Juro bilang mereka bawa banyak anak buah sedangkan kita di sini sedikit."Andra mengangguk.

"Buat kalian yang disini dengerin gue, gerbang belakang Raga, Artha, Bayu kalian awasin gerbang belakang sapa tau mereka nyerang lewat belakang dan gerbang depan Gue, Satria, Ucup, Saka gerbang samping Arion, Damar, Delon. Sisanya kalian bawa anak-anak ke aula dan para guru. NGERTI SEMUAA!."Tegas Saga.

"SIAPPP!."jawab mereka kompak.

"Ga, gue dah koling Joseph mereka udah stand by di markas."Lapor Andra.

"Bagus, cepet ke posisi kalian."Semua bubar dan menempatkan posisi masing-masing.

Saga berlari ke arah ruang kepsek.

"Pak,saya mau bicara."Saga di persilakan duduk.

"Ada apa?."Tanya Pak kepala sekolah.

"Sekarang sekolah kita bakal di serang pak saya minta bapak umumin semua di speaker suruh mereka dan guru ke aula sekarang."Ucap Saga dengan tegas.

"Kalian ini saya sudah tahu di dalam sekolah saya ada geng motor, mau jadi apa kalian ini?."Saga mulai jengah.

"Ini bukan waktunya ceramah pak."Gertak Saga.

Saga berlari ke arah gerbang depan siap dengan posisinya.

"Tess... Tess.. Perhatian untuk semua murid dan staf TU di harap menuju aula sekarang sekali lagi perhatian untuk semua murid dan staf TU harap menuju aula sekarang terimakasih. "

Suara pak kepala sekolah bergema semua murid bingung ada apa sebenarnya.

Suara riuh datang dari arah depan gerbang sekolah di sana sudah banyak motor terparkir Saga menebak ini lah saatnya.

"Woyyy... Gue cari ketua Jaguar!!."Teriak pria paling depan.

"Gue!!."Jawab Saga dengan lantang.

"Akhirnya kita ketemu juga ketua Ja gu ar."Ucapnya.

Mereka mendorong gerbang dan perkelahian tak terelakkan laki-laki yang penampilannya paling menonjol Saga tebak sebagai ketua dari mereka.

Saga menonjok dan memukul lawannya di bagian belakang sudah tak karuan musuh datang dari mana-mana mereka kewalahan sebagian dari mereka sudah masuk ke dalam lorong-lorong.

Emosi yang di rasakan Saga sekarang pukulam bertubi-tubi dia berikan walaupun dirinya terkena serangan dari sang lawan, ini legenda dari ketua Jaguar,yang menjabat sebagai ketua diyakini sebagai yang terkuat.

Barka mengakui skill bertarung ketua Jaguar sangatlah hebat dan gesit lengah sedikit badanya terpental dan tak segan-segan mematahkan tulang tangannya.

Deruman motor bersahutan para anggota Jaguar lain datang Saga tersenyum rencananya berhasil.

"Pinter juga lo kolab ya."Ejek Barka.

"Gue lebih cerdas dari lo."Balas Saga.

Dan di salam sekolah semua murid berlarian dengan saling mendorong para anggota Jaguar yang melihatnya sedikit kewalahan.

"Woyy... Pelan-pelan jangan dorong-dorong!!!."Tariak Danu.

Sedangkan Andra tengah menggiring para guru dan staff TU, dirinya merasa geram melihat kelakuan kepala sekolahnya sedari tadi dirinya sudah menyeret si tua bangka botak ini bukannya ikut dirinya malah mendapat wejangan yang tidak tepat waktunya.

"Duhhh... Pak nanti cermahnya genting ini bapak mau kepala botak bapak ini benjol."Kesalnya.

Saat melewati gerbang depan Kepala sekolah berhenti dan terkejut sekolahnya berantakan.

"Pak ayo malah bengong ke celengan semar."Andra menyeret tangan tua bangka botak ini.

"Kalian ini masih muda ko yo demen gulet, kasian orang tua kalian."Andra gemas dan langsung menariknya menuju Aula.

Raya dan Nada saling bergandengan tangan menuju aula namun saat melewati ruang praktik suara teriakan membuat mereka berdua menoleh empat laki-laki berlari ke arah mereka.

Artha dab Bayu melihat mereka berdua langsung berlari dan menyeret tangan mereka menjauh terjadilah aksi kejar-kejaran di sana. Napas Raya tak karuan rasanya jantungnya ingin copot seketika mereka berdua selamat dan sudah aman berada di dalam aula.

Pyarrrrrr!!.

Suara kaca pecah terdengar serpihan kaca tersebut mengenai wajah dan tangan Raya semua yang berada di dalam berteriak terkejut begitupun dengan Nada. Raya meringis rasa perih di wajah dan tangannya.

"Raya muka kamu."Raya meraba wajahnya.

Rasanya ingin menangis seketika, Raya menggenggam tangan Nada.

Anak Jaguar yang berada di luar aula terkejut dan langsung mengejar tersangka dan sisanya masuk untuk memastikan apa ada yang terluka.

"Lo bisa tahan kan?."Tanya Bayu.

Raya mengangguk.

Bayu berlari keluar ternyata musuh sudah kabur menyisakan sekolah yang berantakan tempat sampah yang berceceran. Saga menuju aula di sana sudah ada anak-anak Jaguar.

"Ga, di dalem ada yang luka."Jelas Artha.

Saga segera masuk dan menemukan Raya yang sedang memeluk Nada. Tangannya menepuk pundak Raya dengan pelan.

"Kita ke uks."Ajak Saga.

Nada membantu Raya untuk berdiri dan langsung berjalan menuju uks. Saga yang melihat itu merasa nyeri setelah selesai Raya keluar dengan di bantu oleh Nada.

"Anjir seru banget."Heboh Andra.

"Dikira konser."Celetuk Arion.

Semua murid di bubarkan setelah kejadian ini, Saga memerintahkan anak buahnya untuk bubar dan menyisakan para anggota inti. Saga duduk di depan kursi matanya meneliti wajah Raya.

"Ada apa?."Tanya Raya.

"Lo baik-baik aja kan?."Tanya balik Saga.

"Iya."Jawab Raya.

"Balik ama gue ya?."Tawar Saga.

Raya menggeleng dan memakai tas ranselnya.

"Gue takut lo kenapa-napa."Raya merasa aneh.

"Ayo."Saga meraih tangan Raya.

Saat di perjalan tidak ada yang membuka suara dua-duanya diam, Raya menikmati angin sore Saga tersenyum di balik helmnya.

"Di sini aja."Motor Saga tepat berhenti di gang yang kemarin.

"Makasih ya."Raya berbalik berjalan masuk menuju gang namun satu tangan menahannya.

"Hp lo."Raya tak mengerti apa maksud Saga.

"Siniin hp lo."Raya merogoh saku roknya dan mengeluarkan benda pipih miliknya.

Saga meraih benda tersebut dan mengetik sesuatu yang Raya pun tidak tahu.

"Di situ ada nomor gue kalo ada apa-apa hubungi gue."Raya mengangguk.

"Masuk gih."Raya tersenyum.

"Hati-hati."Saga mengangguk.

Di perjalanan dia bersumpah akan menjaga dua orang yang amat berharga baginya sampai mati sekalipun.









Up lagi nihh...

Tekan tombol Bintang yaaa

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang