Part 18

217 12 0
                                    

Nara merasa sangat bosan bagaimana tidak kehidupannya sekarang dia habiskan di dalam rumah, dia ingin berjalan-jalan keluar rumah menghirup udara segara.

Ana yang sedang pergi ke pasar sehingga dirinya hanya seorang diri, Nara menunggu adiknya pulang dan mengajaknya untuk pergi jalan-jalan.

Suara deru motor terdengar senyum mengembang di wajah cantiknya adiknya telah pulang dan benar saja suara yang cukup familiar terdengar.

"Gue pulang!."Saga memang seperti itu berteriak jika masuk kedalam rumah.

"Saga ajak kakak jalan-jalan ya kakak bosen di rumah."Pinta Nara.

"Di rumah aja kali ka lu butuh istirahat."Jawab Saga.

"Istirahat terus cape tau, ayo lah sekali ini aja."Bujuk Nara.

"Yaudah iya gue ganti baju dulu."Nara senang akhirnya dua bisa jalan-jalan juga.

Saga sudah berganti baju dengan baju santainya dia mendorong kursi roda Nara menuju taman di komplek perumahannya.

Saga duduk di kursi taman disana banyak sekali anak-anak dan para remaja, Saga melihat senyum di bibir kakaknya sebahagia itu? Sederhana sekali bukan.

"Disini banyak anak-anak ya Ga?."Tanya Nara.

"He'em."Jawab Saga.

Saga sibuk dengan handphonenya sedangkan Nara sibuk menikmati hembusan angin dan suara anak-anak yang sedang bermain.

Anak lelaki sekitar berumur 5  tahun berjalan ke arah Nara dan Saga, anak itu melihat Nara heran dan duduk di sebalah Saga.

Saga yang ada seseorang menoleh dan anak kecil tersebut melihat ke arah kakaknya.

"Kakak itu napa?apa lagi akit?."Tanya bocah itu.

"Iya kakak itu sakit."Jawab Saga sekenanya.

Nara mendengar Saga bicara kepada sesorang sontak dia menoleh ke arah adiknya.

"Ga, kamu ngomong sama siapa?."Tanya Nara.

Belum sempat Saga menjawab anak itu berjalan dan berdiri tepat di hadapan Nara.Nara merasakan jari-jari kecil menyentuh tangannya.

"Enalin nama aku Aga nama kakak capa?."Saga hanya menganga melihat itu.

Nara tersenyum suaranya sangat lucu.

"Nama kakak Nara."Jawab Nara.

"Kakak akit ya, toalnya kata ibu Ade kalo olang naik kulsi loda itu pasti dia akit."Jelas Aga.

"Iya kakak sakit, orang tua kamu mana?nanti kalo mereka nyari gimana?."Aga menundukkan kepalanya Saga yang melihat itu menaikan satu alisnya.

"Ko diem."Aga melihat ke arah wajah Nara.

"Ibu Ade bilang kalo olang tua Aga udah jadi Bintang."Sontak Nara terkejut.

"Ibu Ade itu siapa?."Tanya Nara.

"yang nemenin Aga dali bayi."Jelas Aga.

"Aga pasti kamu lucu ya."Nara meraih pipi Aga.

"Emang kakak ngga liat aku?."Nara hanya tersenyum.

"Kakak ngga bisa lihat tapi kakak tau kamu pasti lucu."Aga tersenyum.

Saga melihat itu hanya bisa tersenyum jarang sekali dia melihat Nara sebahagi ini.

"Saga, kita temui ibu Ade."Pinta Nara.

"Mau apa?."Tanya Saga.

"Cuma mau ngobrol aja."Saga mengiyakan.

Aga mengarahkan Saga dan Nara ke arah rumahnya untuk bertemu Ibu Ade.

"Aga kamu kemana aja, kamu bawa siapa?."Ibu Ade tersenyum ke arah Saga.

"Kakak-kakak ini temen Aga."Jelas Aga.

"Mari masuk."Ibu Ade mempersilakan mereka berdua duduk.

"Maaf anak ini siapa?.Tanya ibu Ade.

"Saya Saga ini kakak saya Nara."Jelas Saga.

"Sebelumnya saya minta maaf apa benar Aga yatim piatu?."Tanta Nara.

"Iya benar orang tua Aga meninggal karena kecelakaan."jelas Ibu Ade.

"Kalo boleh saya mau merawat Aga."Sontak Saga terkejut apa yang dipikirkan kakaknya.

"Ka, lu ngomong apa si."Sela Saga.

"Saya mohon bu."Ibu Ade mengiyakan.

Ibu Ade meninggalkan mereka berdua untuk berbicara.

"Lu tau kan apa yang lu bilang tadi."Ucao Saga.

"Kakak tau, tapi Saga dia sama seperti kita."Jelas Nara.

"Lu tau keadaan lu sekarang."Saga tersulut emosi.

"Kenapa? Karena kakak lumpuh, buta? Iya."Saga mengusao wajahnya.

"Sekali ini Ga, dia bisa jadi temen kakak di rumah."Saga terdiam.

"Yaudah, tapi lu harus janji tetep jaga kesehatan lu."Nara tersenyum senang.

Mereka berkumpul di ruang tamu rumah bu Ade di sana pun sudah ada Aga yang duduk di sebelah bu Ade.

"Aga sayang sekarang kamu punya keluarga."Ucap bu Ade.

"Mereka ka Saga sama Ka Nara bakal jadi keluarga kamu sekarang."Sambungnya.

Aga tersenyum manis rasa bahagia tak terbendung hingga air mata keluar dari kedua bola mata lucunya.

"Sekarang Aga tinggal sama mereka berdua, ini baju Aga."Bu Ade menyerahkan tas gendong Aga.

"Sekarang salam sama mereka."Aga berdiri dan berjalan ke arah Saga.

Aga mencium telapak tangan Saga dan Nara dan duduk di antara mereka berdua, Saga yang melihat Aga menangis menghapus air mata di pipi Aga.

"Kita pamit ya terimakasih, ibu bisa dateng ke rumah kami."Jelas Saga.

Aga mencium tangan bu Ade Sama meraih tas superhero Aga. Mereka berjalan beriringan untuk pulang ke rumah.

Saat sampai di rumah Aga hanya mematung di depan pintu Saga yang sudah berada di dalam menghampiri Saga.

"Kenapa ngga masuk?."Tanya Saga.

Aga hanya diam takut menatap Saga, Saga yang melihat itu mensejajarkan tubuhnya dan meraih kedua pundak Aga.

"Sekarang Aga keluarga kakak juga jadi sekarang masuk ya."Aga mengangguk.

Aga duduk di sofa berada tepat di sebelah Nara.

"Hey... Aga mau makan?."Tanya Nara.

"Em'em, Aga teneng banget sekalang Aga punya kelualga."Celoteh Aga.

Nara tersenyum dan mengusap lembut rambut Aga.

"Aga juga boleh panggil kakak mamah."Ucao Nara.

Saga yang melihat tersenyum senang, Aga menoleh ke arah Saga dan mendapat Anggukan darinya.

"Aga janji bakal jagain mamah."Aga memeluk Nara.







HAY... HAY... SEMUA KEMBALI DENGAN SAGA...

JANGAN LUPA BINTANG YA KAKAK..

TERIMAKASIH :)

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang