5. | ngambek

648 36 21
                                    

°° bukan hanya uang, tapi sebuah dekapan dan kehangatan rasa menyalurkan raga nyaman dan dibutuhkan °°

____
__________________

**
Sepulang belanja mereka pulang tanpa berbicara satu sama lain, terlebih marcell yang masih kesal akan tingkah adiknya. Sedangkan dinda memang sengaja mendiami marcell, menurutnya, jika marcell kesal malah menambah rasa gemas pada kakaknya itu.

Setelah meletakkan barang belanjaan marcell langsung menuju kamarnya, tanpa berkata sedikitpun pada dinda, sedangkan dinda mlah terkekeh melihat kelakuan kakaknya itu.

" duhhh kalau kesel kok tambah imut yaaa" goda dinda sedikit teriak, meskipun masih bisa didengar marcel tapi tak dihiraukannya sedikitpun. " gaya-gaya an mau ngambek nanti disogok kue langsung leleh " gumamnya terkekah seraya mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat kue.

30 menit berlalu, marcell tak kunjung keluar, sedangkan kue yang dibuat dinda sudah matang, dinda dengan riang menuju kekamar marcell yang ada di atas, seraya membawa nampan berisi kue.

Dinda pun lansung masuk kamar marcell yang memang tak pernah dikuncinya. Dinda yang Melihat kakaknya yang berbaring dikamar tidur dengan posisi trngkurap, membuatnya hanya mendengus kesal. Dinda tau Pasti kakaknya hanya pura-pura tidur. Dindapun menaruh nampan berisi kue ke atas nakas.

Dinda mencoba menggoyang-goyangkan badan marcell.

" bang bangun "

" acell minta maaf deh "

" gitu aja ngambek "

Marcell masih enggan bersuara maupun mengubah posisi tidurnya, namun tak membuat dinda kehabisan akal, karna dia tahu mana mungkin abangnya itu tahan lama lama ngambek padanya.

" acell udah bikinin kue kesukaan abang gak dihargai " nada suara dinda yang memang bibuat sesendu mungkin." ya udah deh, acell keluar ".

Saat dinda akan beranjak dari tempat tidur, sebuah tangan melingkar diperutnya. Dinda terkekeh pelan melihat tingkah kakaknya yang kelewat manja.

" suapin " manja marcell seraya bangkit duduk disamping kirana.

Dinda mencibir " gak ngambek lagi ???" Ucap kiran seraya menaikkan sebelah alisanya.

" masih " jawab marcell singkat.

" ya udah kalau git...

" masih kalau acell gak mau suapin abang " potongnya cepat seraya mendekatkan wajahnya siap menerima suapan kue dari kiran.

Melihat tingkah abangnya dinda terseyum geli " manja " cibir dinda seraya mengambil kue dan menyuapi marcell.

" bang, nanti abang pergi ke basecamp ya?? "

" iya "

" kalau ada tawuran lagi acell ikut gimana?? "

Uhukks uhukk uhuukk...

Marcellpun yang tengah mengunyah kue langsung tersedak mendengar ucapan dinda..

Dengan segera dinda mengambil air dan memberikanya pada marcell " bang pelan-pelan dong, acell tau kok kalau kue buatan acell enak " canda dinda dengan tawa tertahan.

Dendam & Cinta ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang