31.| rasa yang berbeda

498 27 120
                                    

°° Jika tuhan telah memberimu sebuah rasa bernama cinta, sebesar apapun kebencian yang kamu simpan tak akan mampu mengubahnya °°

_____
____________________

***
Setelah paksaan dari dinda dan sebuah janji akan bergelung didalam selimut dan tidak akan kemana mana kecuali kamar mandi, marcell akhirnya masuk sekolah. Dinda menyibukkan diri dengan membaca buku The habits of highly effective people. karya steven covey milik marcell yang juga digemari dinda, karna setelah minum obat, pening dikepalanya sedikit berkurang, dan bergelung didalam selimut dan berdiam diri ?? Oh itu bukan dirinya sama sekali.

Setelah marcell berbicara pada dinda dengan rencananya yang akan mencari pembantu, katanya nanti sore akan datang, dan kali ini dinda menutut karna dinda juga kasihan jika dia sakit seperti ini marcell yang harus menggantikanya.

Lembar demi lembar telah dibaca hingga menyisakan setengah dari kertas dari berhalaman ribuan itu, hingga saat akan kembali membuka lembaran lagi ..

" Bundaaa " pekik seseorang anak kecil bersamaan dengan suara pintu terjeblak kasar.

Alisnya berkerut melihat orang yang baru saja datang.

" alex "

Belum selesai kebingungan yang melandanya alex sudah nangkring diatas bersamaan dengan menempelkan punggung tangannya tepat dikening dinda, sedangkan mb nani pengasuh dinda sudah menaruh bingkisan buah buahan diatas nakas tempat tidurnya.

" panasss " desisnya lalu memandang dinda dengan sendu.

" bunda benelan sakit, bunda udah makan ?? " tanya alex bertubi tubi.

dinda menaruh buku yang tadi dipegangnya diatas nakas, lalu meraih jemari alex yang masih nangkring dipipi dinda lalu menggenggamnya dengan kedua tangan.

" bunda gak apa apa kok, kok alex bisa tau kalau bunda sakit?? "

" tadi alex nlfon bunda nggak aktuf, telus nelfon kakak marcell dan kakak malcell bilang kalau bunda sakit, alex langsung kesini dehh "

Dinda mendengus lalu menatap alex dalam " alex udah sarapan kok pagi pagi gini udah kesini "

Alex hanya nyengir kuda, lalu beralih menatap mbak nina, lalu diikuti dinda.

" belum mbak, baru bangun tidur pengen nlfon mbak dinda katanya, trus saat tau mbak dindanya sakit langsung kesini " jelasnya seraya ikut duduk dipinggir ranjang marcell.

Dindapun menatap alex dalam disertai peringatan " lain kali alex gak boleh gitu sayang, sarapan itu penting, mau nawari alex sarapan bunda belum masak, gimana kalau mbak nina saja yang masakin " alex mengangguk patuh, karna takut dinda marah. Dinda pun tersenyum melihatnya lalu mengacak gemas pucuk rambut alex " anak pintar "

Dinda beralih menatap mbak nina " mbak nina boleh minta tolong masakin alex ?? Kayaknya masih ada daging ayam sama sayuran kok terserah mbak mau masak apa?? "

Mbak nina mengangguk kikuk " tapi nggak papa mbak, saya masak didapur mbak?? "

" nggak papa lah mbak, kan saya yang nyuruh, nanti sekalian mbak juga ikut makan, pasti mbak belum makan "

Mbak nina hanya tersenyum lalu menggangguk setelahnya melangkah keluar kamar marcell untuk masak makanan untuk alex.

" bunda bunda, kenapa sakit?? Bunda lelah atau kenapa? Mau alex pijitin?? " ucapan alex yang begitu polos dan penuh rasa cemas membuat hati dinda menghangat.

Dindapun merengkuh alex kedalam pelukannya " nggak nanti juga sembuh, cukup alex bersama bunda aja " alex semakin mengeratkan pelukanya tak perduli tubuhnya ikut merasakan hangatnya tubuh dinda.

Dendam & Cinta ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang