Part 28

214 12 0
                                    

Bughhh

Bughhhhh

Bughhhhhhh

Basecamp Vebra tengah terjadi perkelahian para anggota Vebra hanya bisa diam dan menyaksikan sang ketua meluapkan emosinya di salah satu anggota, bukan tanpa alasan Gatta memukuli anak buahnya itu di karenakan ada penghianatan disana.

Gatta seperti membabibuta sang lawan sudah terkulai lemas.

"Gue tau lo biang dari semuanya anjingg!."Gatta menarik kerah baju lawannya.

"Bukan gue ta."Belanya dengan susah payah.

"Masih bisa ngelak lo, mau mati hah!."Satu pukulan dia layangkan.

Renal terkapar dengan luka lebam dimana-mana badan seperti remuk dan tidak bisa di gerakkan.

"Udah bosen lo di Vebra hah? Jawab!!."Renal hanya diam menetralkan napasnya.

"Keluar lo!!"Renal berdiri dengan sempoyongan.

Gatta mengatur napasnya dan memasuki salah satu ruangan di sana saksi bisu hidupnya tersimpan.

Prankkkkk

Brukkkkk

Gubrakkk

Semua orang di sana hanya bisa meringis menyaksikan sang ketua, sudah tidak heran melihatnya seperti itu jika emosinya tersulut dia tidak mengenal dengan siapa dia berhadapan yang terlihat hanya seonggok daging yang harus dia basmi.

"Bangsatttt!!."Teriaknya naas semua barang di sana berantakan kemana-mana.

Tubuhnya merosot dan dia tumpuhkan di punggung ranjang merapatkan kedua matanya rasa kesal dan marah masih bersarang di sana dirinya sangat kesal jika amarahnya tersulut sulit sekali untuk di kendalikan.

"Mah... Kenapa mamah pergi ngga bawa Gatta mah."Ucapnya lirih.

Dia mencengkeram rambutnya dan membenamkan wajahnya dia antara kedua lututnya.

Aksa yang melihat sahabatnya seperti itu hanya bisa diam sulit memang menjalani hidup seperti dia hidupnya kerasa sedari duduk di bangku sekolah menengah.

Gatta berjalan gontai dan meninggalkan basecamp entah ingin pergi kemana dirinya hanya ingin mencari udara segar.

Saat sedang di perjalanan dirinya sudah tahu jika ada seseorang yang sedari tadi mengikuti, sebenarnya sekarang dia sangat malas untuk berurusan dengan orang tapi kenapa ada saja yang memancing dirinya.

Empat motor sekaligus menghadangnya dia tahu pasti anak buah Gara tak bosan-bosan orang itu berurusan dengannya dan tidak tanggung-tanggung enam orang sekaligus dia kirimkan untuknya.

Gatta turun dari motornya dan memandang malas ke arah lawannya.

"Sendirian juga lo."Ucap salah sati dari mereka.

"Napa kalo gue sendiri? Mau maen keroyokan? Ternyata anak buah Gara cupu."Kata-kata Gatta menyulut kemarahan dari mereka.

"Anjinggg!."Mereka menyerang.

Satu dua tiga empat orang dia masih bisa kalahkan namun tenaganya sudah terkuras habis saat dirinya lengah satu tendangan mengenai punggungnya sangat keras, badannya tersungkur menyentuh aspal berbagai pukulan dia rasakan.

Rasanya ingin mati sekarang tenanganya sudah tidak ada badannya seperti mati rasa tidak bisa di gerakkan darah keluar dari hidung dan mulutnya.

Saga dan teman-temannya melajukan motornya menuju basecamp namun dari kejauhan mata elangnya melihat seseorang sedang di keroyok dirinya memberi aba-aba tangan dan seketika mereka berhenti.

SAGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang