°° Waktu bukan lagu yang bisa diputar ulang °°
______
__________________*****
Tangis dinda pecah ketika mendengar suara pintu tertutup bersamaan dengan hilangnya sosok marcell dari kamarnya, sebenarnya dia hanya pura pura tidur, benar saja mana bisa dia terlelap sementara hati dan fikiranya tengah berperang. Menjahui rizky?? Dinda menggeleng kuat, namun otaknya kembali berontak, apakah benar rizkynya, cintanya itu akan akan jadi penyebab melenyapnya abang kesayanganya, Tidak membayangkannya saja dia tidak berani, kehilangan kakak yang baginya separuh hidupnya itu sama saja membuatnya gila.
Tangisnya semakin menjadi, dia sangat bersyukur kamarnya kedap suara jadi tangisnya yang meraung tak sampai terdengar ditelinga abangnya.
Dia bukan bodoh, dia sangat tau kecemasan diwajah abangnya saat dia tadi menyebutkan nama rizky meskipun belum tau magsud dari abangnya untuk menjahui rizky darinya itu demi apa namun yang lebih menyesakkan dadanya adalah apa magsud rizky akan melenyapkan abangnya, abang yang amat dicintainya bahkan rizky juga tau itu. Fikiranya kembali ketika mengingat ucapan rizky yang menginginkan hubungannya tidak diketahui abangnya?? Apa karna ini??. Dinda tidak habis fikir.
Setelah sejam lamanya menangis dindapun melangkahkan kaki polosnya menuju balkon kamar, suasana terasa sejuk karna matahari yang tertutup awan hitam, mungkin sebentar turun hujan, memandang hamparan suasana jalan raya yang tampak ramai tak lantas membuat susasana hatinya kembali tenang.
Tiba tiba saja perkataan celia terlintas dikepalanya, hanya satu sekarang kesempatanya, jika saja memang benar rizky berpacaran dengan celia dia akan benar benar tak punya harapan, namun jika tidak setidaknya dia ingin tau ada masalah apa antara kakaknya dan rizky.
Diapun segera masuk dan melihat jam yang menggantung didinding menunjukan angka 4 lebih 5 menit, dengan langkah tergesa dia pergi menuju taman yang tadi sempat di katakan celia padanya, saking teburu buru dia melupakan ponsel maupun dompet, bahkan lupa meminta izin abangnya untuk keluar.
****
Rizky yang tengah mematut dirinya dicermin dan bersiap untuk menemui dinda dirumahnya dikejutkan dengan suara pesan masuk.
Temuin gue ditaman deket rumah loe, sekarang.
Rizky menyeryit mendapati pesan dari celia, namun dia tak perduli toh sekarang dia akan menjelaskan semuanya pada kekasihnya, jadi untuk apa dia takut jika dia mengirimkan rekaman itu pada dinda.
Namun kini panggilan masuk yang berdering nyaring diponselnya, dia yakin pasti celia yang menelfonya, meskipun enggan akhirnya diapun mengangkatnya dengan malas.
" kenapa "
" temuin gue ditaman deket rumah loe, sekarang "
Rizky mendengus malas " gue nggak ada waktu "
" ini terakhir gue ganggu hidup loe ky, gue akan ngehapus rekaman itu sekarang juga kalau loe mau ketemu sama gue, sebentar aja "
Rizky terdiam sejenak, jika saja dia tidak mau bertemu, bisa saja celia saat ini juga mengirim rekaman itu pada dinda, jangan lupakan celia itu kaya raya, jika hanya mendapatkan nomer dinda itu hal yang mudah, akhirnya diapun meng iya kan permintaan celia, lagipula jalan menuju rumah dinda akan melewati taman itu kan, jadi tidak masalah jika sekedar bertemu celia sebentar pikirnya.
****
Sesampainya ditaman, rizky melangkahkan kakinya menuju kursi yang tengah diduduki celia dengan santai." mau apa?? " tanya rizky tanpa basa basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam & Cinta ( Completed )
Novela JuvenilDendam masa lalu yang tak pernah terbalaskan membuat rizky terjebak pada ambisinya itu sendiri, setelah memutuskan membalaskan dendamnya melalui adik dari musuhnya, justru berakhir menimbulkan rasa aneh yang selalu disangkalnya, hingga membuatnya di...