Part 20

227 11 0
                                    

Matahari malu-malu memancarkan sinarnya udara pagi yang berhembus segar.Lelaki yang masih tergulung oleh selimut tebalnya enggan untuk membuka kedua bola matanya.

Aga yang sudah bangun sedari tadi duduk di atas sofa dengan botol susu di kedua tangan mungilnya.

"Aga bangunin om Saga ya."Pinta Nara.

Aga mengangguk dan berjalan ke arah lantai dua tempat sang om tertidur. Pintu terbuka suasana kamar masih gelap Aga menarik kursi belajar Saga dan Menekan saklar lampu.

Kaki mungilnya menaiki kasur Saga dia menggoyang goyangkan tubuh omnya itu namun tetap tak bergerak sama sekali. Aga menarik selimut yang membungkus tubuh Saga sang omnya yang masih lelap di alam mimpinya.

"Om Taga angun."Aga mencolek-colek pipi Saga.

Saga mengerang dan membuka matanya dua melihat Aga yang sedang meminum susu di botol kesayangannya. Saga tersenyum dan membawa Aga ke dalam pelukannya Aga pun berteriak ingin di lepaskan.

"Om Taga bauuuuuu!!."Teriak Aga.

"Heh... Om engga mandi juga udah Wangi."Ucap Saga.

"Om,andi tuluh mamah."Saga tersenyum dan mengacak-acak rambut Aga.

Aga menuruni tangga dan duduk di sebelah Nara.

"Om udah bangun?."Tanya Nara.

"Ndah."Saut Aga.

Saga turun dari kamarnya dengan keadaan yang sudah segar dan seragam yang sudah melekat di tubuj atletisnya. Tas yang tersampir di salah satu pundaknya tak lupa juga jaket kebanggaannya.

"Pagiii."Saga duduk di salah satu kursi makan.

"Pagi juga."Sahut Nara.

"Ana kemana ka?."Tanya Saga.

"Ana kemari pamit sama kakak katanya dia pulang ke kampung."Jelas Nara.

"Kenapa kaga bilang sama gue."Balasnya.

"Buat apa bilang ke kamu."Sahut Nara.

Saga hanya memanyunkan bibirnya dan meraih roti yang sudah di siapkan. Saga melihat Aga yang lahap dengan roti yang sedang dia makan.

"Makan yang banyak biar cepet tinggi."Ucap Saga.

"Aku dah inggi."Jawab Aga sewot.

"Naik kursi aja belum nyampe."Ejek Saga.

"Aga ukan endek tapi kaki Aga ecil!!."Jelas Aga dengan lantang.

"Pendek teteo aja pendek."Aga merengek mendengar ejekan Saga.

"Saga, udah sana kamu berangkat."Tegur Nara.

Saga meraik tas dan jaketnya tak lupa dia mencium kening sang kakak dan mencubit pipi gembul Aga.

SMA Cakra Buana sudah penuh dengan para siswa dan siswi. Saga dan teman-temannya tengah bercanda di mejanya masing-masing.

Bel pertanda jam pertama berdering semua siswa dan siswi bergegas memasuki kelasnya masing-masing menunggu guru jam pertama masuk.

Jam pertama guru sejarah masuk semua murid menghela napas pagi-pagi sudah diisi dengan pelajaran yang membosankan plus membuat mata ngantuk.

"Ah... Bosen gue bikin ngantuk."Dumel Saga.

"Bener tuh."Sahut Saka.

"Bolos kuy."Ajak Andra.

"Gimana caranya dodol."maki Arion.

Senyum mengembang di bibir mereka pikiran jail muncul seketika.Andra mengontak atik handphonenya dan meletakkan di kolong mejanya.

1



2



3


Suara musik terdengar jelas dengan volume yang sangat keras musik dari salah satu girlband asal Indonesia yang sempat viral berkumandang keras.

Andra memutar musik dari Cherrybelle yang sudah di remix semua murid mencari asal suara itu berada. Saga dan lainnya berpura-pura tidak tahu dan ikut celingak-celinguk.

"Kalian yang di belakang keluar dari kelas saya."Seru guru sejarah.

Mereka bertos ria dan berjalan ke arah luar kelas dengan bahagia akhirnya ide mereka berhasil juga

"Eitsss, matikan musik itu dan bawa keluar."Andra kembali ke mejanya dan membawa handphonenya.

"Akhirnya bisa keluar juga."Ucao Saga.

"Bosen kali gini-gini aja, gimana kita cari mangsa."Ide brilian muncul di kepala Satria.

Mereka berjalan di koridor untuk mencari mangsa mata mereka tertuju pada kelas XI Ipa di sana tengah duduk bapak botak ya... Pa Darma guru fisika yang kelewat menjengkelkan.

Saga dan yang lain mengendap-endap menuju pintu dan menggebrak pintu itu berkali-kali, semua orang yang berada di dalam kelas merasa kaget terutama pa Darma.

"Bocahhhh edannnnn!!."Maki pa Darma.



Hahahahahahahahahaha



Mereka berlarian menghindari sengatan penggaris milik Pa Darma yang konon sudah menjadi sejarah berdaban dunia.

Memang tak heran jika hal itu sering terjadi Saga dna teman-temannya terkenal dengan kenakalannya dan kesusilaannya.

Mereka berkumpul di kantin yang masih terlihat sepi karena jam pelajaran masih berjalan. Mereka menikmati makanannya dengan nikmat semua orang sedang belajar mereka enak-enakan tengah makan.

"Bos, gue suka liat Gatta lewat arah rumah lo."Celetuk Satria

"Lu tau dari mana?."Tanya Saga.

"Gue kan punya temen di daerah komplek lu nah gue suka liat Gatta di situ."Jelas Satria.

"Kaga beres ni."Sangga Arion.

"Kita jaga-jaga aja sapa tau dia ngincer kakak gue apa lagi sekarang udah ada Aga."Jelas Saga.

Mereka mengangguk mengerti mereka akan menjaga apa yang menurut mereka harus di lindungi.





HALOOOO....HAY... HAY SEMUA... KEMBALI DENGAN SAGA

JANGAN LUPA BINTANGNYA YA KAKAK

TERIMAKASIH :)

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang